RiderTua.com – Bola – Pelatih kepala Juventus, Maurizio Sarri mengeluhkan hasil imbang 3-3 timnya di Sassuolo. Sejak restart, Si Nyonya Tua tampil tidak konsisten. Meski hingga saat ini mereka masih menjadi pemuncak klasemen, namun hal ini bisa sangat mengkhawatirkan. Sarri bingung dengan ketidakkonsistenan Juventus.
Baca juga: Sarri Ngomel, Juventus Terlalu Anggap Enteng Lawan
Dilansir dari Sportskeeda, sejak peluit tanda kick off disemprit, Juventus tampil pede dan langsung menggempur pertahanan tuan rumah dengan serangkaian serangan yang membahayakan. Hasilnya, dalam 12 menit Cristiano Ronaldo dkk berhasil menyarangkan 2 gol sekaligus.
Dua gol untuk keunggulan Juve dicetak masing-masing oleh Danilo dan Gonzalo Higuain. Namun sayang di menit ke-29, gol Filip Djuricic berhasil memperkecil kekalahan. Babak pertama usai dengan skor 1-2 untuk keunggulan tim tamu.
Ketinggalan di babak pertama, membuat Sasuolo bangkit di babak kedua. Hanya dalam waktu 3 menit, tim tuan rumah berhasil membobol gawang Juventus. Gol dari Domenico Berardi (menit ke-51) dan Francesco Caputo (menit ke-54), seketika membuat pasukan Maurizio Sarri terpukul.
Namun berkat gol Alex Sandro di menit ke-64, menyelamatkan Juventus dari kekalahan. Sandro telah menyelamatkan 1 poin bagi Juve. Perolehan poin pemimpin Serie A itu meningkat menjadi 77 poin dalam 33 pertandingan, 7 poin di atas Atalanta yang bercokol di posisi ke-2.
“Seorang pelatih mengharapkan konsistensi dari timnya. Itulah kekurangan kita baik secara fisik maupun mental. Kami memiliki beberapa momen yang sangat kuat dalam pertandingan dan beberapa momen pasif yang sulit dipahami,” kata Sarri kepada Sky Sport Italia.
“Kami menghadapi tim dalam performa luar biasa baru-baru ini, begitu juga dengan Sassuolo. Mereka menang 4 kali berturut-turut dan jika mereka kompak, mereka bisa menjadi seperti Atalanta di masa depan.”
“Saya percaya bahwa jika kami menyelesaikan masalah konsistensi sepanjang pertandingan. Kami berada di jalur yang benar. Setiap tim menjadi berbahaya jika Anda membiarkan mereka mendominasi di sepertiga akhir.”
“Kami berjuang dan kami memberikan bola terlalu banyak. Itu aneh, mengingat full-back kami di babak pertama sangat konservatif. Tetapi kemudian mulai mendorong maju dan memenangkan bola kembali lebih awal menjelang akhir pertandingan.”
“Kami harus menjaga bola lebih baik, karena ada saat-saat ketika operan yang lewat akan membantu Anda mengendalikan tempo dan tetap berada di setengah daerah lawan. Kami kadang-kadang merasa terlalu tergesa-gesa untuk mencapai tujuan dalam beberapa umpan, yang menciptakan situasi di mana Anda pergi dari ujung ke ujung. “
Pada Senin 20/7/20 (Selasa dini hari WIB), Juventus akan menjamu Lazio di Turin.
This post was last modified on 16 Juli 2020 10:35
RiderTua.com - Stefan Bradl dan Marc Marquez bekerja bersama untuk Honda selama bertahun-tahun. Setelah Baby Alien pindah ke tim satelit…
RiderTua.com, TT Circuit Assen - Hasil FP1 WSBK Belanda 2024 ..Jumat (19/4/2024), Pembalap ROKiT - Motorrad , Toprak Razgatlioglu menjadi…
RiderTua.com - Suzuki sempat melakukan penarikan terhadap Jimny 3-door di Australia beberapa bulan lalu. Belum lagi dengan adanya recall dua…
RiderTua.com - Tesla menjadi salah satu merek mobil listrik yang cukup dikenal di seluruh dunia. Meski demikian, mereka juga dikenal…
RiderTua.com - Chery telah menghadirkan sejumlah mobil listriknya di pasar global, termasuk Omoda E5. Meski demikian, mereka terbuka bagi merek…
RiderTua.com - Setelah gagal menggelar tes di Portimao karena cuaca buruk dan kemudian COTA menjadi akhir pekan yang menyedihkan bagi…
Leave a Comment