RiderTua.com – Melihat mode tempur Suzuki membuat Morbidelli ngeri… Pembalap Petronas SRT Yamaha itu mengatakan dia ‘ngeri’ dengan kekuatan yang ditunjukkan pemenang MotoGP Aragon Alex Rins, di tahap awal balapan hari Minggu. Pembalap berusia 25 tahun itu berada di urutan ke-3 pada 2 lap pembukaan GP Aragon. Sebelum Rins menyalipnya pada lap ketiga di Tikungan 1, dan pembalap Suzuki itu langsung melompat dari posisi start ke-10 di grid, membuatnya kaget.
Franco Morbidelli menjadi ‘korban’ dari pembalap Suzuki lain yakni Joan Mir di lap berikutnya. Sebelum akhirnya finis di urutan ke-6 dibelakang Takaaki Nakagami dari LCR Honda yang menempati posisi ke-5 di MotoGP Aragon lalu.
Suzuki selalu menjadi motor yang kuat di paruh kedua balapan, karena penggunaan ban yang sangat baik. Tetapi umumnya membutuhkan beberapa lap di awal untuk menyesuaikan diri dengan kecepatan yang kuat.
Namun, setelah melihat Rins datang dengan mengaktifkan ‘mode tempur’ Suzuki begitu awal, Morbidelli langsung berkata ‘Anda seharusnya takut‘. “Saya melihat Suzuki dalam kondisi yang sangat bagus di balapan ini. Ketika saya melihat mereka dalam ‘mode serang’ mereka di awal balapan, Anda harus takut.”
“Saya takut karena saya memperkirakan Suzuki akan cepat, tapi tidak di awal balapan. Rins menyalip saya, saya pikir di lap ketiga, saya terkesan dengan itu.
“Apa yang saya lihat ketika saya berada di belakang mereka adalah, mereka memiliki cengkeraman yang luar biasa dan traksi yang luar biasa saat keluar dari tikungan. Dan mereka mampu melaju pada level yang berbeda dibandingkan dengan kita.”
Morbidelli juga mengatakan bahwa dia berjuang di lap awal dengan ban depan medium. Dan sudah terlambat baginya, untuk membuat terobosan ke pertarungan podium pada saat kecepatannya membaik. Dan setelah Rins lolos, dia tahu ini akan menjadi balapan yang sama sekali berbeda bagi Yamaha, dengan saat latihan bebas.
“Pada lap ketiga saya tahu itu bukan akhir pekan Yamaha, ketika saya melihat Rins menyalip saya begitu awal. Saya tahu itu akan menjadi balapan yang sangat berbeda, dari apa yang kami lihat [mungkin] pada latihan hari Jumat dan Sabtu.”
“Sejak saat itu saya mencoba mengatur kecepatan saya, mencoba mengejar Maverick [Vinales] dan melupakan Suzuki dan Honda. Karena ketika grip turun seperti ini, menyebabkan kami banyak menderita dan harus dibayar mahal.”
“Saya menyalip [Fabio] Quartararo dan mendekati Vinales, saya mendapatkan kembali beberapa posisi tetapi tidak cukup. Sayangnya, balapan yang lebih panas membuat keseimbangan dan levelnya sedikit berbeda.”
“Saya pikir itu akan menjadi balapan / pertarungan antara saya, Maverick dan Fabio. Sebaliknya Suzuki dengan Honda, karena balapan ini lebih panas.”
“Jadi, level dan keseimbangan berubah untuk Suzuki dan Honda, dan kami berjuang lebih keras. Tapi bagaimanapun, melihat pembalap Yamaha lain kami melakukan balapan yang bagus.”
This post was last modified on 21 Oktober 2020 14:29
RiderTua.com, TT Circuit Assen - Hasil FP1 WSBK Belanda 2024 ..Jumat (19/4/2024), Pembalap ROKiT - Motorrad , Toprak Razgatlioglu menjadi…
RiderTua.com - Suzuki sempat melakukan penarikan terhadap Jimny 3-door di Australia beberapa bulan lalu. Belum lagi dengan adanya recall dua…
RiderTua.com - Tesla menjadi salah satu merek mobil listrik yang cukup dikenal di seluruh dunia. Meski demikian, mereka juga dikenal…
RiderTua.com - Chery telah menghadirkan sejumlah mobil listriknya di pasar global, termasuk Omoda E5. Meski demikian, mereka terbuka bagi merek…
RiderTua.com - Setelah gagal menggelar tes di Portimao karena cuaca buruk dan kemudian COTA menjadi akhir pekan yang menyedihkan bagi…
RiderTua.com - Suzuki masih berusaha untuk memenuhi tingginya permintaan Jimny 5-door di Indonesia. Walau dengan antisipasi sebelumnya, mereka mendapat penumpukan…
Leave a Comment