RiderTua.com – Suzuki tidak meniru mesin in-line Yamaha… Klaim bahwa pabrikan asal Jepang itu sukses di Kejuaraan Dunia MotoGP, karena meniru konsep mesin in-line Yamaha hanyalah ‘gosip’ belaka. Beberapa komentator TV di media luar negeri mengatakan Suzuki meniru Yamaha. Memang sejak 2002 Yamaha jelas yang paling konsisten dan juara duluan dengan memakai mesin inline-4, sementara Suzuki gagal memakai mesin V4 seperti yang dipakai Honda dan Ducati dan pada 2014 baru memakai mesin “seperti Yamaha”..
Suzuki baru mengikuti Kejuaraan Dunia 4-tak MotoGP, dengan 990 cc pertama kali pada tahun 2002. Pabrikan berlogo S itu memilih konsep V4 untuk GSV-R, sementara Yamaha mengandalkan empat silinder segaris sejak awal. Tetapi perbedaan ini tidak lantas menjadikan patokan untuk sektor mesin. Benar Bahwa Yamaha yang lebih konsisten..
Aprilia membangun mesin in-line tiga silinder 990 cc dengan Cosworth, Honda menang dengan RC211V silinder V5 990 cc. Namun, Suzuki tidak pernah berada di level yang sama dengan Honda dan Yamaha dengan mesin V4 GSV-R. Satu-satunya kemenangan balapan dengan motor ini dirayakan oleh, Chris Vermeulen pada tahun 2007 di tengah guyuran hujan di Le Mans.
Di penghujung 2011, Suzuki memutuskan untuk mundur sementara dari Kejuaraan Dunia MotoGP. Ada beberapa alasan.
Di tahun 2020, ketika Suzuki semakin mendekati puncak klasemen kejuaraan dunia, bersama Joan Mir dan Alex Rins dengan GSX-RR ini, dan beberapa kali menempatkan kedua pembalap itu di podium, beberapa komentator TV berkomentar bahwa, Suzuki kembali menggelar MotoGP 2015 karena mereka hanya meniru konsep mesin Yamaha.
Suzuki tidak perlu menjiplak mesin in-line Yamaha untuk kembali balapan di tahun 2015.
Dengan GSX-R 750, Suzuki meluncurkan superbike in-line pada awal 1985. GSX-R 1100 menyusul setahun kemudian. Ini adalah mesin supersport pertama yang hampir siap untuk lintasan balap, dengan casing penuh, rangka aluminium, dan sistem pengereman yang tepat.
Yamaha R1 pertama dengan 1000cc inline empat silinder tidak masuk ke pasar sampai tahun 1998.
Selain itu, Suzuki memenangkan gelar Kejuaraan Dunia Superbike pertama, dengan GSX-R1000 bersama Troy Corser pada tahun 2005. Sementara Yamaha harus menunggu hingga tahun 2009 dengan R1 (Ben Spies).
GSX-R1000 juga menjadi alasan sebenarnya, mengapa Suzuki memutuskan untuk mengubah konsep mesin di Kejuaraan Dunia MotoGP. Ketika John Reynolds menyulap waktu kualifikasi sebagai pembalap wildcard di Kejuaraan Dunia Superbike 2004 di Silverstone. Yang berarti duduk di tempat ke-6 di kualifikasi MotoGP pada tahun yang sama. Para insinyur Suzuki sudah curiga bahwa, mesin in-line akan lebih cocok untuk DNA Suzuki MotoGP.
Karena mesin V4 yang kurang kompetitif, Suzuki kehilangan pembalap terbaik seperti Kenny Roberts Junior, Loris Capirossi, dan sponsor utama. Setelah tim pabrikan diambil alih oleh bos Crescent Paul Denning, reputasinya sebagai tim pemenang ambyar. Pada tahun 2011, hanya satu tim dengan pembalap Alvaro Bautista yang dapat dibiayai.
This post was last modified on 30 November 2020 09:50
RiderTua.com - Setelah membeli Formula 1, American of Liberty Media pun berusaha mengamankan MotoGP dengan tawaran sebesar 4 miliar euro…
RiderTua.com - Jack Miller mengakui bahwa tidak ada peluang melawan Acosta, pembalap Australia itu terkesan dengan rookie GasGas di Portimao..…
RiderTua.com - Dengan Hyundai yang telah meluncurkan Ioniq 5 N di Korea Selatan, model ini akan dihadirkan di negara lainnya.…
RiderTua.com - Produk dari Kia sudah tidak bisa diragukan lagi soal kualitasnya. Terlebih dengan model BEV yang dijualnya sejauh ini,…
RiderTua.com - Hyundai telah meluncurkan Ioniq 5 N sebagai mobil listrik berperforma tinggi pertama dari divisi mobil sport N. Model…
RiderTua.com - Hyundai Kona Electric generasi terbaru telah dihadirkan di Indonesia, hanya saja harga jualnya tidak ikut diumumkan. Meski mereka…
Leave a Comment