Categories: MotoGP

Marc Marquez: Selamat Tinggal Gelar Dunia?

RiderTua.com – Jika tahun ini dia tidak juara dunia maka sudah 3 tahun Marc Marquez tidak menerima mahkota tertinggi MotoGP. Dengan gaji tertinggi di MotoGP, masih ada kesempatan 2 tahun untuk membuktikan (hingga akhir kontrak 2024) bahwa Honda tidak salah menggajinya sangat tinggi. Mungkin hal ini juga memberi tekanan bagi pembalap Cervera itu..  Pada latihan hari pertama di GP Le Mans, Marc Marquez menempati posisi ke-15. Rider Repsol Honda itu kalah 1,005 detik dari waktu terbaik Enea Bastianini (Gresini).

Strategi baru yang diterapkannya setelah GP Texas, tidak spektakuler. Karena selama bertahun-tahun, penggemar MotoGP terbiasa dengan Marc yang menguasai balapan dengan ‘tangan besi’. Di Le Mans, pembalap berusia 29 tahun itu mengakui bahwa dia telah menghapus harapannya untuk meraih gelar 2022 ini. Itulah sebabnya, saat ini dia membalap dalam ‘eco mode’. Pertanyaannya, sampai kapan dia bisa bersabar? Kapan motornya akan lebih bertenaga? Dan kapan Marc kembali gacor seperti dulu?

Kapan Marc Marquez Kembali Gacor?

Pada 2022, Marc Marquez telah kehilangan banyak kekuatannya. Bahkan dia butuh waktu hingga seri ke-6 di GP Jerez untuk bisa masuk 10 besar di klasemen. Hingga kini podium masih menjadi sebuah keinginan, meskipun kita harus ingat bahwa dia absen di Mandalika dan Las Termas.

Di sisi lain, rekan setimnya Pol Espargaro berhasil naik podium setelah finis ke-3 di balapan awal musim di Doha-Qatar dan rider berusia 30 tahun itu menjadi yang tercepat di FP1 di Le Mans kemarin.

Hingga hari ini, kita sering mendengar Marc selalu berbicara tentang rasa sakitnya dan tentang gangguan fisiknya. Dia harus menemukan kembali jati dirinya sebagai pembalap. Fisik juga yang menjadi alasan, dia menghabiskan waktu sebanyak mungkin di trek dalam ‘eco mode’ pada hari Jumat dan Sabtu.

Marc Marquez

Marc harus membagi kekuatannya. Dia hanya benar-benar mendorong dirinya sendiri hingga limitnya di FP3, di kualifikasi dan di balapan. Bahkan dalam sesi pemanasan dia puas dengan tiga atau empat lap cepat.

Sekarang muncul pertanyaan, kapan Marc Marquez akan kembali ke dirinya yang dulu? Mengingat pada 19 Juli nanti, genap 2 tahun sejak dia menderita patah tulang lengan atas di Jerez.

Kata-kata Marc Marquez mengingatkan kita pada wawancara Rafael Nadal setelah kekalahannya di turnamen tenis di Roma. Keduanya adalah superstar Juara Dunia, keduanya sama-sama didorong oleh kemauan dan ambisi yang kuat. Dan kedua atlet tersebut sama-sama kesulitan untuk kembali ke puncak setelah cedera. Keduanya ingin menjadi nomor 1 lagi.

Pada hari Jumat di Le Mans, Marc Marquez menjelaskan bahwa dia harus mengubah strateginya untuk musim 2022. “Sebelum awal musim, saya berlatih dengan niat memenangkan gelar dunia. Tetapi ketika musim dimulai, lawan menempatkan saya di tempat saya seharusnya. Kemudian aku harus memahami apa yang aku mampu. Saya melakukan ini,” ujar kakak Alex Marquez itu.

Menderita Diplopia…

Marc menambahkan, “Tapi kemudian crash di Indonesia dan kembali menderita diplopia. Saya comeback di Austin. Dan dalam tiga balapan yakni di Austin, Portimao dan Jerez saya menyadari bahwa tidak peduli seberapa keras saya mencoba, kami tidak mampu bertarung untuk memperebutkan gelar.”

“Saya harus memahami itu, jadi saya menetapkan target yang realistis, seperti yang saya umumkan di Jerez. Saya tidak bisa berpura-pura saya bisa menang, padahal sebenarnya saya kesulitan untuk finis di 10 besar. Jika tidak, saya akan terus merasa frustrasi. Sekarang saya menetapkan sendiri target yang dapat dicapai, maka motivasi pun meningkat.”

Tapi tentu saja Marc tidak ingin terus membalap di level ini selamanya. “Mudah-mudahan saya bisa merayakan kembali kemenangan di masa depan. Tapi sekarang, di Le Mans, ini bukan tentang menutup selisih poin dengan pemimpin klasemen. Kami di sini untuk meningkatkan, sehingga kami dapat langsung mulai menargetkan kemenangan lagi. Tapi pertama, kami harus meningkatkan kecepatan balapan kami,” imbuh Marc.

“Ketika orang bertanya kepada saya, apakah motor kami lebih baik dari tahun lalu? Saya harus mengatakan bahwa balapan tahun lalu, 15 atau 20 detik lebih lambat. Ya, kini motor kami lebih baik. Tetapi masalahnya, para pesaing kami membuat kemajuan lebih dari kami. Makanya kita harus terus mengejar.”

Jadi sampai kapan Marc harus puas dengan posisi 6 besar di balapan? Pertama, dia harus memiliki fisik yang cukup kuat untuk tampil bagus di setiap lap selama 3 hari.

Tapi apa yang terjadi ketika tren naiknya terhenti? Tidak ada yang bisa membayangkan bahwa juara dunia MotoGP 6 kali itu akan tetap santai dalam ‘eco mode’ untuk 14 seri setelah Le Mans.

Rafie Satya Pradipta

Leave a Comment

Recent Posts

Kolaborasi Yamaha dengan FILA, Luncurkan Fazzio Edisi Spesial

RiderTua.com - Salah satu skutik Yamaha yang berkolaborasi dengan FILA yakni sebuah brand fashion terkenal, menghasilkan edisi spesial dari Fazzio…

25 April 2024

CEO Ducati : Performa Marc Marquez Tidak Bisa Disamakan dengan Pembalap GP24

RiderTua.com - Marc Marquez mengukuhkan dirinya sebagai pembalap GP23 tercepat pada 3 seri pertama MotoGP musim 2024. CEO Ducati Claudio…

25 April 2024

Neta Memulai Produksi Mobil Listriknya di Indonesia

RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…

25 April 2024

Citroen e-C3 Siap Diproduksi di Indonesia!

RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…

25 April 2024

Aleix Espargaro : Fabio Quartararo Bertahan di Yamaha Bukan Hanya Karena Uang

RiderTua.com - Fabio Quartararo memilih tetap bertahan dengan Yamaha meski performa M1 sangat mengecewakannya. Aleix Espargaro ikut mengomentari hal ini, pembalap…

25 April 2024

Penjualan Mobil Listrik Ditargetkan Bisa Mencapai 17 Juta Unit?

RiderTua.com - Sejauh ini penjualan mobil listrik di seluruh dunia masih cukup bagus, walau dengan adanya penurunan tren di Eropa…

25 April 2024