Piaggio Gugat Peugeot Gara-gara ‘Meniru’ Skutik MP3!

RiderTua.com – Siapa sangka kalau Peugeot yang dikenal sebagai produsen mobil juga memproduksi sepeda motor. Terlebih salah satu produknya berupa Metropolis yang hadir sebagai motor skutik roda tiga. Namun keberadaan skutik ini malah membuat Piaggio melayangkan gugatan kepada Peugeot karena mirip dengan modelnya, MP3. Ternyata kemiripan desainnya bukan sumber permasalahannya, tetapi teknologi yang diusungnya.

Baca juga: Skuter EV Piaggio 1 Siap Rilis Tahun Ini?

Piaggio Layangkan Gugatan Kepada Peugeot

Metropolis sendiri masih terbilang produk baru, dan sebagai skutik tiga roda, modelnya cukup bagus. Kalau dilihat sekilas, model tersebut mirip dengan motornya Piaggio, yaitu MP3. Meski jika diperhatikan lebih teliti, keduanya tak begitu mirip, walau sama-sama berupa skutik tiga roda.

Tapi sepertinya itu membuat Piaggio mengugat Peugeot gara-gara keberadaan Metropolis di pasar. Gugatan tersebut harus berakhir di meja hijau, dan Piaggio berhasil memenangkan gugatan, sementara Peugeot yang harus membayar denda. Nyatanya Piaggio melakukan ini bukan karena kemiripan tampilannya, tetapi teknologi pada Metropolis.

Tak Bisa Dijual di Prancis dan Italia

Peugeot Metropolis diketahui membawa teknologi sistem kontrol skuter tiga roda yang memungkinkan motor bisa miring ke samping seperti motor roda dua biasa. Teknologi ini sebenarnya pertama kali dipakaikan pada MP3, dan dikembangkan serta dipatenkan oleh Piaggio. Disinilah letak permasalahannya, karena Peugeot dituduh melakukan pelanggaran paten.

Akibatnya, pengadilan menghukum Peugeot untuk tak menjual atau mempromosikan Metropolis di Prancis dan Milan, termasuk menggunakan teknologi tersebut. Mereka juga harus menarik semua model Metropolis dari Italia dalam waktu 90 hari setelah keputusan itu dibuat. Jika tidak, maka Peugeot harus membayar denda lebih besar lagi, dari denda awal sebesar Rp 25 miliar akan ditambah Rp 166 juta per harinya.

Tentu ini akan memberatkan Peugeot, tapi apa boleh buat. Piaggio melakukan ini agar teknologinya tak ‘dicomot’ oleh produsen lain tanpa seizinnya. Keputusan tersebut berakhir dengan menyisakan MP3 yang dijual di pasar Prancis maupun Italia tanpa adanya Metropolis.