RiderTua.com – Hyundai tiba-tiba mengumumkan recall Kona EV setelah ditemukan masalah pada mobil ini. Masalahnya yaitu adanya potensi kendaraan bisa terbakar dengan sendirinya, gawatnya lagi Hyundai belum menemukan penyebabnya. Sehingga Hyundai harus recall Kona EV di sejumlah negara, termasuk di kampung halamannya. Mereka harus bertindak cepat sebelum insiden lainnya terjadi lagi.
Hyundai menyebut kalau mereka masih terus mencari penyebab dari masalah korsleting yang bisa menyebabkan kebakaran pada mobil. Mereka menduga kalau kebakaran tersebut berasal dari sel baterai yang rusak atau cacat produksi. Tapi setelah melakukan serangkaian tes bersama produsen LG Chem Ltd, ternyata sel baterai bukanlah biang kerok dari masalah ini.
Artinya penyebab korsleting tersebut masih belum bisa dipastikan untuk sekarang. Hyundai menerima 13 laporan insiden Kona EV yang terbakar di Austria dan Kanada, yang selanjutnya diteruskan kepada Kementerian Transportasi Korea Selatan. Mengetahui masalah tersebut, pihak kementerian akhirnya meminta merek tersebut untuk segera menarik produknya.
Kona EV yang kena recall sebanyak 25.564 unit, entah itu total unit di seluruh dunia atau hanya terbatas di Korea Selatan. Unit tersebut diproduksi mulai bulan September 2017 sampai Maret 2020. Hyundai akan mengirimkan pemberitahuan kepada para pemilik Kona EV untuk segera memperbaiki komponen yang diduga bermasalah.
Sepertinya masalah baterai masih menghantui produsen otomotif disaat era kendaraan ramah lingkungan semakin maju. Contohnya Mitsubishi yang sempat menyetop produksi dan penjualan Outlander PHEV gara-gara komponen baterai yang berpotensi mengalami overheat. Walau sudah diatasi beberapa bulan setelahnya, tapi masalah tersebut tetap membuat produsen mobil was-was.
Kona EV menjadi salah satu mobil yang akan didatangkan ke Indonesia, tapi entah mengapa sampai sekarang belum juga dirilis. Mungkin masalah yang dialami mobil ini membuat Hyundai urung mengenalkannya dulu di Tanah Air sampai semuanya beres. Atau memang karena mereka belum siap membawanya karena belum adanya insentif.
This post was last modified on 9 Oktober 2020 06:31
RiderTua.com - Marc Marquez mengukuhkan dirinya sebagai pembalap GP23 tercepat pada 3 seri pertama MotoGP musim 2024. CEO Ducati Claudio…
RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…
RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…
RiderTua.com - Fabio Quartararo memilih tetap bertahan dengan Yamaha meski performa M1 sangat mengecewakannya. Aleix Espargaro ikut mengomentari hal ini, pembalap…
RiderTua.com - Sejauh ini penjualan mobil listrik di seluruh dunia masih cukup bagus, walau dengan adanya penurunan tren di Eropa…
RiderTua.com - Citroen kini menghadirkan varian baru lainnya dari C3 di Indonesia, yaitu Aircross. Layaknya C5 Aircross yang sebelumnya dirilis,…
Leave a Comment