RiderTua.com – Setelah menjadi tercepat di urutan ke-10 dalam kualifikasi, pembalap blasteran Italia-Brasil itu duduk termenung di pitnya. Dia mencoba memberikan beberapa penjelasan. Tetapi penjelasan itu juga tidak terdengar meyakinkan. “Sulit untuk dipahami. Perasaanku buruk. Apa yang kita ubah tidak membuahkan hasil. Tidak akan menjadi lebih baik. Kadang-kadang saya lebih cepat dan kemudian bisa memacu dengan kencang. Tapi kemudian tidak ada peningkatan, meskipun kami tidak mengubah apa pun,” kata pembalap berusia 26 tahun itu. Dan motor yang berasap pada hari Jumat tidak terlihat lagi pada hari Sabtu.
Franco Morbidelli berharap bisa mengatasi masalahnya. Kru Morbidelli telah memperbaiki sebagian motornya. Setiap bagian yang diragukan tidak lagi melekat pada motor Yamaha itu. Saat ini dia mengendarai motor yang dia menangkan di Aragon pada tahun 2020. “Situasinya tidak jelas dan tidak ada yang pasti. Tapi kami tidak akan menyerah,” tegas pembalap murid VR46 Academy itu.
Jadi masih banyak pekerjaan menyelesaikan program untuk race hari Minggu. “Kami mencoba melakukan beberapa perubahan terakhir untuk meningkatkan performa motor. Saya harap kecepatannya sebanding dengan FP4. Saya juga berharap bisa bertarung untuk posisi yang menarik.”
Setelah sekian hari berada di Qatar, ternyata masalah tidak kunjung berkurang, meski data yang dikumpulkan terus menumpuk. Morbidelli mengakui, “Saya bingung. Saya tidak tahu apa yang terjadi di sini. Tapi saya harap itu akan berlalu. Saya masih menikmati bekerja dengan motor dan tim, tapi ini rumit. Tapi, setiap hari bergelut dengan motor di Qatar lebih baik ketimbang sehari tanpa motor.”
Morbidelli mengharapkan ada ‘solusi ajaib’ untuk masalahnya. Dia berkata, “Saya akan melihat bagaimana motor berperilaku. Saya bukan pembalap yang melakukan sesuatu yang gila.” Ini artinya, Morbidelli ingin mengurangi kerusakan dalam balapan dan tidak mengambil risiko terlalu besar.
Masalahnya adalah, dia tidak bisa mengkritik komponen atau suku cadang apa pun secara khusus. “Saya tidak menyalahkan ban, sasis, atau swingarm. Kami tidak tahu. Yang saya tahu pasti, satu-satunya yang tersisa adalah perasaan buruk. Terlepas dari apa yang kita ubah,” ungkapnya.
Meski demikian, Morbidelli langsung lolos ke Q2. Pada minggu sebelumnya, dia punya masalah besar saat melaju di lintasan di malam hari. Tampaknya dia bisa mengatasi masalah tesebut sedikit lebih baik. Itu seharusnya memberinya harapan untuk balapan kedua tahun ini. Terutama karena motor yang berasap pada hari Jumat tidak terlihat lagi pada hari Sabtu.
RiderTua.com - Suzuki GSX-250R, motor sport touring yang hanya dijual di 2 negara saja yakni Jepang dan China untuk saat…
RiderTua.com - Sebelumnya Daihatsu diketahui melakukan manipulasi tes tabrak terhadap sejumlah mobilnya yang dijual di Jepang. Akibatnya beberapa model seperti…
RiderTua.com - Citroen telah meluncurkan mobil terbaru lainnya di Indonesia, yaitu C3 Aircross. Model SUV ini menjadi model ketiga dalam varian…
RiderTua.com - Tesla masih memimpin penjualan mobil listrik secara global pada kuartal pertama tahun ini. Seharusnya mereka sudah dapat mempertahankan…
RiderTua.com - Honda telah mencatatkan hasil penjualan yang cukup bagus sepanjang Maret lalu. Dengan lebih dari 10 ribu unit mobil…
RiderTua.com - Kemarin Selasa 23/04, MPM Honda Jatim mengadakan acara rolling city bersama skutik premium fashionable mereka yakni New Honda…
Leave a Comment