RiderTua.com – Valentino Rossi: Trek yang berbahaya dalam kondisi dingin dan hujan… Pembalap MotoGP tim Monster Energy Yamaha itu harus merawat saudaranya Luca Marini yang terjatuh, sebelum dia menyelesaikan latihan hari Jumat (9/10/20). Kondisi trek yang campuran antara basah dan kering, membuatnya dalam masalah. Namun, pembalap 41 tahun itu merasa senang dengan capaian kecepatannya.
Sebagai seorang kakak, jatuhnya Luca Marini di free practice ke-2 kelas Moto2 membuat Rossi shock. Setelah mengetahui sang adik jatuh, dia segera bergegas melaju dengan skuternya menuju pusat medis.
Dikutip dari Speedweek.com kepada media Rossi mengatakan, “Luca baik-baik saja, dia dalam kondisi yang baik. Tapi dia punya masalah dengan kaki kirinya. Saya takut karena itu kecelakaan yang buruk.”
“Kami sekarang memiliki 3 balapan berturut-turut, jadi kami harus melihat apakah masuk akal baginya untuk terus balapan. Dia sekarang di rumah sakit, dan di sana tim medis akan memeriksa pergelangan kaki lebih teliti. Kami masih harus menunggu dan melihat, apakah Luca bisa balapan pada hari Minggu.”
Selama tidak ada hal tak terduga yang terjadi, Valentino Rossi akan balapan sendiri dengan aman. Pada latihan hari Jumat, dia finis ke-12 di Le Mans. Namun, menurut pembalap Italia kondisi trek berbahaya. Dia berkata, “Berbahaya saat Anda mencapai batas. Tidak hanya basah tapi juga dingin. Jika suhu aspal kurang dari 20 derajat, maka sangat sulit. Tapi secara keseluruhan saya tidak merasa terlalu buruk dan berpikir kecepatan saya bagus.”
Namun, dapat diasumsikan bahwa kondisi tidak akan menjadi lebih hangat selama sisa musim. Rossi menambahkan, “Jika Anda melaju dalam kondisi dingin seperti ini, maka berbahaya jika memakai ban slick. Ini berjalan cukup baik dengan ban hujan, tetapi di sore hari, ketika setengah kering dan setengah basah, Anda benar-benar harus berhati-hati.”
Apa trik Rossi untuk menghadapi kondisi seperti ini? Dia menjawab, “Anda harus mengemudi dengan sangat hati-hati dan selalu waspada. Tapi perasaanku tidak seburuk itu.”
Rossi menyadari betul, jika peluangnya dalam persaingan memperebutkan Juara Dunia 2020 ini sangat kecil. “Saya pikir ini sangat sulit bagi saya sehubungan dengan Gelar Dunia. Sayangnya, dalam 2 balapan terakhir saya membuang banyak poin penting. Sangat sulit bagiku.”
“Menurut saya, kesempatan terakhir saya hilang saat terjatuh di Barcelona. Tapi kami akan melakukan balapan demi balapan, kami mencoba untuk menjadi kompetitif dan mendapatkan hasil yang bagus. Kami berusaha cepat di semua trek, dari sini hingga akhir musim. Itulah tujuannya,” pungkas Juara Dunia 9 kali itu.
This post was last modified on 10 Oktober 2020 10:03
RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…
RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…
RiderTua.com - Fabio Quartararo memilih tetap bertahan dengan Yamaha meski performa M1 sangat mengecewakannya. Aleix Espargaro ikut mengomentari hal ini, pembalap…
RiderTua.com - Sejauh ini penjualan mobil listrik di seluruh dunia masih cukup bagus, walau dengan adanya penurunan tren di Eropa…
RiderTua.com - Citroen kini menghadirkan varian baru lainnya dari C3 di Indonesia, yaitu Aircross. Layaknya C5 Aircross yang sebelumnya dirilis,…
RiderTua.com - Dari 3 sprint pertama musim 2024, duo rider VR46 Marco Bezzecchi dan Fabio di Giannantonio belum mencetak satu…
Leave a Comment