Categories: MotoGP

Jika Menang: Motor yang Hebat, Jika Kalah: Pembalap yang Salah!

RiderTua.com – Dovi dan Petrux sepakat: Jika menang motor Ducati yang hebat jika kalah pembalap yang salah, karena tak bisa beradaptasi.. Dua mantan pembalap Ducati ini ternyata sering ‘ngrasani‘ (bergunjing) tentang timnya.. Di Ducati motor diatas segalanya, lebih penting daripada pembalap.. Pembalap merasakan tekanan saat mengendarai motor mereka. “Andrea dan saya sering membicarakannya dan dia berkata kepada saya, ‘Jika kamu menang, bukan kamu yang menang, melainkan motornya. Jika Ducati menang itu seolah-olah hanya prestasi Gigi Dall’Inga,” katanya..

Jika Menang: Motor yang Hebat, Jika Kalah: Pembalap yang Salah!

Mulai musim 2021, karir MotoGP Danilo Petrucci akan memulai babak baru bersama tim KTM Tech3. Setelah masa kontraknya dengan Ducati resmi berakhir, pembalap asal Italia itu mengenang kembali masa saat masih di tim pabrikan Ducati.

Tahun ini, Danilo Petrucci akan tancap gas untuk tim KTM Tech3 di MotoGP. Dia pun mengenang waktu saat bersama Ducati. Dalam sebuah wawancara, dia menegaskan, “Ya, itu benar. Di Ducati, motor adalah segalanya dan berada di atas pembalap.”

“Seluruh tim sangat bangga dengan merek ini, dan saya bisa merasakan tekanan saat mengendarai motor mereka. Andrea dan saya sering membicarakannya dan dia berkata kepada saya, ‘Jika kamu menang, bukan kamu yang menang, melainkan motornya,'” kenang pembalap berusia 30 tahun dari Terni itu, yang menyelesaikan Kejuaraan Dunia 2020 di tempat ke-12.

Meski begitu, Danilo masih melihat sisi positifnya. Dia menjelaskan, “Di satu sisi, hal ini tentu saja meningkatkan tekanan, tapi di sisi lain memberikan motivasi tambahan untuk melakukan yang terbaik.”

Jika Menang: Motor yang Hebat, Jika Kalah: Pembalap yang Salah

“Sejarah Ducati di MotoGP belum lama, tapi mereka telah memenangkan gelar dan banyak balapan, itu adalah keunggulan merek roda dua asal Italia itu.”

“Saya merasa bahwa teknisi Italia terbaik sudah tersedia, dan banyak orang Italia bekerja di sana juga, itu hebat. Ketika kami menang, selalu seolah-olah itu adalah prestasi Gigi Dall’Igna. Yah, hal itu memang benar. Karena dialah yang merevolusi motor,” tambahnya.

Petrucci pun mengungkapkan sebuah fakta, “Ketika saya naik podium bersama Andrea di Le Mans pada 2019, karena kami finis kedua dan ketiga, kami bahkan tidak merayakannya. Itu karena kami tidak menang! Kami berdua naik podium dan saya punya firasat buruk tentang itu. Sementara di Pramac semua merayakannya “

This post was last modified on 12 Januari 2021 13:35

Rafie Satya Pradipta

Leave a Comment

Recent Posts

Bermesin 2 Silinder Harganya Rp 60 Jutaan, Suzuki Rilis GSX-250R Model Baru

RiderTua.com - Suzuki GSX-250R, motor sport touring yang hanya dijual di 2 negara saja yakni Jepang dan China untuk saat…

24 April 2024

Daihatsu Lanjutkan Produksi Rocky-Raize di Jepang

RiderTua.com - Sebelumnya Daihatsu diketahui melakukan manipulasi tes tabrak terhadap sejumlah mobilnya yang dijual di Jepang. Akibatnya beberapa model seperti…

24 April 2024

Citroen Menjual C3 Aircross Dengan Harga Terjangkau Karena Ini

RiderTua.com - Citroen telah meluncurkan mobil terbaru lainnya di Indonesia, yaitu C3 Aircross. Model SUV ini menjadi model ketiga dalam varian…

24 April 2024

Tesla Turunkan Harga Mobil Listriknya Lagi?

RiderTua.com - Tesla masih memimpin penjualan mobil listrik secara global pada kuartal pertama tahun ini. Seharusnya mereka sudah dapat mempertahankan…

24 April 2024

Honda Mobilio Baru Terjual 194 Unit di Q1 2024

RiderTua.com - Honda telah mencatatkan hasil penjualan yang cukup bagus sepanjang Maret lalu. Dengan lebih dari 10 ribu unit mobil…

24 April 2024

‘Rolling in the City’ dengan New Honda Stylo 160

RiderTua.com - Kemarin Selasa 23/04, MPM Honda Jatim mengadakan acara rolling city bersama skutik premium fashionable mereka yakni New Honda…

24 April 2024