RiderTua.com – Di MotoGP memiliki Marc Marquez ibarat memelihara seekor singa. Namun, mulai kini dia harus menjalani kehidupan alaminya… Terlalu banyak suasana hati yang buruk di garasi Honda.. Banyak ketidakpuasan yang cenderung mengganggu keharmonisan di sana. Marc Marquez, Alex Marquez, Lucio Cecchinello dan Cal Crutchlow kecewa. Dari satu kebijakan menimbulkan efek domino di kandang singa Repsol Honda..
Efek domino ini timbul akibat pergeseran posisi pembalap, yang hingga kini belum dikonfirmasi dan disangkal perihal Pol Espargaro.. Bisa jadi diam berarti memang benar… Kedatangan Pol Espargaro di tim Repsol Honda adalah keputusan yang agak rumit dan memicu banyak ketidakpuasan. Dimulai dengan Marc Marquez yang diperbarui selama empat musim sebelum mengetahui semua tentang rencana tim Jepang itu. Saudaranya Alex diacak-acak posisinya oleh Repsol Honda bahkan tanpa balapan.
Tentu saja, di balik pilihan Honda terhadap Pol ada persetujuan dari Marc. Meskipun harus pasang muka yang baik terhadap permainan yang buruk ini. Marc mau hengkang? Selain Honda, siapa yang bisa menawarkan kontrak senilai lebih dari 15 juta euro per musim?… Marc Marquez seperti seekor singa di dalam sangkar dan untuk saat ini dia harus menjalani kehidupan alaminya. Tersandera oleh banyak kepentingan..
Saudara laki-lakinya Alex, harus menerima jika diturunkan ke tim satelit LCR, besutan Lucio Cecchinello tanpa bisa menunjukkan kemampuan sejatinya. Dan masih ada waktu lama untuk menetap di kelas MotoGP. Secara keseluruhan dia akan diberikan perlakuan khusus di LCR Honda, dengan RC213V spek resmi seperti Cal Crutchlow. Tetapi mengapa HRC tidak segera menawarkannya tempat di tim satelit?.. Pertanyaan yang mungkin akan segera terjawab di Jerez…
Suasana hati buruk lainnya ada di garasi tim satelit LCR, Lucio Cecchinello. Manajer yang sudah menyatakan keinginan untuk tetap perpanjang kontrak Crutchlow. Cal dalam lima musim mampu memboyong 9 podium dan 3 kemenangan. Bukan rahasia lagi bahwa tim LCR didanai secara besar-besaran oleh HRC. Kerugiannya adalah bahwa Lucio Cecchinello tidak memiliki suara dalam memilih pembalap.
Dan manajemen Jepang yang dibentuk oleh Takeo Yokoyama, Tetsuhiro Kuwata dan Shinichi Kokubu menyarankan agar mereka lebih memilih Takaaki Nakagami, pembalap Jepang. Satu lagi mengenai Nakagami, bukan hanya karena masalah usia saja yang lebih muda dari Cal. Tetapi juga secara ekonomi, karena membawa serta sponsor besar seperti Idemitsu. Satu-satunya peluang Cal Crutchlow adalah mencoba menemukan tempat di Aprilia atau mengucapkan selamat tinggal kepada MotoGP.
This post was last modified on 4 Juli 2020 07:43
RiderTua.com, TT Circuit Assen - Hasil Race 1 WSBK Belanda 2024.. Pembalap pengganti Danillo Petrucci, Barni Spark Racing Team, Nicholas…
RiderTua.com - Yamaha harus mengembangkan mesin V4 agar mempercepat kemajuan mereka, yang diharapkan akan membuat mereka bertahan di MotoGP dalam jangka…
RiderTua.com, TT Circuit Assen - Hasil Superpole WSBK Belanda 2024 .. Sesi ini tetap berlangsung dalam kondisi basah.. Jonathan Rea…
RiderTua.com, TT Circuit Assen - Hasil FP3 WSBK Belanda 2024 ... Sabtu (20/4/2024), Pembalap Aruba.it Racing , Nicolo Bulega, membuat…
RiderTua.com - Marc Marquez bisa merayakan kemenangan pertamanya bersama tim Gresini Ducati jika dia tidak crash beberapa saat setelah memimpin…
RiderTua.com - Suzuki telah menghadirkan Jimny 5-door di Indonesia bulan Februari lalu dan disambut baik di pasarnya. Seperti model 3-door,…
Leave a Comment