Categories: MotoGP

Kekakuan Sasis dan Understeer Masalah Desmosedici GP22

Ridertua.com – Kekakuan sasis dan understeer akan menjadi masalah yang harus tuntas pada Desmosedici GP22.. General Manager Ducati Corse, Gigi Dall’Igna mengetahui titik lemah Desmosedici. Kekakuan sasis Desmosedici perlu diubah dan harus merancang motor yang sama sekali baru. Namun, sasis baru membutuhkan mesin baru. Dibandingkan kompetitor, Ducati kurang berpengalaman dengan sasis aluminium. Konsep sasis yang dipakai Ducati saat ini sudah usang dan hampir tidak berubah. Dengan pembekuan pengembangan mesin, Ducati bisa apa?.. Masalah yang jelas tidak bisa diatasi untuk musim MotoGP 2021. Sehingga dikhawatirkan para pembalap Ducati juga harus bergelut dengan ban belakang Michelin di musim ini, dan understeer di tikungan..

Kekakuan Sasis dan Understeer Masalah Desmosedici GP22

Kekakuan Sasis dan Understeer Masalah Desmosedici GP22

Insinyur yang bertanggung jawab di Ducati tidak puas dengan hasil musim MotoGP 2020. Johann Zarco sempat mengkritik Ducati karena tidak mampu menunjukkan konsistensi seperti di tahun sebelumnya. Satu masalah bagi pembalap pabrikan tim merah adalah handling motor yang secara terus menerus dikerjakan oleh para insinyur. Namun, hampir tidak ada peningkatan dan pada tahun 2020 hanya dua pembalap Ducati yang berada di podium (Andrea Dovizioso di Austria dan Danilo Petrucci di tengah kondisi hujan di Le Mans).

Manajer tim Davide Tardozzi menunjukkan, bagaimanapun juga bahwa revolusi baru akan terjadi pada musim MotoGP 2022… “Kami kemudian akan menyesuaikan hal-hal yang saat ini tidak dapat diubah. Ini tentang bagaimana sasis terhubung ke mesin.”

Dapat diasumsikan bahwa perubahan terbesar akan terkait dengan kekakuan sasis Desmosedici, tegas Tardozzi. Akibatnya, pembalap memiliki pengaruh yang lebih besar pada perilaku saat menikung dan mungkin mendapatkan keuntungan dari semacam efek pengendalian itu sendiri.

Dibandingkan kompetitor, Ducati kurang berpengalaman dengan sasis aluminium. Konsep yang dipakai Ducati saat ini sudah berusia enam musim dan hampir tidak berubah selama ini. Pembaruan hanya membantu sedikit. Andrea Dovizioso, yang kritis tidak terlalu suka dengan winglet (Aerodinamika).. “Saya tidak menyukai mereka sama sekali pada awalnya dan saya masih sangat tidak menyukai mereka. Tapi aspek positif mendominasi,” katanya saat itu.

Namun dengan mesin lama Ducati tidak mau ketinggalan di tahun 2021. Dengan sasis yang direvisi, paling tidak ada langkah perbaikan dengan spesifikasi GP22. Harapan Tardozzi ada pada Gigi Dall’Igna.. “Dia (Gigi) benar-benar fokus. Dia tipe pria yang tidak akan membiarkan motornya, tim dan pabrikannya tidak menang untuk waktu yang lama. Tahun lalu adalah sedikit bencana karena kami tidak pernah benar-benar kompetitif. Dan Gigi tidak akan membiarkan kami mengalami situasi ini lagi di masa depan. Jadi saya sangat yakin bahwa dia dan teknisi kami akan menemukan cara.”

Menemukan Sasis yang Tepat

Tujuan utamanya adalah untuk lebih menyesuaikan konsep sasis saat ini dengan ban belakang Michelin, yang menjadikan motor ini lebih kompetitif. Masalahnya: cengkeraman tambahan pada ban baru, mengubah keseimbangan traksi. Akibatnya, dia terlalu banyak bergeser ke belakang dan ada understeer di tikungan. Konsekuensi dari hal ini adalah sudut kemiringan yang lebih panjang dan akselerasi yang lebih lambat.

Dovizioso mengatakan.. “Cara agar bisa memaksimalkan ban harus berada pada sudut maksimum, jadi Anda tidak memiliki banyak cengkeraman, jadi Anda harus menunggu untuk membuka gas.”… Dovizioso meninggalkan Ducati setelah berselisih dengan Gigi Dall’Igna. Dia mengeluh karena Ducati tidak mengikuti sarannya.

Dovizioso tidak bisa dipandang remeh.. “Masalah ini adalah campuran antara motor dan pembalap.. Mereka semua harus beradaptasi dengan ban belakang.. Dengan ban baru ini, jelas dari awal bahwa ban akan memiliki daya cengkeram yang lebih besar, jadi potensinya lebih besar, jika Anda bisa menggunakannya dengan benar,” pungkas Dovizioso.

This post was last modified on 18 Januari 2021 19:18

ridertua

Leave a Comment

Recent Posts

Bermesin 2 Silinder Harganya Rp 60 Jutaan, Suzuki Rilis GSX-250R Model Baru

RiderTua.com - Suzuki GSX-250R, motor sport touring yang hanya dijual di 2 negara saja yakni Jepang dan China untuk saat…

24 April 2024

Daihatsu Lanjutkan Produksi Rocky-Raize di Jepang

RiderTua.com - Sebelumnya Daihatsu diketahui melakukan manipulasi tes tabrak terhadap sejumlah mobilnya yang dijual di Jepang. Akibatnya beberapa model seperti…

24 April 2024

Citroen Menjual C3 Aircross Dengan Harga Terjangkau Karena Ini

RiderTua.com - Citroen telah meluncurkan mobil terbaru lainnya di Indonesia, yaitu C3 Aircross. Model SUV ini menjadi model ketiga dalam varian…

24 April 2024

Tesla Turunkan Harga Mobil Listriknya Lagi?

RiderTua.com - Tesla masih memimpin penjualan mobil listrik secara global pada kuartal pertama tahun ini. Seharusnya mereka sudah dapat mempertahankan…

24 April 2024

Honda Mobilio Baru Terjual 194 Unit di Q1 2024

RiderTua.com - Honda telah mencatatkan hasil penjualan yang cukup bagus sepanjang Maret lalu. Dengan lebih dari 10 ribu unit mobil…

24 April 2024

‘Rolling in the City’ dengan New Honda Stylo 160

RiderTua.com - Kemarin Selasa 23/04, MPM Honda Jatim mengadakan acara rolling city bersama skutik premium fashionable mereka yakni New Honda…

24 April 2024