Categories: Sepak Bola

Pelatih-pelatih Ini Bisa Saja Dipecat Jika Tak Sukses di Kompetisi Eropa

RiderTua.com – Bola – Gelaran Liga Champions dan Liga Eropa musim 2019/20 akan kembali dihelat. Semua mata pasti akan tertuju pada kompetisi sepakbola paling bergengsi di daratan Eropa ini. Tim-tim top Eropa saling bersaing untuk merebut gelar musim ini. Namun ada beberapa pelatih tim yang bisa saja dipecat jika tak merengguh kesuksesan di kompetisi ini.

Pelatih-pelatih Ini Bisa Saja Dipecat Jika Tak Sukses di Kompetisi Eropa

Wabah telah memporakporandakan musim 2019/20. Semua kompetisi sepakbola di seluruh dunia terhenti karenanya. Hal ini membawa dampak pada finansial klub. Semua klub, bahkan klub top raksasa sekalipun mengalami krisis keuangan sebagai akibat dari wabah ini.

Selain itu, hal ini juga membawa pengaruh dari sisi yang lain. Beberapa pelatih dikabarkan jika masa depan pekerjaannya mungkin akan tergantung pada penampilan dan kesuksesan mereka di kancah Eropa.

Marca berhasil merangkum beberapa nam pelatih yang mungkin saja bisa dipecat jika gagal meraih sukses di Eropa.

Quique Setien

Pada Januari lalu, dia menggantikan Ernesto Valverde yang telah dipecat. Waktu itu, Setien telah berjanji akan membantu klub untuk bisa meningkatkan kinerja tim.

Namun setelah 7 bulan berselang, manager Barca itu telah gagal memenangkan gelar Laliga musim ini. Barcelona yang telah memuncaki klasemen selama berbulan-bulan harus rela dilengserkan Real Madrid.

Pasukan Madrid tampil mengesankan sejak musim restart mulai Juni lalu. Sergio Ramos dkk berhasil menyabet gelar Laliga musim 2019/20 dengan selisih 5 poin dari Blaugrana.

Tak hanya itu, Lionel Messi dkk juga tersingkir dari ajang Copa del Rey. Yang secara mengejutkan mereka kalah dari Athletico Club. Ini artinya, Liga Champions menjadi satu-satunya peluang Setien untuk terus melatih di musim depan.

Jika Setien berhasil, posisinya di klub pasti akan aman. Tetapi jika dia gagal, membutuhkan keajaiban untuk melihatnya bertahan di Camp Nou.

Maurizio Sarri

Pelatih asal Italia ini meninggalkan Chelsea untuk datang ke Juventus demi ambisi meraih kejayaan di kompetisi Eropa. Si Nyonya Tua terobsesi untuk merebut gelar Liga Champions musim ini. Maklum saja mereka telah gagal meraihnya dalam 24 tahun.

Meskipun mereka telah memenangkan gelar Serie A selama 9 musim berturut-turut, Sarri tak lepas dari kritik. Penampilan tim menjadi tidak konsisten. Hubungannya dengan sang megabintang, Cristiano Ronaldo juga mengalami pasang surut. Mereka hanya terpaut 1 poin dari Inter Milan yang menjadi runner-up.

Tak hanya itu, mereka mungkin saja tereliminasi di tangan Lyon. Lyon telah memenangkan leg pertama 1-0 di babak 16 besar Liga Champions. Jika Juventus gagal maju di perempat final, mungkin membuat Sarri akan kehilangan pekerjaannya.

Thomas Tuchel

Faktanya, Paris Saint Germain tak pernah berhasil melewati babak perempat final Liga Champions. Meskipun dalam beberapa musim terakhir tujuan utama mereka adalah memenangkan trofi.

Musim ini, Tuchel berhasil menyapu bersih 4 gelar di liga domestik. Jika PSG gagal di perempat final Liga Champions musim ini, kecil kemungkinan dia akan didepak dari klub. Namun apa saja bisa terjadi di lapangan.

Antonio Conte

Conte berhasil membawa Inter Milan menjadi runner-up Serie A musim ini dengan hanya terpaut 1 angka dari sang juara, Juventus.

Namun, setelah Conte mengkritik dewan klub, dan menuduh mereka tidak melindungi para pemainnya, masa depannya menjadi tidak jelas. Menurut desas-desus, Inter sedang dalam pembicaraan dengan Massimiliano Allegri untuk menggantikan Conte. Tetapi hal yang logis bagi mantan pelatih Chelsea itu adalah untuk bertahan di klub musim depan.

Nerazzurri belum pernah memenangkan satu gelar pun sejak 2011. Liga Europa akan menjadi kesempatan mereka untuk bangkit kembali dan memperbaiki hubungan antara pelatih dan dewan direksi.

Rudi Garcia

Musim ini laksana sebuah bencana bagi Lyon. Dan Direktur Olahraga Juninho Pernambucano pun memutuskan untuk memecat Silvinho dan menggantikannya dengan Rudi Garcia. Manager asal Prancis itu telah berhasil meningkatkan tim sebelum wabah yang menyebabkan dihentikannya kompetisi Ligue 1 lebih cepat.

Namun para pendukung tidak nyaman dengan penunjukan Garcia karena masa lalunya di Marseille. Meskipun mereka telah berhasil mengalahkan Juventus di leg pertama babak 16 besar Liga Champions, masa depannya tetap tidak pasti.

This post was last modified on 5 Agustus 2020 08:36

Rafie Satya Pradipta

Leave a Comment

Recent Posts

Kolaborasi Yamaha dengan FILA, Luncurkan Fazzio Edisi Spesial

RiderTua.com - Salah satu skutik Yamaha yang berkolaborasi dengan FILA yakni sebuah brand fashion terkenal, menghasilkan edisi spesial dari Fazzio…

25 April 2024

CEO Ducati : Performa Marc Marquez Tidak Bisa Disamakan dengan Pembalap GP24

RiderTua.com - Marc Marquez mengukuhkan dirinya sebagai pembalap GP23 tercepat pada 3 seri pertama MotoGP musim 2024. CEO Ducati Claudio…

25 April 2024

Neta Memulai Produksi Mobil Listriknya di Indonesia

RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…

25 April 2024

Citroen e-C3 Siap Diproduksi di Indonesia!

RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…

25 April 2024

Aleix Espargaro : Fabio Quartararo Bertahan di Yamaha Bukan Hanya Karena Uang

RiderTua.com - Fabio Quartararo memilih tetap bertahan dengan Yamaha meski performa M1 sangat mengecewakannya. Aleix Espargaro ikut mengomentari hal ini, pembalap…

25 April 2024

Penjualan Mobil Listrik Ditargetkan Bisa Mencapai 17 Juta Unit?

RiderTua.com - Sejauh ini penjualan mobil listrik di seluruh dunia masih cukup bagus, walau dengan adanya penurunan tren di Eropa…

25 April 2024