RiderTua.com – Marc Marquez berujar “Jika tak bisa kompetitif lebih baik tinggal di rumah”. Akibat pernyataannya itu rumor pensiun pembalap Repsol itu mengemuka di berbagai media tanah air. Mengingat selama dua seri ini dia sulit mendekati podium.. Meskipun tidak ada pernyataan resmi, bagaimana jika MotoGP tanpa Marquez?.. Tidak akan ada duel seru dan nekat lagi, karena dalam satu dekade terakhir, Marc Marquez tampil sangat mendominasi balapan MotoGP. Dan dalam 7 tahun, pembalap asal Spanyol itu berhasil menggondol 6 kali Juara Dunia. Tapi saat Marc cedera parah pada 19 Juli 2020 di Jerez, dia melewatkan 12 seri di Kejuaraan Dunia 2020. Di usianya yang masih 28 tahun, Marc merasa masih muda. Namun dia tak menampik, “Akan tiba saatnya saya harus menerima bahwa generasi baru lebih baik.” Akankah dia menyerah atau justru semakin kuat dan melampau rekor Valentino Rossi dengan 10 gelar dunia?
Pemenang baru pun muncul, dan Joan Mir akhirnya dinobatkan sebagai Juara Dunia hanya di tahun keduanya di kelas MotoGP. Sepanjang musim, hingga kembalinya pembalap Repsol Honda itu di Portimao tiga minggu lalu, 16 pembalap berhasil naik podium MotoGP setidaknya satu kali. Terakhir kali, rookie Jorge Martin ditambahkan ke daftar ini di GP Qatar-2.
Pedro Acosta kini menjadi buah bibir karena di usianya yang masih 16 tahun dia berhasil menjadi pemimpin Kejuaraan Dunia Moto3. Acosta secara sensasional mencetak 95 dari 100 poin yang memungkinkan dalam 4 balapan pertama dalam Kejuaraan Dunia. Kini pembalap anak didik Aki Ajo itu sudah mencetak 70 poin. Ini sejarah baru di Kejuaraan Dunia Balap Motor, tidak ada pembalap lain yang berhasil mencapai prestasi ini. Bintang muda KTM Ajo Red Bull itu bertemu dengan Marc Marquez untuk pertama kalinya pada saat konferensi pers di Jerez.
Ketika ditanya tentang talenta muda, juara dunia 8 kali itu berkata, “Tentu ada pergantian generasi, itu normal. Itulah olahraga dan itulah hidup. Memang benar banyak talenta muda yang sekarang berasal dari Moto2. Bahkan di masa depan, akan datang yang lebih muda dari Moto3 dan Moto2.”
“Pada usia 28 tahun, saya masih merasa muda. Saya termotivasi untuk terus maju dan belajar dari semua orang,” kata rider asal Cervera-Spanyol itu.
Selain itu Marc Marquez juga mengakui, “Memang benar, ketika saya menghabiskan satu tahun jauh dari lintasan balap, tidak mudah untuk kembali. Saya dapat melihat, beberapa pembalap sedikit mengubah gaya balapnya, tetapi pada saat yang sama motor juga banyak yang berubah. Ya, ini baru setahun, tetapi banyak hal telah berubah. Menarik untuk terus diamati.”
“Saat generasi baru datang, saya tetap merasa kompetitif. Tetapi akan tiba saatnya ketika saya harus menerima, generasi baru lebih baik ketimbang saya. Kemudian saya akan memutuskan berhenti atau melanjutkan. Tetapi jika saya tidak merasa kompetitif untuk memenangkan balapan, maka lebih baik saya tinggal di rumah. Karena saya di sini untuk bertarung dengan semua pembalap ini,” pungkas kakak Alex Marquez itu.
RiderTua.com - Salah satu skutik Yamaha yang berkolaborasi dengan FILA yakni sebuah brand fashion terkenal, menghasilkan edisi spesial dari Fazzio…
RiderTua.com - Marc Marquez mengukuhkan dirinya sebagai pembalap GP23 tercepat pada 3 seri pertama MotoGP musim 2024. CEO Ducati Claudio…
RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…
RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…
RiderTua.com - Fabio Quartararo memilih tetap bertahan dengan Yamaha meski performa M1 sangat mengecewakannya. Aleix Espargaro ikut mengomentari hal ini, pembalap…
RiderTua.com - Sejauh ini penjualan mobil listrik di seluruh dunia masih cukup bagus, walau dengan adanya penurunan tren di Eropa…
Leave a Comment