Rossi: Setelah Ducati Putus Asa, Tanpa Yamaha Saya Akan Pensiun

RiderTua.com – Valentino Rossi berujar, “Setelah Ducati saya putus asa, tanpa Yamaha saya akan pensiun”.. Saatnya berpamitan telah tiba, mulai tahun depan pembalap berusia 41 tahun asal Tavullia itu akan pindah ke tim MotoGP Petronas. “Saya akan selalu berterima kasih kepada mereka (Yamaha) untuk itu (kesempatan kedua setelah dari Ducati). Tahun ini saya mencetak sangat sedikit poin dan saya memberi diri saya poin 5, M1 telah menang banyak sehingga pantas mendapatkan nilai 7 dari saya”

Rossi: Setelah Ducati Putus Asa, Tanpa Yamaha Saya Akan Pensiun

Valentino Rossi telah menjalani banyak seri pamungkas dalam karirnya, tetapi yang ini (Portimao) akan berbeda dari yang lain karena pada hari Minggu dia akan meninggalkan garasi tim resmi Yamaha, tempat dia bergabung pada tahun 2004 dan setelah dua tahun bersama Ducati dia kembali hingga sekarang.. Bersama-sama mereka telah merengkuh banyak kesuksesan dan The Doctor masih akan dikaitkan dengan pabrikan Yamaha pada tahun 2021, tetapi akan memakai livery yang berbeda yaitu Petronas.

“Ada begitu banyak momen bagus sejak saya tiba pada 2004, tapi yang paling saya ingat adalah seberapa banyak saya berbicara dengan Lin Jarvis dan dia memberi saya kesempatan untuk kembali ke tim pabrikan setelah dua tahun bersama Ducati. Pada saat itu saya juga putus asa dan tanpa kesempatan itu saya mungkin akan berhenti membalap”.

“Untuk ini saya akan selalu berterima kasih kepada Yamaha. Kisah kita terbagi dua, di bagian kedua saya menang lebih sedikit tetapi masih ada momen luar biasa. Saya akan sangat merindukan tim ini sangat “.

Musim yang Sulit

Mengenai musim ini Rossi berujar ini adalah tahun yang sulit baginya dan Yamaha.. “Adalah tahun yang sulit, saya mencetak sangat sedikit poin. Dalam beberapa balapan saya cepat, tetapi setelah MotoGP Jerez kedua saya sayangnya tidak bisa naik podium.” ..

Vinales mengatakan prioritas untuk M1 tahun 2021 adalah menemukan lebih banyak cengkeraman di bagian belakang. “Kami sangat menderita dengan masalah ini dan ketika kami tidak bisa memperbaiki performa ban, motor menjadi sulit untuk dikendarai. Jadi saya setuju dengannya, tetapi pada saat yang sama kami juga harus bekerja untuk meningkatkan top speed”.