RiderTua.com – Pecco Bagnaia mulai meninggalkan mimpi gelar dunia MotoGP 2021 dengan tiga balapan tersisa di akhir Kejuaraan Dunia yang (tidak) mungkin bisa dikejar. Jika Quartaro menang di seri berikutnya secara matematis dia juara dunia.. Posisi ketiga di Austin adalah hasil maksimal yang bisa diraih Pecco Bagnaia. Benjolan di aspal Austin meredam keberingasan Ducati Desmosedici.. Di kualifikasi dalam single lap tidak sama dalam balapan, selalu harus berurusan dengan ban, cengkeraman, dan seluruh paket motor dalam 20 lap. Di podium Austin Bagnaia memikirkan keluarga Vinales. Sebuah podium dirayakan dengan kerendahan hati.. “Sepertinya tepat untuk tidak membuka sampanye untuk menghormati keluarga Vinales,” ujarnya.
Marc Marquez yang selalu menang di sini kecuali di tahun 2019, ketika lampu start padam, langsung memimpin. “Di tikungan pertama Marc sangat kuat, saya tidak melakukan pengereman berlebihan. Di lap pertama dengan ban depan saya harus sedikit berhati-hati. Saya mencoba membuat ban bekerja dan menunggu. Hasil terbaik adalah tempat ketiga, Marc tak tersentuh. Kami harus senang dengan hasilnya,” kata Pecco Bagnaia..
Dibandingkan dengan Honda, Ducati harus bekerja lebih pada setingan motor untuk mengadaptasi GP21 di Austin. Setelah hari Jumat yang kurang bagus, Pecco Bagnaia menemukan dasar untuk bisa bertarung untuk podium. “Trek itu benar-benar menghancurkan secara fisik, saya pikir semua orang mengalami. Dengan motor kami, enam hingga tujuh tikungan pertama terasa berat, setelah itu saya bisa bernapas lega. Sulit dalam perubahan arah dan kami bekerja untuk itu. Kualifikasi adalah satu hal, balapan adalah hal lain. Masalah kami yang sebenarnya adalah bobot motor dan ban belakang”.
Finish kedua Fabio Quartararo masih memperkokoh posisinya, ada 52 poin harus dikejar, dengan tiga balapan di akhir kejuaraan MotoGP. Jika Quartararo menang di Misano-2, pembalap Yamaha Prancis itu akan mengunci gelar dunia. “Kami telah kehilangan poin di kejuaraan dan sekarang menjadi sangat sulit. Namun, saya tidak merasa sedih. Bagi kami itu adalah trek yang sulit, Honda mampu melaju lebih baik. Kami harus bahagia, kami tahu di mana kami kehilangan poin tahun ini, sebagian karena kesalahan saya, sebagian karena berbagai masalah. Tapi kami terus berkembang dari balapan ke balapan,” aku Bagnaia…
RiderTua.com - Tesla menjadi salah satu merek mobil listrik yang cukup dikenal di seluruh dunia. Meski demikian, mereka juga dikenal…
RiderTua.com - Chery telah menghadirkan sejumlah mobil listriknya di pasar global, termasuk Omoda E5. Meski demikian, mereka terbuka bagi merek…
RiderTua.com - Setelah gagal menggelar tes di Portimao karena cuaca buruk dan kemudian COTA menjadi akhir pekan yang menyedihkan bagi…
RiderTua.com - Suzuki masih berusaha untuk memenuhi tingginya permintaan Jimny 5-door di Indonesia. Walau dengan antisipasi sebelumnya, mereka mendapat penumpukan…
RiderTua.com - Toyota Fortuner masih menjadi andalannya di segmen SUV ladder frame di Indonesia sampai sekarang. Hanya saja model ini…
RiderTua.com - Ketika rekan setimnya di GasGas Tech3 Pedro Acosta merayakan podium (finis ke-2) di COTA, Augusto Fernandez hanya mampu…
Leave a Comment