Honda Belum Pastikan CR-V Dapat Insentif Pajak?

RiderTua.com – Tak lama lagi mobil bermesin 1.500 cc-2.500 cc akan mendapat insentif. Tentu hanya segelintir model yang mendapatkannya karena ada berbagai persyaratan yang cukup ketat. Honda CR-V memang termasuk didalamnya, tapi belum jelas apakah model ini juga mendapatkan keringanan PPnBM tersebut. Sampai sekarang Honda Prospect Motor (HPM) masih terus melihat perkembangannya.

Baca juga: Permintaan Honda Brio RS Meningkat Setelah Dapat Insentif Pajak

Honda CR-V Juga Mendapat Keringanan PPnBM?

Meskipun akan segera diterapkan pada bulan depan, tapi sampai sekarang belum ada daftar mobil yang mendapatkan keringanan pajak mobil 2.500 cc. Namun sudah ada segelintir kandidat yang kebagian insentif tersebut, rata-rata berupa model medium MPV dan SUV. Dari Toyota Kijang Innova-Fortuner, Mitsubishi Pajero Sport, sampai Honda CR-V.

Mobil SUV ini menggendong mesin diatas 1.500 cc, terlebih model tersebut sudah dirakit lokal oleh HPM. Seharusnya begitu, sehingga CR-V bisa memenuhi persyaratan yang ada dan mendapat insentif. Namun Honda sendiri tak mau berkomentar soal itu untuk saat ini.

Masih Dipertimbangkan

CR-V memang bisa memenuhi syarat yang berlaku, tapi bukan berarti bisa dimasukkan ke dalam daftar penerima insentif begitu saja. Bisa jadi aturannya berbeda dengan insentif mobil 1.500 cc sebelumnya, atau mungkin sama saja, hanya perbedaannya pada jenis mesinnya. Untuk itulah HPM terus melihat perkembangan dari insentif tersebut dari pemerintah.

Mobil medium SUV ini memiliki dua varian mesin, yaitu 1.500 cc dan 2.000 cc. Jadi kalau nantinya aturan tersebut diberlakukan, maka semua variannya akan dibanderol dengan harga lebih terjangkau. Tentu ini akan menguntungkan Honda, terlebih setelah sejumlah model terlarisnya seperti HR-V 1.5 dan Brio RS mulai mencatatkan kenaikan permintaan.

Untuk sekarang, sepertinya lebih baik menunggu hingga daftar mobil yang mendapat insentif pajak ‘gelombang kedua’ diumumkan. Tapi kalau dilihat dari aturannya, memang mobil-mobil yang disebutkan sebelumnya punya potensi kebagian insentif.