RiderTua.com – Senyum di wajah Andrea Dovizioso saat menjalani debutnya di Yamaha mengatakan itu semua.. Perasaan yang baik sejak pertama mengendarai M1, tetapi masih ada beberapa hal yang harus diubah untuk mendapatkan kenyamanan ergonomi 100% .. Namun Dovizioso berujar bahwa motornya tidak bisa dibandingkan dengan Aprilia atau Ducati. Pernyataan Andrea Dovizioso setelah tes pertamanya dengan Aprilia dan setelah comeback ke MotoGP untuk Petronas Yamaha SRT hampir identik. Pembalap asal Italia itu belum menemukan posisi duduk (ergonomi) yang tepat seperti di RS-GP, dan secara keseluruhan dia punya perasaan aneh setelah hari pertama di Misano. Meski begitu, pembalap berusia 35 tahun itu bisa mengatasi jarak dengan pembalap terdepan. Setelah hari pertama di Misano, dia kehilangan 2,5 detik. Baginya, itu semua tentang proses agar perasaannya bisa nyaman di atas motor Yamaha. Motornya tidak berubah dengan yang dia kendarai tahun 2012, namun dibandingkan Aprilia dan Ducati, Yamaha motor paling besar di MotoGP. Berarti Vinales sekarang cocok dengan Aprilia yang lebih kecil?
“Motornya tidak bisa dibandingkan dengan Aprilia atau Ducati,” kata Dovizioso, yang 2,5 detik lebih cepat dari posisi teratas baik dalam kondisi trek basah maupun kering.
“Saya tidak memperkirakan sebaliknya. Saya tidak pada titik, di mana saya dapat mengatakan bahwa saya merasa baik. Ini juga karena ukuran motor dan tinggi badan saya,” kata Dovizioso yang punya tinggi badan 1,65 meter.
“Ini mungkin motor terbesar yang ada di MotoGP. Saya belum mampu memacu karena saya harus membiasakan semuanya terlebih dahulu. Tentu saja saya harus meningkat, tetapi dengan tinggi badan saya mungkin perlu waktu. Tetap saja, pengembaliannya terasa baik, meskipun saya jauh dari limit saya.”
Dovizioso saat ini mengendarai Yamaha A-spec tahun 2019, tetapi pada 2022 dia akan menjadi pembalap pabrikan sejati dengan tim WITHu Yamaha yang baru. Sampai saat itu dia harus bersabar. “Masih terlalu dini untuk membicarakan detailnya. Tapi yang bisa saya katakan adalah Yamaha yang saya kendarai 8 tahun lalu sebanding dengan mesin ini. Pendekatan insinyur Jepang tidak berubah, jadi saya tidak terkejut,” lanjut rider berusia 35 tahun itu.
Dan apa yang paling dirindukan Dovizioso? Jawabannya, “Hanya balapan, perhatian dan berada di sini bersama semua pembalap. Hanya itu yang saya rindukan.”
This post was last modified on 18 September 2021 18:08
RiderTua.com - Salah satu skutik Yamaha yang berkolaborasi dengan FILA yakni sebuah brand fashion terkenal, menghasilkan edisi spesial dari Fazzio…
RiderTua.com - Marc Marquez mengukuhkan dirinya sebagai pembalap GP23 tercepat pada 3 seri pertama MotoGP musim 2024. CEO Ducati Claudio…
RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…
RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…
RiderTua.com - Fabio Quartararo memilih tetap bertahan dengan Yamaha meski performa M1 sangat mengecewakannya. Aleix Espargaro ikut mengomentari hal ini, pembalap…
RiderTua.com - Sejauh ini penjualan mobil listrik di seluruh dunia masih cukup bagus, walau dengan adanya penurunan tren di Eropa…
Leave a Comment