Categories: MotoGP

Diserang Marquez, Motor Akan Diturunkan Performanya

RiderTua.com – Media berbahasa Prancis menuliskan judul berita yang cukup menarik dengan: Akibat “diserang ekologi, masalah keselamatan dan Marc Marquez, motor (MotoGP) akan diturunkan performanya”. Kenapa menarik? Marquez masuk dalam salah satu pembalap yang menyuarakan agar motor MotoGP tidak terlalu kencang demi alasan keselamatan.. Dilansir blog kondang TMCblog.com (03/19) Marc Marquez sedikit buka-bukaan: ” (pada) Musim dingin (2019), Honda terobsesi dengan top speed, mereka tak menoleransi ketika ada motor lain yang lebih cepat dari motor kami,“ kata Marc, faktanya Honda mengalahkan top speed Ducati tahun 2019 di race Qatar oleh Marquez (352 km/jam)… Kini di 2021 MotoGP too fast & too dangerous: Marc Marquez ingin top speed dibatasi…

Diserang Marquez, Motor Akan Diturunkan Performanya

Mereka juga menuliskan bahwa tema ini ibarat ‘musik kecil’ yang dimainkan lebih keras dan lebih keras lagi di belakang layar MotoGP. Lagu dengan reff atau diulang-ulang ini berjudul: Motor menjadi terlalu efisien, top speed semakin menyentuh langit, pembalap secara fisik lelah dan zona penyelematan ‘run-out’ di sirkuit tidak lagi memadai dalam hal keselamatan. Marc Marquez, orang yang tidak mengenal rasa takut sebelum secara fisik direduksi oleh Honda yang berpenampilan buruk.. Di mana sebenarnya menegaskan dirinya sebagai juru bicara untuk reformasi yang akan dilakukan. Dan sepertinya hal itu akan tiba..

Ada langkah secara halus yang berulang-ulang yang mengingatkan bahwa peningkatan performa motor akibat pesatnya teknologi menimbulkan pertanyaan tentang keselamatan. Dan dalam lagu itu Marc Marquez adalah penyanyinya…  “Saya sudah memberi tahu di Jerez. Kami berada di kejuaraan di mana para insinyur bekerja keras. Kita harus memiliki motor terbaik dan tercepat di dunia. Jelas karena kami berlomba di kejuaraan tertinggi (MotoGP). Tetapi Anda tidak dapat melakukannya dan meminta pabrikan untuk membatasi performa motor. Pada akhirnya, Anda harus menemukan batasan yang berbeda,” jelas Marquez.

Top speed semakin melonjak, motor dan power mesin hampir identik, tetapi sesuatu telah ditemukan dalam hal aerodinamika. Dan kemudian ada pekerja keras dan Juara Dunia delapan kali yang juga merupakan pembalap Repsol Honda berujar..  “Saya tidak merasa aman dengan Perangkat Holeshot. Mungkin saya bisa mengejar sedikit waktu, tapi di Honda kami belum siap menggunakan sistem ini di treks lurus”.

Dilansir media Jerman, Motorsport-total Marc mengatakan… “Kami sudah bekerja sama dengan pabrikan lain untuk memiliki keseimbangan optimal dalam hal performa. Jika kita terus seperti ini, di beberapa titik semua area clearance akan terlalu kecil”.

Lalu solusi apa yang harus diambil untuk menenangkan Ducati, atau agar MotoGP lebih aman?… Yang harus dilakukan adalah fokus pada tema ekologi dan regulasi… Namun, Dorna telah melakukan segalanya untuk menjaga performa tetap terkendali: pabrikan ban tunggal, elektronik standar, tangki dibatasi hingga 22 liter. Tetapi para insinyur sangat pandai menciptakan terobosan baru …

Mulai 2023, MotoGP Berubah

Menurut media Jerman lagi yaitu Speedweek, MotoGP akan menurunkan kapasitas tangki dari 22 menjadi 20 liter dengan bahan bakar yang lebih sedikit, polusi juga sedikit, yang akan mereduksi secara pelan power mesin. Ban juga harus disesuaikan dengan memenuhi standart daur ulang yang benar secara politis. Semua pergerakan itu sedang berlangsung, dan itu dikonfirmasi oleh deklarasi pada 21 Mei ini, dengan FIM, IRTA, MSMA dan Dorna yang mengumumkan bahwa “Kejuaraan Dunia MotoGP FIM” akan lebih fokus pada keberlanjutan dalam tiga kategori.

Semua peserta sepakat bahwa bahan bakar harus dibuat lebih ramah lingkungan. “Oleh karena itu, semua pihak juga sepakat bahwa kesempatan ini juga harus dimanfaatkan untuk membahas solusi menyeluruh terkait performa mesin MotoGP guna meningkatkan keselamatan pembalap,” ujar Dorna.

Tujuannya adalah untuk bisa diterapkan di MotoGP pada tahun 2023 yang sudah sangat berbeda dari yang sekarang. Dan jika tujuannya tidak dapat dicapai dengan konsensus (persetujan semua pabrikan MotoGP), maka akan selalu ada alasan untuk membatasi top speed. Dan akhirnya, Marc Marquez berada di arah sejarah ini, pembalap yang menyuarakan keselamatan…

This post was last modified on 4 Juni 2021 20:39

ridertua

Leave a Comment

Recent Posts

Neta Memulai Produksi Mobil Listriknya di Indonesia

RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…

25 April 2024

Citroen e-C3 Siap Diproduksi di Indonesia!

RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…

25 April 2024

Aleix Espargaro : Fabio Quartararo Bertahan di Yamaha Bukan Hanya Karena Uang

RiderTua.com - Fabio Quartararo memilih tetap bertahan dengan Yamaha meski performa M1 sangat mengecewakannya. Aleix Espargaro ikut mengomentari hal ini, pembalap…

25 April 2024

Penjualan Mobil Listrik Ditargetkan Bisa Mencapai 17 Juta Unit?

RiderTua.com - Sejauh ini penjualan mobil listrik di seluruh dunia masih cukup bagus, walau dengan adanya penurunan tren di Eropa…

25 April 2024

Citroen C3 Aircross akan Dikirim ke Konsumen Bulan Depan

RiderTua.com - Citroen kini menghadirkan varian baru lainnya dari C3 di Indonesia, yaitu Aircross. Layaknya C5 Aircross yang sebelumnya dirilis,…

25 April 2024

Marco Bezzecchi : Kami Belum Mencetak Satu Poin Pun di Sprint Race

RiderTua.com - Dari 3 sprint pertama musim 2024, duo rider VR46 Marco Bezzecchi dan Fabio di Giannantonio belum mencetak satu…

25 April 2024