RiderTua.com – Pecco Bagnaia satu-satunya pembalap yang tidak salahkan Ban. Ban Michelin yang dibawa ke MotoGP Catalunya sama dengan tahun sebelumnya. Padahal jelas suhu berbeda karena jadwal balap bergeser. Berbeda dengan pembalap lain, Bagnaia tak segan-segan membela Michelin. “Michelin tidak bisa disalahkan,” kata Pecco Bagnaia..
Di Catalunya Pecco Bagnaia start dari posisi ke-14 dan melewati garis finis di posisi keenam, tepat di belakang rekan setimnya Jack Miller dan tiga detik di belakang sang pemenang, Fabio Quartararo. Setelah tampil apik di Misano, GP Catalunya bisa dibilang tidak sempurna bagi Pecco Bagnaia. Setiap performa hebat akan menambah penghitung poinnya guna menduduki kuris di tim resmi Ducati pada 2021 bersama Miller.
Setelah menyelesaikan balapan, pembalap Italia itu puas, tapi tidak senang. Namun, dia lebih suka melihat sisi baiknya sepanjang akhir pekan. Dan dia meyakinkan bahwa dia telah belajar banyak akhir pekan ini. “Saya belajar banyak akhir pekan ini karena tidak mungkin kalah pada Jumat karena tidak bisa beradaptasi dengan kondisi cengkeraman lintasan. Ini membahayakan hari Sabtu kami, meskipun saya tahu saya memiliki kecepatan balapan yang baik.”
Balapan yang sulit bagi pembalap Italia itu, terutama di paruh pertama. “Star dari belakang tidak membantu, terutama di trek di mana ban cepat aus. Pada awal balapan, saya tidak bisa menekan dengan sangat keras, jika tidak, saya tidak akan mencapai akhir. Sungguh disayangkan, karena menjelang pertengahan balapan, menurutku aku tertinggal enam detik dari Quartararo. Dan di akhir balapan tiga detik di belakang. Namun kami bisa puas dengan perkembangannya, ”ujarnya.
Manajemen ban menjadi kunci dalam balapan terakhir ini. Berbeda dengan pembalap lain, Bagnaia tak segan-segan membela Michelin. “Michelin tidak bisa disalahkan, menurut saya. Sampai Kamis, suhunya 28 derajat. Mereka tidak pernah menyangka akan mengalami suhu dingin ini, itu bukan salah mereka. Kami para pembalap beradaptasi, pada akhirnya kami berhasil balapan”.
“Di MotoGP Le Mans situasinya pasti berbeda, karena mereka sudah memperkirakan akan sangat dingin. Maksimum sekitar 14º dan minimum sekitar 5º. Di pagi hari akan sulit untuk melakukan sesuatu dan kita juga harus melihat apakah hujan akan turun. Balapan bisa jadi rumit. Saya akan berusaha mulai kuat akhir pekan nanti mulai jumat,” tutupnya.
This post was last modified on 29 September 2020 09:37
RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…
RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…
RiderTua.com - Fabio Quartararo memilih tetap bertahan dengan Yamaha meski performa M1 sangat mengecewakannya. Aleix Espargaro ikut mengomentari hal ini, pembalap…
RiderTua.com - Sejauh ini penjualan mobil listrik di seluruh dunia masih cukup bagus, walau dengan adanya penurunan tren di Eropa…
RiderTua.com - Citroen kini menghadirkan varian baru lainnya dari C3 di Indonesia, yaitu Aircross. Layaknya C5 Aircross yang sebelumnya dirilis,…
RiderTua.com - Dari 3 sprint pertama musim 2024, duo rider VR46 Marco Bezzecchi dan Fabio di Giannantonio belum mencetak satu…
Leave a Comment