Janji Manis Lin Javis: Pol Espargaro Diminta Tunggu Rossi Pensiun

RiderTua.com – Janji manis Lin Javis: Pol Espargaro diminta tunggu Rossi pensiun dan mendapat kursi di tim resmi Yamaha. Sebelum ke KTM Pol mengatakan hampir saja membalap dengan Suzuki, bermitra dengan Maverick Vinales. Namun akhirnya dia tolak, Lin Jarvis menjanjikan kursi di tim resmi Yamaha, namun menunggu Rossi pensiun.. “Jarvis mengatakan kepada saya bahwa Rossi sedang mempertimbangkan untuk pensiun,” kata Espargaro..

Janji Manis Lin Javis: Pol Espargaro Diminta Tunggu Rossi Pensiun

Dalam sebuah wawancara dengan media Motorsprint.it. Pol Espargaro mengatakan.. Sebelum menandatangani kontraknya dengan tim Austria (KTM), Pol hampir saja bergabung dengan Suzuki. Di mana saat itu rencananya akan bermitra dengan Maverick Vinales di tahun debut Suzuki di MotoGP. Pol Espargaro menolak tawaran Suzuki setelah Lin Jarvis, bos tim Yamaha Racing, akan menyediakan kursi bagi Pol di Yamaha resmi.

“Ada peluang, kontraknya sudah dalam pembicaraan, sama seperti yang nanti akan ditandatangani oleh saudara saya, Aleix… Tapi pada saat itu Lin Jarvis, (yang kemudian membantahnya), menelepon saya. Saya bergabung dari tahun pertama saya di MotoGP dengan satelit Yamaha, pada tahun 2014, yang cukup bagus, dengan peringkat keenam di belakang Andrea Dovizioso di tim pabrikan Ducati,” kata Pol kepada media Motosprint.

Janji Lin Jarvis

Menurut versi Pol Espargaro, Managing Director Yamaha MotoGP mempertahankannya di Tech 3 dengan janji bahwa ada banyak kemungkinan untuk memindahkannya ke tim resmi, sesuatu yang akhirnya tidak terjadi… “Kata Jarvis kepada saya bersabarlah, karena Valentino Rossi berada pada tahap di mana dia berpikir untuk pensiun dan Yamaha akan membutuhkan pembalap muda, dan pemuda itu adalah saya”.

“Kemudian sayangnya dia membantah mengatakannya dan itu mengecewakan saya. Dan itu bahkan lebih buruk mengingat tahun kedua dengan Tech3 tidak begitu cemerlang dan sebagai gantinya Suzuki meningkat pesat sepanjang musim”.

Melihat kejadian ini Pol tidak akan membuat kesalahan yang sama, jadi dia tidak ragu untuk mengatakan ‘setuju’ ketika KTM mendekatinya pada tahun 2016… “Saya berjanji pada diri saya sendiri bahwa jika Pabrikan lain menawarkan, saya tidak akan ragu sedetik pun untuk mengambilnya. Tujuan saya adalah untuk berjuang lebih dulu dan KTM.. Dalam debut MotoGP-nya, KTM adalah satu-satunya yang menawarkan saya motor pabrikan. Empat tahun kemudian, saya dapat mengatakan bahwa itu bukan pilihan yang salah”.

Di Honda Harus Menang

Salah satu perbedaan terbesar yang dirasakan setelah pindah dari Tech 3 Yamaha ke KTM adalah dia merasa dihargai oleh pabrikan. Menurut Pol.. “Yamaha memperlakukan saya seperti anak kecil, tanpa tanggung jawab, tanpa berpartisipasi dalam pengembangan, mencoba beberapa hal. Mereka memberi saya ‘hidangan’ yang sudah disajikan, itu tidak masalah. Ketika Anda tidak merasa menjadi bagian dari proyek. Saya memahaminya lebih baik di KTM. “

Sekarang Pol akan menghadapi proyek yang sama sekali berbeda di dalam sebuah tim pabrikan yang seharusnya dia bisa menang, bukan satelit Yamaha, bukan KTM yang sedang berkembang.. Namun tim pemenang Honda.. “Jika mereka (Honda) memikirkan saya, itu karena mereka percaya bahwa saya dapat beradaptasi dengan baik dengan motor dan mendapatkan hasil yang bagus. Saya akan melakukan yang terbaik untuk meraih kemenangan secara maksimal,” tutup Espargaro.