RiderTua.com – Enea Bastianini mengatakan sejak ke MotoGP dia dulu sangat agresif, namun kini berusaha lebih tenang… Bagi tim Gresini dan Enea Bastianini, kemenangan yang diraih di GP Qatar merupakan kepuasan yang luar biasa. Meskipun start dari posisi ke-2 di grid, tak ada yang menyangka rider asal Italia itu berhasil merengkuh kemenangan di balapan pertama musim.
Pembalap berusia 24 tahun itu mengatakan, “Saya tidak punya rencana besar. Saya belum pernah start dari barisan depan di kelas MotoGP sebelumnya. Di bagian pertama balapan saya hanya berada di posisi ke-4 atau ke-5 dan saya harus menghemat ban hingga akhir balapan. Saya belajar bahwa saya harus mengelola ban dengan baik. Ini telah menjadi resep sukses selama 2 atau 3 tahun terakhir. Saya pikir itulah yang terbaik yang saya lakukan di balapan ini.”
Juara Dunia Moto2 2020 itu melanjutkan, “Sejak saya datang ke kejuaraan dunia pada tahun 2014, saya telah banyak berubah. Sebelumnya saya sangat agresif dan sekarang saya mencoba untuk lebih tenang. Terutama selama sesi latihan bebas. Karena saya pikir, merasa nervous dalam olahraga bukanlah hal yang terbaik. Seluruh tim memiliki sikap yang sama, saya sangat santai dan percaya diri ketika saya berbicara dengan tim saya. Semuanya bekerja dengan sangat baik saat ini.”
Le Bestia pun memuji manajernya Carlo Pernat, sosok yang cukup terkenal di dunia MotoGP. “Carlo fantastis, dia adalah manajer terbaik di dunia. Dia banyak memotivasi orang-orang di tim dan dia terus-menerus menekankan bahwa saya yang terbaik dan tercepat. Dia pria yang sangat hebat,” imbuh rider yang meraih 2 podium di musim rookienya itu.
Sebagai pemimpin klasemen kejuaraan dunia, pembalap Ducati dari tim Gresini itu menghadapi GP Indonesia untuk balapan kedua. Sebelumnya, rombongan MotoGP pernah menjajal di Sirkuit Mandalika untuk tes pra-musim pada bulan Februari, ketika Bastianini berakhir di tempat ke-13 dalam daftar waktu gabungan selama 3 hari.
Meski demikian, dia menegaskan tidak berada di bawah tekanan. “Saya tidak memiliki tekanan di tim saya karena saya tidak berada di tim pabrikan, dan saya yakin pembalap lain merasakan lebih banyak tekanan dengan 22 motor di lintasan. Itu bisa berubah di masa depan, tetapi saat ini saya tidak memiliki pedoman utama,” pungkas rekan setim Fabio di Giannantonio itu.
RiderTua.com - Suzuki sempat melakukan penarikan terhadap Jimny 3-door di Australia beberapa bulan lalu. Belum lagi dengan adanya recall dua…
RiderTua.com - Tesla menjadi salah satu merek mobil listrik yang cukup dikenal di seluruh dunia. Meski demikian, mereka juga dikenal…
RiderTua.com - Chery telah menghadirkan sejumlah mobil listriknya di pasar global, termasuk Omoda E5. Meski demikian, mereka terbuka bagi merek…
RiderTua.com - Setelah gagal menggelar tes di Portimao karena cuaca buruk dan kemudian COTA menjadi akhir pekan yang menyedihkan bagi…
RiderTua.com - Suzuki masih berusaha untuk memenuhi tingginya permintaan Jimny 5-door di Indonesia. Walau dengan antisipasi sebelumnya, mereka mendapat penumpukan…
RiderTua.com - Toyota Fortuner masih menjadi andalannya di segmen SUV ladder frame di Indonesia sampai sekarang. Hanya saja model ini…
Leave a Comment