Categories: MotoGP

Rossi Ingin Mengalahkan Rekor Agostini

RiderTua.com – Valentino Rossi ingin mengalahkan rekor kemenangan pembalap MotoGP Italia, Giacomo Agostini.. Tentu saja, ini berat karena Agostini berlaga di 2 kategori berbeda dalam setahun (kebanyakan 350 cc dan 500 cc) sekaligus. Bahkan saat itu ada lebih sedikit balapan, kadang hanya 6 seri dalam semusim dikelas tertentu.. “Karena saya ingin mematahkan rekor Agostini dengan 122 kemenangan GP. Setidaknya aku ingin memberinya sedikit ‘rasa takut’ padanya. Ago seharusnya tidak merasa terlalu aman,” kata Rossi sambil nyengir. Meskipun dia sulit kejar rekor Ago, Rossi masih memiliki rekor lain, yang belum tentu pembalap muda sekarang bisa mengikutinya…

Rossi Ingin Mengalahkan Rekor Agostini

Sekembalinya dari Ducati, Valentino meraih dua kemenangan MotoGP pada tahun 2014, pada usia 35 tahun. Pada 2015, dia bahkan memenangkan 2 dari 3 balapan pertama. Pada 2018 dan 2019, dia nyaris tidak mempertaruhkan kemenangan di Sepang dan Texas. Dan rasa haus akan kemenangan masih belum terpuaskan. Dia sekarang memiliki 115 kemenangan dan masih ingin memecahkan beberapa rekor lagi.

Pada awal Juli 2013, Valentino Rossi mengatakan dalam sebuah wawancara eksklusif, bahwa dia belum mematahkan rekor sepanjang masa milik Giacomo Agostini. Itulah alasan, mengapa dia memiliki kontrak kerja dengan Yamaha selama 2 tahun lagi hingga akhir kontrak. Dan pada 2016 kontraknya diperpanjang lagi.

Rossi Ingin Mengalahkan Rekor Giacomo Agostini

Saat ini, masih realistis bahwa Rossi juga akan berkompetisi di Kejuaraan Dunia MotoGP pada 2022. Dia membutuhkan 7 kemenangan lagi untuk mencetak rekor ‘Ago nazionale’ dan 1 kemenangan lagi untuk melampaui rekor dari rekan senegaranya itu.

Tapi selama 2 tahun di Ducati, Rossi tak menorehkan satu kemenangan pun. Hal ini membuat ambisinya menjadi jauh lebih sulit terwujud. Akibat ‘kemarau panjang’ yang berlangsung sejak tahun 2017, mimpi Rossi ini menjadi hampir mustahil tercapai..

Rossi Masih Memiliki Rekor Lain

“Sejak saya merayakan ulang tahun ke-37 di tahun 2016, saya ingin menjadi juara MotoGP tertua di kelas premier,” ungkap juara dunia 9 kali dan juara GP 115 kali itu. Saat itu, Valentino belum tahu siapa pemenang GP tertua di kelas premier. Yang dia tahu hanyalah, bahwa dia sukses di usia 37 tahun.

Perhitungan Rossi ternyata didasarkan pada era MotoGP modern, yakni era MotoGP 4-tak yang dimulai pada 2002. Troy Bayliss menjadi juara GP Valencia pada November 2006 sebagai Juara Dunia Superbike baru, menggantikan Sete Gibernau yang cedera dengan pabrikan Ducati. Saat itu Bayliss berumur 37 tahun dan 213 hari.

Secara keseluruhan, pembalap asal Australia itu hanya berada di peringkat ke-9 dalam daftar pembalap terbaik sepanjang masa di kelas utama, dalam hal usia kemenangan GP. Valentino Rossi kini naik ke posisi ke-7 di GP Assen pada 2017. Jika dia ingin menjadi pemenang mutlak tertua di kelas utama (termasuk 500 cc), dia masih harus membalap di musim 2023 dan harus menang.

Hingga hari ini rekor Rossi sangat mengesankan. 413 GP start, 115 menang, 65 pole position, 96 lap balapan tercepat, total 235 kali naik podium, debut GP 1996 di Shah Alam-Malaysia di kelas 125 cc, kemenangan GP pertama di Brno pada 1996. Jadi kemenangan beruntunnya berlangsung selama 21 tahun, luar biasa!

Pembalap Tertua Pemenang di Kelas Premier (500 cc/MotoGP):

  1. Fergus Anderson: 44 tahun dan 237 hari – Montjuich -Spanyol 1953 (350cc)
  2. Jack Findlay: 42 tahun dan 85 hari – Salzburgring-Austria 1977 (500cc)
  3. Les Graham: 41 tahun dan 21 hari – Montjuich- Spanyol 1952 (500cc)
  4. Jack Ahearn: 39 tahun dan 327 hari – Imatra – Filandia 1964 (500cc)
  5. Harold Daniell: 39 tahun dan 240 hari – Tourist Trophy -Inggris 1949 (500c)
  6. Frantisek Stastny: 38 tahun dan 247 hari – Sachsenring – Jerman 1966 (500cc)
  7. Valentino Rossi – 38 tahun dan 130 hari – Assen -Belanda 2017 (MotoGP)
  8. Nello Pagani: 37 tahun dan 328 hari – Monza – Italia 1949 (125cc)
  9. Troy Bayliss: 37 tahun dan 213 hari – Valencia – Spanyol 2006 (Superbike)

This post was last modified on 26 Januari 2021 16:30

ridertua

Leave a Comment

Recent Posts

Neta Memulai Produksi Mobil Listriknya di Indonesia

RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…

25 April 2024

Citroen e-C3 Siap Diproduksi di Indonesia!

RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…

25 April 2024

Aleix Espargaro : Fabio Quartararo Bertahan di Yamaha Bukan Hanya Karena Uang

RiderTua.com - Fabio Quartararo memilih tetap bertahan dengan Yamaha meski performa M1 sangat mengecewakannya. Aleix Espargaro ikut mengomentari hal ini, pembalap…

25 April 2024

Penjualan Mobil Listrik Ditargetkan Bisa Mencapai 17 Juta Unit?

RiderTua.com - Sejauh ini penjualan mobil listrik di seluruh dunia masih cukup bagus, walau dengan adanya penurunan tren di Eropa…

25 April 2024

Citroen C3 Aircross akan Dikirim ke Konsumen Bulan Depan

RiderTua.com - Citroen kini menghadirkan varian baru lainnya dari C3 di Indonesia, yaitu Aircross. Layaknya C5 Aircross yang sebelumnya dirilis,…

25 April 2024

Marco Bezzecchi : Kami Belum Mencetak Satu Poin Pun di Sprint Race

RiderTua.com - Dari 3 sprint pertama musim 2024, duo rider VR46 Marco Bezzecchi dan Fabio di Giannantonio belum mencetak satu…

25 April 2024