Categories: MotoGP

Dovizioso Ingin Gunakan Gaya Balap ‘Hibrid’

RiderTua.com – Dovi mendapat kesempatan untuk menemukan kombinasi gaya balap yang tepat pada tes IRTA pertama pada tanggal 5 dan 6 Februari di Sepang. Dovizioso ingin mencontoh keberhasilan transisi Lorenzo, yang menggabungkan dua pendekatan gaya balap (hibrid)… Pada presentasi tim WithU RNF Yamaha MotoGP, Andrea Dovizioso mengaku merasa kesulitan pindah ke Yamaha M1 setelah 8 tahun menunggangi Ducati atau dengan kata lain pindah dari mesin V4 ke mesin inline-4. Rider berusia 35 tahun itu berbicara tentang penyesuaian gaya balapnya yang dibutuhkan untuk bisa menaklukkan Yamaha M1. Apakah dia akan berhasil dengan pendekatan yang beda naum bisa secepat Quartararo?

Dovizioso Ingin Gunakan Gaya Balap ‘Hibrid’

Kebalikan dari Dovizioso yang dari Ducati pindah ke Yamaha, pada tahun 2017 mantan rekan setimnya Jorge Lorenzo hengkang dari Yamaha setelah 9 musim dengan 44 kemenangan balap dan 3 gelar dunia MotoGP, pindah ke Desmosedici. Setelah mengalami kesulitan di awal, pembalap yang kini berusia 34 tahun itu mampu memenangkan 3 balapan lagi di tahun ke-2 nya di Ducati.

Saat Dovi ditanya, apakah dia harus melakukan hal yang sama untuk bisa beradaptasi dengan Yamaha? “Tentu harus begitu, begitulah situasi di balap motor. Apalagi kalau ganti motor dan melaju ke arah yang berlawanan, maka tentu harus berubah,” jawab pembalap asal Italia itu secara spesifik merujuk pada dua konsep mesin yang berbeda.

“Menurut saya, Jorge mulai kompetitif ketika dia mengubah mentalnya dan membalap dengan cara yang berbeda dari sebelumnya di Yamaha. Dia tidak mencoba mengendarai (Ducati) seperti Yamaha. Namun demikian, dia masih membawa beberapa gaya balap aslinya,” jelas Dovizioso, yang pada 2012 pernah balapan satu musim penuh di M1 (saat itu masih bersama Tech3).

Rider rekan setim Darryn Binder itu menambahkan, “Sangat penting untuk beradaptasi di MotoGP hari ini baik dengan ban, rem, elektronik, dan sasis. Cukup jelas apa yang harus kita lakukan pada setiap motor.”

Pada saat yang sama, penting juga untuk mempertahankan kekuatan kita sendiri. “Setiap pembalap memiliki bakat yang berbeda dan tingkat pengalaman yang berbeda. Dan setiap orang memiliki sesuatu yang istimewa. Jadi kita harus mempertahankannya dan mencoba menggunakan gaya balap kita. Tapi kita harus memahami berapa persen yang harus kita gunakan,” pungkasnya.

Rafie Satya Pradipta

Leave a Comment

Recent Posts

Marc Marquez : Di Texas Saya Memikirkan Podium.. Bukan Kemenangan!

RiderTua.com - Marc Marquez bisa merayakan kemenangan pertamanya bersama tim Gresini Ducati jika dia tidak crash beberapa saat setelah memimpin…

20 April 2024

Pengiriman Suzuki Jimny 5-Door Cukup Cepat Meski Inden Beberapa Bulan

RiderTua.com - Suzuki telah menghadirkan Jimny 5-door di Indonesia bulan Februari lalu dan disambut baik di pasarnya. Seperti model 3-door,…

20 April 2024

Toyota Umumkan Recall Prius Karena Ini

RiderTua.com - Toyota Prius masih menjadi salah satu mobil hybrid unggulannya di pasar global. Terlebih setelah modelnya memasuki generasi terbaru…

20 April 2024

BYD dan Mercedes-Benz Siap Hadirkan Mobil Baru di Eropa?

RiderTua.com - BYD sudah dapat mencatatkan hasil penjualan mobil listriknya yang cukup bagus selama ini. Meski demikian, mereka juga melakukan…

20 April 2024

Chery Siapkan Model Omoda Terbaru Lainnya?

RiderTua.com - Kesuksesan Chery dalam menghadirkan Omoda 5 di pasar global menjadi alasan dihadirkan varian listriknya, yaitu Omoda E5. Sejak…

20 April 2024

Alex Rins : Motor Kami Sangat Lamban..!

RiderTua.com - Setelah Suzuki mundur dari MotoGP pada 2022, Alex Rins memutuskan pindah ke tim LCR pada 2023. Ini artinya…

20 April 2024