RiderTua.com – Apakah KTM akan menjadi tim terkuat di MotoGP dengan sasis baja.. Sementara tim lainnya semua memakai sasis berbahan aluminium?.. Salah satu pendiri pabrikan sepeda motor asal Jerman, Kalex engineering, Alex Baumgartel membahas hal ini..
Memang semua bahan ada plus minusnya… Dilansir media Jerman speedweek, Alex Baumgartel mengatakan.. Baja juga memiliki keunggulan tertentu sebagai bahan rangka (frame motor). Dibandingkan aluminium, baja sangat sensitif. Terutama ketika bekerja pada kelenturan, toleransi tentu saja lebih sensitif, hanya karena modulus elastisitas atau elongasi (laju deformasi atau laju regangan) hampir dua setengah kali lebih tinggi. Ini juga membuat kepekaan terhadap geometri lebih besar dan lebih sensitif, ujar Alex Baumgartel dari pabrikan sasis Kalex..
Jika sebuah frame memiliki toleransi 0,3 dalam produksi dengan aluminium dan dibandingkan dengan baja, faktor kesalahannya adalah 2,5. Jadi masalah baja adalah sedikit lebih sensitif.
Namun ada satu keuntungan dari rangka baja… Dengan mesin balap baru dalam kategori baru, rangka baja dapat diatur jauh lebih mudah jika kelenturan atau kekakuan harus diubah. karena hal yang dilakukan kemudian hanya ditukar sepotong dalam bingkai tersebut.
Pabrikan dapat memvariasikan baja dengan ketebalan dinding atau diameter pipa yang berbeda. Hal ini bisa lebih cepat terhadap kebutuhan penyesuaian yang perlu dilakukan. Ini tentu saja merupakan keunggulan dari konstruksi rangka jenis baja.
Dalam kasus seperti perubahan dan penyesuaian menjadi semakin kompleks bagi insinyur dengan sasis aluminium. Karena mereka harus mendesain ulang bagian yang digerinda sepenuhnya. Tentu saja ada biaya yang terkait dengan ini. Kemudian frame aluminum tadi harus dibuat program baru, bagian sasis kemudian digerinda dari bentuk aslinya.
Dalam produksi dalam jumlah banyak, rangka aluminium di cor.. Tapi itu terlalu mahal untuk motorsport. Cetakan untuk ini sangat mahal. Pabrikan harus mengeluarkan biaya yang jauh lebih besar. Dan hanya sesuai untuk 200 buah ke atas. Di balap? mungkin satu tipe saja tidak cocok dan dibuang.. Honda infonya membawa banyak sasis tahun lalu dan sebagian ‘dibuang’ karena tidak sesuai.. Dari biaya dan kecepatan produksi lebih menguntungkan baja..
This post was last modified on 1 September 2020 19:26
RiderTua.com - Wuling masih menjadi pemimpin penjualan mobil listrik di Indonesia pada Maret lalu. Binguo yang mampu menjadi model BEV…
RiderTua.com - Hyundai tidak hanya menghadirkan low MPV Stargazer di Indonesia, tetapi juga MPV mewah Staria. Nyatanya model ini hadir…
RiderTua.com - Marc Marquez kehilangan peluang meraih kemenangan di GP Amerika karena masalah pengereman, sehingga rider Gresini Ducati itu gagal…
RiderTua.com - Dirt Freak Jepang yang menyediakan banyak sparepart modifikasi, kini mereka mengenalkan Honda CB350 RS yang telah dimodifikasi menjadi…
RiderTua.com - Toyota memang cukup sukses dalam menjual mobil di Indonesia, terbukti dengan angka penjualannya yang tinggi selama ini. Bahkan…
RiderTua.com - Tidak bisa dipungkiri kalau Daihatsu mampu menjadi salah satu merek mobil terlaris di Indonesia. Walau mereka lebih unggul…
Leave a Comment