Categories: MotoGP

Razlan Razali ‘Buka Suara’ Alasan Mundurnya Petronas

RiderTua.com – Razlan Razali berbicara tentang latar belakang mundurnya Petronas, perlu diketahui tidak hanya tim Razali saja yang pernah diputus Petronas. Pada tahun 2018, Petronas juga punya masalah dengan Hafizh Syahrin di Moto2, Petronas berhenti mendukung timnya Shyahrin. Kini Petronas juga tidak akan menjadi sponsor utama lagi bagi tim satelit Yamaha milik Razlan Razali, bukan masalah performa tim atau pembalapnya namun ada ‘masalah lama yang muncul kembali’. Dan untuk pertama kali, Razlan Razali buka suara dan berbicara secara rinci dalam sebuah wawancara, tentang penarikan mengejutkan sponsor utama Petronas itu. Wah ternyata ini to masalahnya…

Razlan Razali: Latar Belakang Mundurnya Petronas

Tim balap ini meraih kesuksesan luar biasa pada 2019 dan 2020. Tahun 2020, Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli masing-masing merayakan 3 kemenangan. Dan secara mengejutkan Morbido menjadi runner-up di belakang juara dunia Joan Mir.

Pada tahun 2021, sejauh ini, dua pembalapnya Valentino Rossi dan Morbidelli belum menyuguhkan performa yang maksimal. Kemudian Franky harus menjalani operasi lutut pada Juni lalu. Dan pencarian rider baru untuk tahun 2022 sangat sulit dalam waktu yang lama. Pembalap seperti Toprak Razgatlioglu dan Marco Bezzecchi dibatalkan, komitmen luar biasa dengan Raul Fernandez juga gagal.

Dalam sebuah wawancara eksklusif, kepala tim Petronas Razlan Razali untuk pertama kalinya mengungkapkan secara rinci tentang penarikan diri Petronas.

Saat Razlan ditanya, apakah penarikan Petronas pada bulan Agustus terjadi secara tiba-tiba bagi dia?..  Razlan menjawab, “Ya, itu benar-benar kejutan. Kami sudah berdiskusi tentang perpanjangan kontrak pada akhir 2020. Perjanjian pertama kami adalah selama 3 tahun dan berakhir setelah musim ini pada 2021. Kami telah menegosiasikan kontrak baru.”

“Saya menerima tawaran pada bulan Juni lalu. Mereka ingin mengurangi dana untuk kami. Tentu saja, saya menjawab, ‘Kami tidak bisa melakukannya jika uangnya sedikit’. Saya meminta sedikit peningkatan anggaran pada bulan Juni. Jika sekarang melihat ke belakang, saya seharusnya menerima tawaran itu dari bulan Juni.”

“Kami telah menyepakati tenggat waktu untuk kesepakatan pada akhir Juli. Saat tanggal ini semakin dekat, itu adalah minggu sebelum penerbangan saya ke GP Styria. Akhirnya saya mendapat janji dari supervisor departemen pemasaran pada hari Rabu, itu adalah tanggal keberangkatan saya ke Austria.”

“Saya mengandalkan dua kemungkinan. Entah mereka akan berkata, ‘Tidak ada tawaran lain. Itu yang mampu kita bayar. Atau mereka akan melanjutkan negosiasi’. Tapi yang terjadi malah sebaliknya, mereka memilih untuk mundur. Mereka belum memberi kami kesempatan untuk berdiskusi lagi.”

“Saya memberitahu berita ini ke CEO Sirkuit Sepang. Sebagai pemilik tim, dia kemudian membuat janji dengan petinggi Petronas dan para manajer top. Di sana kami diberitahu bahwa karena situasi ekonomi dan situasi yang sulit, dan hubungan tidak stabil dengan pemerintah Malaysia, penarikan itu terjadi. Kami harus menerima keputusan ini.”

Tapi itu terdengar hanya seperti alasan, karena keterlibatan Formula 1 dengan Mercedes menghabiskan lebih banyak dana. Razlan mengungkapkan, “Tepat. Kami mengatakan hal yang persis sama. Ini bukan karena performa kami. Kami memulai dengan sangat kuat dengan tim MotoGP kami.”

“Ketika Petronas bergabung dengan Mercedes pada 2010, butuh beberapa tahun untuk melihat kesuksesan. Kami melakukan jauh lebih baik sebagai tim baru. Kami juga mendapat kurang dari 5 persen dari apa yang mereka bayar di Formula 1.”

“Itu juga bukan tentang pembalap. Karena saat kami melamar Valentino untuk 2021, Petronas menerimanya. Dan mereka ingin melakukan sesuatu dengannya. Tapi itu tidak terjadi.”

Perubahan Terjadi di Petronas

Kemudian Razlan ditanya, dari berita yang beredar, Datin Anita Azrina Abdul Aziz selaku Head of Strategic Communications Petronas tidak cocok dengan dia dan CEO Sirkuit Sepang. Razlan menjawab, “Ya, saya membaca artikel itu. OKE. Dia bergabung di Petronas di Motorsport bersamaan dengan saya bergabung di Sirkuit Sepang sebagai CEO pada 2008.”

“Saat itu, kerjasama kami hampir secara eksklusif terbatas pada GP Formula 1 di Malaysia. Sebagai perusahaan besar, Petronas selalu menetapkan standar tinggi untuk sirkuit, sebagai sponsor utama balap F1, mereka menginginkan segalanya. Jadi terjadi ketidaksepakatan.”

“Dan setiap kali saya memberi saran, saya diabaikan. Kemudian orang itu meninggalkan Petronas. Pada tahun 2018, dua wanita baru datang ke Petronas sebagai teman diskusi saya. Saat itu Petronas punya masalah dengan Shyahrin di Moto2, jadi mereka berhenti mendukung timnya.”

“Kami kemudian mengambil alih Hafizh Syahrin dan mendirikan tim Moto2 dengannya dengan merek yang berbeda. Kami ingin memasukkannya ke tim Moto2 Sirkuit Sepang terlebih dahulu karena dia masih bagus dan kami membutuhkannya sebagai motor penggerak GP Sepang.”

“Setelah itu, kami berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat dengan pemilik tim Tech3 Herve Poncharal. Kami memasukkan Hafizh ke tim Tech3 Yamaha MotoGP ketika Jonas Folger secara mengejutkan mengundurkan diri pada Januari 2018. Shyarin tiba-tiba bisa memimpin Kejuaraan Dunia MotoGP di Tech3-Yamaha pada 2018. Namun dia hilang dari tim Moto2, yang kemudian kami isi dengan Zulfahmi Khairuddin.”

“Fahmi tidak melakukannya dengan baik dan kami membawa banyak pembalap pengganti setelahnya. Jadi Hafizh jauh dari Petronas. Saya bertemu dengan dua wanita baru. Mereka mendukung kami di Moto3 pada tahun 2017. Kami bergaul dengan sangat baik dengan kedua wanita ini.”

“Mereka juga mengatakan ya untuk proyek MotoGP kami dengan Yamaha pada musim semi 2018. Mereka juga setuju dan bahkan mengambil alih pengiriman bahan bakar untuk kelas Moto3 dan Moto2. Carmelo Ezpeleta senang dengan itu.”

“Kami kemudian membawa Shell sebagai sponsor utama GP balap motor di Malaysia. Petronas kemudian dapat menyimpulkan perjanjian branding dengan Dorna.”

Apakah Petronas mundur total dari balap motor GP?… Razlan menjawab, “Sejauh yang saya tahu, mereka masih memiliki hak penamaan untuk GP Malaysia. Mereka masih memiliki kontrak 1 tahun lagi untuk pasokan bahan bakar dari dua kelas kecil.”

Mengapa semuanya di luar rencana pada musim panas?.. “Dua wanita yang datang pada tahun 2018 telah meninggalkan Petronas, dan wanita yang sama yang pernah saya ajak berdebat telah kembali dan boom!” pungkas Razlan.

Rafie Satya Pradipta

Leave a Comment

Recent Posts

Aleix Espargaro : Tidak Ada yang Menyangka Pedro Acosta dan KTM Akan Sekuat Itu

RiderTua.com - Aleix Espargaro salah satu dari pembalap senior yang memuji setinggi langit penampilan pembalap baru dari negaranya, Spanyol.. Pedro…

28 Maret 2024

Honda Sulit Kompetitif : Part Baru di Portimao Tidak Banyak Membantu

RiderTua.com - Pekerjaan pengembangan Honda di MotoGP mengalami kesulitan. Seperti di Qatar, pada balapan akhir pekan Portugal, tidak banyak yang…

28 Maret 2024

Hyundai Siap Tingkatkan Produksi Mobil Listriknya di Indonesia

RiderTua.com - Penjualan mobil listrik Hyundai masih cukup bagus di Indonesia meski dengan kondisi pasarnya selama bulan lalu. Tapi setidaknya…

28 Maret 2024

Hyundai Kembali Menguji Palisade Facelift di Jalan

RiderTua.com - Hyundai mungkin memiliki divisi mobil mewahnya sendiri, yaitu Genesis. Tapi bukan berarti mereka hanya mengandalkan divisinya saja di…

28 Maret 2024

Alasan BMW Belum Umumkan Harga i5 di Indonesia

RiderTua.com - BMW telah meluncurkan i5 di Indonesia sebagai model baru untuk menambah lebih banyak line-up mobil ramah lingkungannya. Mobil…

28 Maret 2024

Mobil Baru Mercedes-Benz yang akan Diluncurkan di Indonesia Tahun Ini

RiderTua.com - Mercedes-Benz telah meluncurkan dua mobil baru di Indonesia, yaitu GLA Facelift dan GLE model terbaru. Meskipun begitu, mereka…

28 Maret 2024