RiderTua.com – Paul Trevathan (KTM-MotoGP) berujar mengenai Johann Zarco yang dia pikir semuanya akan disajikan di atas piring… Dia adalah calon kepala mekanik Miguel Oliveira yang baru.. Mengkritik saat Zarco berada di tim Austria itu sebagai pembalap yang tidak mau berusaha keras dan punya inisiatif sendiri.. “Dia tidak menyadari bahwa dia harus membuat keputusan sendiri,” katanya.. Wah mirip restoran aja ya disajikan di atas piring..
Paul Trevathan kepala mekanik KTM MotoGP akan menyambut kedatangan Miguel Oliveira di garasi tim resmi yang sama sekali tidak dikenal. Meskipun begitu, pembalap Portugis itu adalah lulusan asli dari didikan pabrikan Austria (Red Bull). Paul Trevathan, telah bekerja di Moto2 di tim Ajo. Oleh karena itu dia tidak khawatir tentang pengganti Pol Espargaro.. Dia juga memiliki pengalaman dengan Johann Zarco.
KTM sedang menjalani musim MotoGP terbaiknya sejauh ini. RC16-nya tampaknya telah mencapai prestasi yang baik pada tahun 2020 dengan mencatat tiga kemenangan dan tempat kelima di klasemen pembalap bersama Pol Espargaro.
Paul Trevathan mengatakan, “Miguel adalah orang yang sangat cerdas. Aku sangat mengenalnya. Selama musim 2015, saya merawatnya dan juga Brad Binder di tim Ajo. Jadi dengan sepasang pembalap ini, tidak akan ada kejutan bagi kami,” komentar sang manajer tim.
“Saya penasaran untuk melihat apakah kita bisa mendapatkan lebih banyak dari Miguel daripada yang selama ini telah dia tunjukkan. Itu cukup bagus.. Saya tidak sabar menunggu tantangan dan tidak sabar untuk melihat apakah kami dapat mencapai level yang sama atau bahkan lebih tinggi,” kata Trevathan.
Paul Trevathan kemudian mencoba membandingkan dengan pembalap KTM di masa lalu, Johann Zarco.. Dalam hal pengembangan, Oliveira memiliki banyak pekerjaan. KTM telah melihat dimana ada yang salah dengan Johann Zarco, yang meninggalkan tim setelah enam bulan bersama di musim 2019.. Trevathan berkata: “Johann mengira dia datang ke sini dan bahwa semuanya akan disajikan di atas piring. Dia tidak menyadari bahwa dia harus membuat keputusan sendiri,” katanya dilansir media Jerman Motorsport-total.com.
“Kami dapat memberi pembalap lebih banyak alat, tetapi ini tentang bekerja untuk meningkatkan berbagai hal. Ketika kami menguji motor dengan Pol di Sepang, misalnya, dia mengendarai selama enam hari dan hanya bisa fokus pada dirinya sendiri ketika kami memberinya ban baru. Kalau tidak, dia mencoba berbagai hal dengan motor.”
“Setiap tes adalah tentang mengevaluasi apa yang terbaik dan apa yang harus digunakan untuk sisa tahun ini. Beban kerja ini sangat besar. Saya ingin tahu bagaimana Miguel akan menanganinya sebagai seorang pemimpin,”pungkas Trevathan.
This post was last modified on 12 Januari 2021 14:55
RiderTua.com -Citroen memang sudah dikenal dengan line-up mobilnya yang berkualitas, tapi dengan harga yang cukup terjangkau. Bahkan ini juga berlaku…
RiderTua.com - Jadwal MotoGP Jerez 2024.. Usai melakukan lawatan ke Amerika Serikat, balapan MotoGP kembali ke tanah Eropa. 'Gran Premio…
RiderTua.com - Suzuki GSX-250R, motor sport touring yang hanya dijual di 2 negara saja yakni Jepang dan China untuk saat…
RiderTua.com - Sebelumnya Daihatsu diketahui melakukan manipulasi tes tabrak terhadap sejumlah mobilnya yang dijual di Jepang. Akibatnya beberapa model seperti…
RiderTua.com - Citroen telah meluncurkan mobil terbaru lainnya di Indonesia, yaitu C3 Aircross. Model SUV ini menjadi model ketiga dalam varian…
RiderTua.com - Tesla masih memimpin penjualan mobil listrik secara global pada kuartal pertama tahun ini. Seharusnya mereka sudah dapat mempertahankan…
Leave a Comment