RiderTua.com – Momen ayah Marquez ketar-ketir saat Alex salip Dovi. Detik-detik Alex salip Dovi ini jelas membuat khawatir sang ayah tercinta.. Ayah Marquez, Julia Marquez selalu terlihat di paddock mendukung langsung kedua anaknya.. Kali ini dia jelas support si bungsu.. Alex Marquez yang berangkat dari posisi ke-18 bisa naik podium… Rookie tim Repsol Honda ini membuat sensasi luar biasa dalam balap MotoGP Prancis 2020 di Le Mans. Gak bisa bayangkan, bagaimana jika kedua Anaknya Alex dan Marc duel di trek suatu saat.. Mungkin ayahnya lompat-lompat sambil lakukan gerakan tekan rem tangan (ekspresi)..
Meski mengawali race dari urutan ke-18, namun nyatanya adik kandung Marc Marquez itu mampu naik podium untuk pertama kali, dalam kondisi trek sulit.
Alex Marquez melesat bak anak panah dari posisi ke-18 merangsek naik ke urutan 2 di belakang pemenang Danilo Petrucci. Penampilan pembalap berusia 24 tahun itu jelas sangat memukau dan bikin persaingan di race semakin menarik.
Bagi Juara Dunia Moto2 2019 itu, MotoGP Le Mans adalah podium pertamanya sejak dia masuk di kelas MotoGP. Dan yang sulit dipercaya, ini juga merupakan podium pertama bagi Honda di musim 2020 ini.
Pada akhirnya, Alex Marquez finis hanya terpaut 1,2 detik dari pemenang Danilo Petrucci, yang mampu melepaskan diri dari grup depan dengan Dovizioso, Alex Marquez dan Pol Espargaro.
Alex Marquez mengatakan, “Itu adalah balapan yang panjang dan sulit. Dari posisi ke-18, itu gila. Tetapi saya tahu sejak awal bahwa sesuatu itu mungkin. Tentu saja, saat itu saya tidak memikirkan podium.”
“Awal yang cukup bagus, saya menyerang di tikungan pertama, yang sebenarnya agak berisiko. Tapi kemudian saya pertama-tama harus menaikkan suhu roda depan, karena kami memiliki ban versi medium. Saya santai saja di awal, lalu perasaan itu menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Aku melihat bahwa ketiga Ducati memiliki start yang bagus. Saya kehilangan waktu di belakang Crutchlow. “
Dia pun melanjutkan, “Saya melihat Ducati sedikit melambat. Saya pikir kenapa tidak [menyalip]. Lalu saya pun menyalip Pol. Kuncinya adalah saya kehilangan waktu dengan Dovi karena dia sangat cepat di trek lurus dan kuat dalam pengereman. Jadi saya harus mencari tempat lain untuk menyalip, antara tikungan 4 dan 6, yang berisiko.”
“Petrucci saat itu terlalu jauh, saya hanya ingin mendapatkan hasil akhir (di podium). Saya tidak ingin jatuh dalam keadaan apa pun, maka semua itu akan menjadi tidak berharga dan hilang. Tidak ada yang akan mengingat nama saya. Lalu Pol datang, tapi aku menahannya. “
“Kami harus banyak melakukan peningkatan, sehubungan dengan set-up pada balapan kering. Podium terakhir saya adalah di Malaysia. Saat itu, saya merasa lebih baik ketika saya memenangkan kejuaraan Dunia Moto2. Sekarang saya harus terus bekerja dan meningkat, terutama di sesi kualifikasi,” pungkas pembalap asal Spanyol itu.
This post was last modified on 12 Oktober 2020 18:25
RiderTua.com - Baru dua seri berlalu dan kecintaan banyak penggemar MotoGP terhadap Pedro Acosta sudah meroket. Bukan karena bakatnya saja,…
RiderTua.com - Bergabungnya Fermin Aldeguer dan dimana ditempatkan masih menjadi misteri... Bahkan kolaborasi Ducati dan tim Pramac juga masih belum…
RiderTua.com - Marco Bezzecchi sedang berjuang untuk bertarung di barisan depan di musim MotoGP 2024. Pembalap VR46 memiliki masalah dengan…
RiderTua.com - Aleix Espargaro salah satu dari pembalap senior yang memuji setinggi langit penampilan pembalap baru dari negaranya, Spanyol.. Pedro…
RiderTua.com - Pekerjaan pengembangan Honda di MotoGP mengalami kesulitan. Seperti di Qatar, pada balapan akhir pekan Portugal, tidak banyak yang…
RiderTua.com - Penjualan mobil listrik Hyundai masih cukup bagus di Indonesia meski dengan kondisi pasarnya selama bulan lalu. Tapi setidaknya…
Leave a Comment