Categories: MotoGP

Pecco Kesal, Kualifikasi MotoGP Mirip Moto3

RiderTua.com – Kesal! Pecco Bagnaia berujar Q2 di MotoGP tadi malam, mirip kualifikasi di Moto3, banyak pembalap yang melambat di lintasan saat sesi berlangsung… Francesco ‘Pecco’ Bagnaia menjadi salah satu pembalap yang harus kesal dengan rekan-rekannya saat kualifikasi di Sachsenring. Setelah beberapa kali gagal, pembalap asal Italia itu hanya berada di urutan ke-10 di grid. Pembalap pabrikan Ducati itu harus istirahat beberapa lap di kualifikasi Liqui Moly Motorcycle Grand Prix Jerman, dan kemudian mengeluh tentang rekan-rekannya yang melaju lambat.Saat mengumpulkan kekuatan untuk melaju cepat di sektor pertama, ada Nakagami yang berjalan lambat. Di tikungan 7, ada Martin, Marquez, Espargaro, di tikungan 8 ada Miguel semua melambat. Petrucci juga marah saat waktunya dirusak oleh Bastianini yang melambat.. Apakah melambat karena menunggu memanfaatkan slipstream?

Pecco Kesal, Kualifikasi MotoGP Mirip Moto3

Lebih lanjut rider berusia 24 tahun itu mengatakan, “Pada putaran kedua sesi kualifikasi, saya jauh di belakang grup karena saya ingin melakukan putaran saya sendiri. Ketika saya mulai memacu, saya sudah berada dalam kelompok lima pembalap dan mereka sangat lambat. Di lap pertama saya sudah lebih baik di sektor pertama, tapi di lap kedua saya ‘menabrak’ Nakagami yang berjalan lambat.”

“Jadi saya menghentikan putaran dan memacu yang berikutnya. Ketika saya masuk ke tikungan 7, ada Martin, Marquez, Espargaro dan satu lagi yang berada di luar, tetapi sangat dekat dengan garis. Di tikungan 8, Miguel ada di depan saya, yang membalap sangat lambat. Saya menetapkan waktu terbaik mutlak di sektor kedua, tetapi juga harus melepaskan putaran.”

“Jelas saya tidak suka dengan hal itu. Kualifikasi MotoGP terlihat sangat mirip dengan kualifikasi di Moto3. Kami selalu berbicara tentang keselamatan dan apa yang kami lihat di Moto3 setiap hari. Dan hari ini, beberapa pembalap MotoGP melakukan hal yang sama. Ketika saya melihat situasi seperti ini, saya benar-benar tidak senang,” tegas Juara Dunia Moto2 2018.

Di kelas Moto3, ada hukuman reguler. Mengapa itu tampaknya tidak terjadi di kelas utama? Pembalap murid VR46 Academy itu menjawab, “Biasanya saya tidak meminta penalti untuk pembalap lain, dan saya bukan orang yang memutuskannya. Tapi saya pikir, hari ini situasinya terlihat jelas. Dimana hal ini bisa kita lihat di tayangan TV, bagaimana pembalap mengendarai motor dengan sangat lambat. Bahkan jika kita melihat timesheets, kita dapat melihat bahwa banyak pembalap yang sangat lambat pada upaya kedua.”

Berkenaan dengan balapan 30 lap, Pecco Bagnaia sangat percaya diri. Strategi krunya diarahkan pada jarak balapan dari hari Jumat. “Sangat penting di trek ini untuk memiliki kecepatan yang baik dengan ban bekas. Jadi kami memutuskan hanya untuk menggunakan ban bekas,” kata rider asal Italia itu.

“Saya memiliki kecepatan terbaik ketiga pada Sabtu pagi, karena kami bekerja keras untuk itu. Setelah saya mulai menggunakan ban yang sama dengan yang lain, saya sangat cepat. Sore harinya kami berkonsentrasi pada kecepatan lagi di FP4, pada ban yang memiliki 33 lap pada akhirnya. Dengan ban itu saya mampu melaju 1:22,7 menit di lap terakhir. Jadi saya pikir kami siap untuk jarak balapan.”

Satu-satunya tanda tanya tetap pada ban depan. “Kami masih sedikit ragu, apakah kami akan memilih kompon medium atau hard. Ayo lihat,” imbuh Pecco.

Start yang baik dari baris keempat adalah prasyarat untuk menuai hasil yang baik. “Saya ingin menunjukkan start terbaik saya, sehingga saya bisa menyalip banyak pembalap di awal. Tapi saya pikir saya harus menggunakan imajinasi saya untuk manuver menyalip besok,” kata Pecco sambil tersenyum.

“Sangat penting untuk tidak kehilangan terlalu banyak di awal. Mereka pasti akan mencoba untuk membuka celah di depan. Tetapi jika Johann langsung berhasil memimpin, maka dia mungkin bisa sedikit menahan mereka karena kecepatannya bukan yang terbaik,” pungkas rider Ducati itu.

Rafie Satya Pradipta

Leave a Comment

Recent Posts

CEO Ducati : Performa Marc Marquez Tidak Bisa Disamakan dengan Pembalap GP24

RiderTua.com - Marc Marquez mengukuhkan dirinya sebagai pembalap GP23 tercepat pada 3 seri pertama MotoGP musim 2024. CEO Ducati Claudio…

25 April 2024

Neta Memulai Produksi Mobil Listriknya di Indonesia

RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…

25 April 2024

Citroen e-C3 Siap Diproduksi di Indonesia!

RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…

25 April 2024

Aleix Espargaro : Fabio Quartararo Bertahan di Yamaha Bukan Hanya Karena Uang

RiderTua.com - Fabio Quartararo memilih tetap bertahan dengan Yamaha meski performa M1 sangat mengecewakannya. Aleix Espargaro ikut mengomentari hal ini, pembalap…

25 April 2024

Penjualan Mobil Listrik Ditargetkan Bisa Mencapai 17 Juta Unit?

RiderTua.com - Sejauh ini penjualan mobil listrik di seluruh dunia masih cukup bagus, walau dengan adanya penurunan tren di Eropa…

25 April 2024

Citroen C3 Aircross akan Dikirim ke Konsumen Bulan Depan

RiderTua.com - Citroen kini menghadirkan varian baru lainnya dari C3 di Indonesia, yaitu Aircross. Layaknya C5 Aircross yang sebelumnya dirilis,…

25 April 2024