Categories: Otomotif

Serat Karbon Mobil Konvensional Digarap Nissan ?

RiderTua.com – Serat karbon mobil konvensional? Mungkin ini terdengar aneh, kecuali bagi Nissan. Karena belum pernah ada model biasa yang menggunakan bahan ini, kecuali untuk mobil kelas atas. Serat karbon mobil konvensional ini benar-benar dibuat oleh Nissan sendiri. Jadi bisa dikatakan kalau model biasa dapat menggunakan bahan ini suatu hari nanti.

Baca juga: Penjualan Mobil Ternyata Stabil di Dua Negara Ini

Serat Karbon Mobil Konvensional Dibuat Oleh Nissan

Bahan carbon fiber memang bukan sembarang bahan, karena punya kualitas yang tinggi dan inilah kenapa serat tersebut hanya dipakaikan pada mobil mahal. Bahan ini kebanyakan dipakai oleh sportcar, supercar, atau hypercar karena sangat ringan dan tak membebani mobil. Serat karbon juga mempercantik penampilan mobil, entah itu dipakai di eksteriornya maupun interior.

Karena begitu spesial, tak heran kalau banyak orang menganggap serat karbon hanya dikhususkan untuk mobil mahal saja. Mungkin inilah yang membuat Nissan tertarik ingin mengembangkan variasi serat karbon lainnya untuk mobil konvensional. Disebut sebagai CFRP (Carbon Fiber-Reinforced Plastic), bahan ini akan menjadi inovasi menarik serta pionir serat karbon konvensional di dunia otomotif.

Bahan Alternatif

Nissan sendiri tertarik mengembangkan CFRP setelah melihat keterbatasan penggunaan serat karbon pada tiap jenis mobil. Dari namanya saja sudah dipastikan kalau akan ada campuran dari bahan pastik, bukannya baja. Memang terdengar agak nyeleneh, tapi cara ini bisa dikatakan cukup efektif untuk menekan harga pembuatannya.

Lalau bagaimana Nissan membuat CFRP? Mereka menggunakan metode ‘compression resin transfer molding’, dengan cara memasukkan resin ke dalam cetakan dan melihat reaksinya lewat simulasi komputer. Cara ini disebut lebih efektif dan tak memakan waktu lama, dengan proses lebih cepat 80 persen dari pembuatan serat karbon biasa.

Inovasi CFRP ini pertama kali diterapkan oleh BMW, meski sebatas pada model 13 dan i8 yang sudah dihentikan produksinya. Belum jelas kapan Nissan bisa menerapkannya pada produknya. Mungkin mereka bisa mengikuti cara serupa dengan BMW, yaitu memberikannya pada model ramah lingkungan.

This post was last modified on 8 September 2020 07:46

Daffa

Leave a Comment

Recent Posts

CEO Ducati : Performa Marc Marquez Tidak Bisa Disamakan dengan Pembalap GP24

RiderTua.com - Marc Marquez mengukuhkan dirinya sebagai pembalap GP23 tercepat pada 3 seri pertama MotoGP musim 2024. CEO Ducati Claudio…

25 April 2024

Neta Memulai Produksi Mobil Listriknya di Indonesia

RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…

25 April 2024

Citroen e-C3 Siap Diproduksi di Indonesia!

RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…

25 April 2024

Aleix Espargaro : Fabio Quartararo Bertahan di Yamaha Bukan Hanya Karena Uang

RiderTua.com - Fabio Quartararo memilih tetap bertahan dengan Yamaha meski performa M1 sangat mengecewakannya. Aleix Espargaro ikut mengomentari hal ini, pembalap…

25 April 2024

Penjualan Mobil Listrik Ditargetkan Bisa Mencapai 17 Juta Unit?

RiderTua.com - Sejauh ini penjualan mobil listrik di seluruh dunia masih cukup bagus, walau dengan adanya penurunan tren di Eropa…

25 April 2024

Citroen C3 Aircross akan Dikirim ke Konsumen Bulan Depan

RiderTua.com - Citroen kini menghadirkan varian baru lainnya dari C3 di Indonesia, yaitu Aircross. Layaknya C5 Aircross yang sebelumnya dirilis,…

25 April 2024