RiderTua.com – Di atas kertas dan di atas lintasan, setelah ditinggal Dovi dan Petrucci, sebenarnya tak satupun dari pembalap Ducati yang pernah menang untuk Ducati. Ducati meng’obrak-abrik’ formasi pembalapnya tanpa ragu.. Keenam tempat Ducati di 3 tim MotoGP sudah terisi full. Direktur olahraga Paolo Ciabatti berharap skuat mereka mampu naik podium dan memetik kemenangan, meski tanpa Andrea Dovizioso dan Danilo Petrucci.
Ducati Corse merekrut pembalap-pembalap muda untuk 3 tim MotoGP di musim 2021. Mereka mengambil keputusan untuk mengurangi daftar usia rata-rata pembalapnya. Usia rata-rata dari 6 pembalap Ducati, turun dari 29 tahun pada 2020 menjadi 24,1 tahun pada 2021.
Di musim 2021, Jack Miller (25 tahun) dan Pecco Bagnaia (23 tahun) akan memperkuat tim pabrikan. Di atas kertas, sebenarnya tak satu pun dari mereka yang pernah meraih kemenangan untuk Ducati. Bagnaia hanya sekali naik podium (tempat kedua di GP Misano 2020), dan gelar Kejuaraan Dunia Moto2 pada tahun 2018.
Direktur olahraga Ducati Paolo Ciabatti dalam sebuah wawancara mengungkapkan mengenai susunan pembalap mudanya, yang menurutnya sangat termotivasi dan seimbang. Tak hanya itu, dia juga sangat percaya pada kemampuan pembalap Pramac, Johann Zarco (30 tahun).
Lebih lanjut, Ciabatti mengatakan, “Johann Zarco memiliki banyak pengalaman yang telah ditunjukkannya pada tahun lalu, bahwa dia bisa sangat sukses bersama Ducati. Sementara di Pramac, kami memiliki Jorge Martin yang kami yakini dapat melakukan hal-hal hebat.”
“Di musim depan, generasi yang lebih senior akan diwakili oleh Zarco, dia berusia 30 tahun. Pembalap tertua kedua kami di MotoGP adalah Jack Miller yang berusia 25 tahun. Tiga pembalap lainnya berusia antara 22 dan 23 tahun. Kami sekarang mencoba di Ducati.”
Zarco bersinar di GP Brno pada tahun 2020, dengan meraih pole position dan finis di tempat ke-3 sebagai pembalap Ducati terbaik. Tapi di sepertiga akhir balapan, dia sering mengalami kemunduran. Dimana kelemahan Zarco ini sudah terbukti saat masih di Red Bull-KTM pada 2019. Dan kelemahannya ini juga dikritik oleh pelatihnya Jean-Michel Bayle.
Namun Paolo Ciabatti tidak mengkhawatirkan hal itu. “Dalam kondisi tertentu, Zarco masih harus belajar. Dengan bantuan para insinyurnya, dia bisa menemukan cara terbaik untuk melindungi ban di sepanjang balapan. Zarco memang super cepat, di Ducati dia sudah mampu membuktikannya. Hasil kualifikasinya juga cukup memuaskan. Namun dalam hal manajemen ban, dia dan timnya masih harus berbenah,” lanjut Ciabatti.
This post was last modified on 11 Januari 2021 11:26
RiderTua.com - Salah satu skutik Yamaha yang berkolaborasi dengan FILA yakni sebuah brand fashion terkenal, menghasilkan edisi spesial dari Fazzio…
RiderTua.com - Marc Marquez mengukuhkan dirinya sebagai pembalap GP23 tercepat pada 3 seri pertama MotoGP musim 2024. CEO Ducati Claudio…
RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…
RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…
RiderTua.com - Fabio Quartararo memilih tetap bertahan dengan Yamaha meski performa M1 sangat mengecewakannya. Aleix Espargaro ikut mengomentari hal ini, pembalap…
RiderTua.com - Sejauh ini penjualan mobil listrik di seluruh dunia masih cukup bagus, walau dengan adanya penurunan tren di Eropa…
Leave a Comment