RiderTua.com – Jika kita kembali ke tahun 2012, maka setiap pembalap yang punya bakat luar biasa akan di plot sebagai ‘The Next Rossi’. Memang, dengan kepribadiannya yang gemerlap dan kecepatan yang tak terbantahkan, Marquez dianggap oleh banyak orang sebagai The Next Valentino Rossi dalam hal popularitas penggemar dan kesuksesan balap di kelas MotoGP. Pastinya bukan dari sisi karakter dan gayanya, tidak ada orang yang identik atau sama persis.. Bahkan meskipun kesininya dia gagal membawa estafet dari penggemar Rossi. Marc Marquez adalah salah satu fenomena dari Spanyol yang saat itu masih berusia 19 tahun. Dia adalah pewaris Casey Stoner di tim Repsol Honda MotoGP. Walau sebenarnya dia tidak boleh mewarisi tempat Stoner saat itu kerena regulasi.. Namun kenapa demi seorang Marc Marquez MotoGP rela mengubah aturan?..
Marquez saat itu merupakan juara dunia 125cc termuda kedua dalam sejarah. Tahun 2010 di kelas 125cc, dia kantongi 10 kemenangan dan 12 posisi pole. Meski berada di peringkat kedua dunia tahun 2011, Marquez hampir pasti merupakan pembalap tercepat di kelasnya. Nasib buruk, dan efek gegar otak jelang akhir tahun membuat dia harus melupakan gelar juara.
Sementara Marquez yang tahun 2013 pindah ke MotoGP, dimana Tim resmi Repsol Honda inginkan dia. Namun regulasi rookie atau aturan pemula mencegahnya. Ada larangan bagi pemula langsung ke tim resmi/ pabrikan.. Bahkan jika Marc ke satelit akan menimbulkan masalah bagi Repsol
Kenapa Honda-Repsol mengusulkan merubah aturan?
Sehubungan dengan pensiunnya Casey Stoner, Honda ngotot ingin membawa Marquez langsung ke tim pabrikan Repsol Honda, tetapi hanya mungkin jika aturan rookie diubah…
Carmelo Ezpeleta, CEO Dorna, akhirnya menyatakan bahwa asosiasi produsen (MSMA) saat itu memutuskan untuk membatalkan peraturan yang melarang pembalap pemula (rookie) untuk bergabung dengan tim pabrikan. Sehingga dengan ubahan aturan ini membuka pintu bagi Marc Marquez untuk bisa langsung ke tim resmi Honda. Saat itu dia menjadi rekan setim Dani Pedrosa di Repsol Honda.
Yang jelas saat itu keputusan disetujui oleh tim-tim MotoGP, kecuali Tech 3, LCR dan Gresini . Dimana ketiga tim satelit ini memutuskan bahwa lebih penting untuk mempertahankan pembalap mereka yang ada, daripada memiliki kemungkinan mendapatkan pembalap baru yang berasal dari kategori lain..
Jadi begitu kuatnya pengaruh Honda dan Repsol saat itu ya..
This post was last modified on 2 Juli 2020 12:37
RiderTua.com - Salah satu skutik Yamaha yang berkolaborasi dengan FILA yakni sebuah brand fashion terkenal, menghasilkan edisi spesial dari Fazzio…
RiderTua.com - Marc Marquez mengukuhkan dirinya sebagai pembalap GP23 tercepat pada 3 seri pertama MotoGP musim 2024. CEO Ducati Claudio…
RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…
RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…
RiderTua.com - Fabio Quartararo memilih tetap bertahan dengan Yamaha meski performa M1 sangat mengecewakannya. Aleix Espargaro ikut mengomentari hal ini, pembalap…
RiderTua.com - Sejauh ini penjualan mobil listrik di seluruh dunia masih cukup bagus, walau dengan adanya penurunan tren di Eropa…
Leave a Comment