RiderTua.com – Sebelum Eclipse Cross PHEV anyar meluncur, varian baru Outlander PHEV malah sudah diluncurkan di Australia. Disebut sebagai GSR, ini adalah varian tertinggi untuk mobil SUV tersebut karena menawarkan fitur lebih lengkap. Varian baru Outlander PHEV ini juga membuatnya tampil beda dari trim lainnya. Sepertinya tak salah lagi jika tipe GSR menjadi tipe tertingginya.
Mungkin kalau dilihat sekilas, tak ada bedanya dengan model Outlander PHEV lainnya, walau sebenarnya ada perbedaan cukup mencolok. Tipe GSR memiliki aksen warna hitam pada bagian skid plate di bumper depan, spion, roof rail, sampai atap mobil. Warna gelap juga diberikan pada bagian lain seperti tailgate garnish, diffuser dan grille depan sehingga terlihat semakin agresif.
Pelek two tone 18 inci menambahkan kesan sporty pada Outlander PHEV GSR. Untuk pengalaman berkendara lebih baik, Mitsubishi sudah menambahkan suspensi premium Blistein, lampu kabut LED, serta headlamp LED dengan self-leveling. Kedengaran seperti fitur yang lebih mewah lagi, tentu saja namanya varian tertinggi, tentu fiturnya harus dimaksimalkan, ya kan?
Belum selesai sampai disitu, Outlander PHEV GSR punya interior dengan warna hitam sebagai warna utamanya. Ornamen warna piano black, jok kulit imitasi, sampai audio premium delapan speaker menambah kesan mewah pada bagian dalam kabin. Tak lupa tambahan fitur untuk mempermudah pengemudi seperti power tailgate hingga pengaturan kursi pengemudi empat arah.
Urusan fitur keselamatan, tipe GSR memiliki ADAS (adaptive driver assist system), adaptive cruise control, lane departure warning, dan auto high beam. Lalu ada fitur tambahan lainnya, antara lain wiper kaca depan dengan sensor hujan sampai spion lipat elektrik. GSR juga bisa membuat Outlander PHEV sebagai generator listrik berjalan dengan fitur vehicle-to-grid dan vehicle-to-home, sehingga bisa diandalkan saat mati listrik.
Pengisian baterainya bisa memakan waktu tiga setengah jam lamanya sampai baterai dalam keadaan penuh. Dengan begitu Outlander PHEV GSR bisa melaju sejauh 100 km hanya dengan mengonsumsi bensin 1,9 liter saja. Memang namanya plug-in hybrid, tapi mesin bensin tetap menjadi jantung pacunya.
Meski belum ada harganya, tapi bisa dipastikan harganya lebih mahal dari versi lainnya. Jadi jangan bayangkan kalau varian ini dihadirkan di Indonesia, karena Outlander PHEV versi biasa saja dibanderol lebih dari Rp 1 miliar.
This post was last modified on 14 Oktober 2020 08:16
RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…
RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…
RiderTua.com - Fabio Quartararo memilih tetap bertahan dengan Yamaha meski performa M1 sangat mengecewakannya. Aleix Espargaro ikut mengomentari hal ini, pembalap…
RiderTua.com - Sejauh ini penjualan mobil listrik di seluruh dunia masih cukup bagus, walau dengan adanya penurunan tren di Eropa…
RiderTua.com - Citroen kini menghadirkan varian baru lainnya dari C3 di Indonesia, yaitu Aircross. Layaknya C5 Aircross yang sebelumnya dirilis,…
RiderTua.com - Dari 3 sprint pertama musim 2024, duo rider VR46 Marco Bezzecchi dan Fabio di Giannantonio belum mencetak satu…
Leave a Comment