RiderTua.com – Valentino Rossi merayakan musim ke-25 nya di kejuaraan dunia MotoGP. Pembalap Italia ini berusaha mengingat perjalanan rivalitasnya dengan berbagai karakter lawan, dari berbagai generasi. Rossi masih sempat bersaing dalam era balap serba modern (Lorenzo, Marquez).. Valentino mengenang kembali lima lawan bersejarahnya, yang dia ungkapkan dalam sebuah video yang dirilis oleh media Spanyol DAZN… Inilah 5 rival Valentino Rossi paling kontroversial, Biaggi paling sportif…
Sebuah perjalanan panjang Valentino Rossi di tahun ke- 25 nya, penuh emosi dan kemenangan dan menjadikannya sebagai legenda. Sembilan gelar dunia dan lebih dari seratus kemenangan dia tulis dalam bukunya.. Dia juga mengalami saat-saat sulit, seperti periode dua tahun di Ducati.
The Doctor menunjuk lima lawan utama dalam karirnya. Dimulai dengan Max Biaggi pada MotoGP Jepang 2001. Dimana pada seri itu dia anggap sebagai persaingan paling tegang, tetapi mungkin juga yang paling murni dan asli sebagai sebuah kompetisi. “Persaingan yang sangat kuat, tetapi juga yang paling sportif, aku ingat itu seolah baru kemarin,” ujar Rossi…
Berikutnya ada Sete Gibernau dengan putaran GP Spanyol tahun 2005. Sebuah seri balap yang tak ubahnya sebagai deklarasi perang diantara keduanya.. Saling menyalip di tikungan terakhir Valentino Rossi yang memaksa pembalap Spanyol itu keluar jalur. Manuver yang sangat panas untuk dibahas kala itu. Namun manuver atau insiden itu tidak menghasilkan penalty buat Rossi. Gibernau menderita kekalahan terutama pada sisi psikologis. “Ini jelas mempengaruhi perkembangan sisa musim itu,” katanya kepada media DAZN.
Casey Stoner adalah rival bersejarah ketiga yang ditunjuk Valentino. Domana yang paling terkenal adalah saat menyalip di tikungan Corkscrew pada 2008. Manuver menyalip hingga ke gravel (kerikil) itu yang menurunkan moral pembalap Australia itu hingga membuatnya jatuh tak lama kemudian. Sebaliknya ketegangan keduanya memuncak dengan crash Rossi yang menyebabkan Stoner jatuh di Jerez pada 2012. Kesempatan ini dipakai Stoner unutk membalas dengan mengucapkan kalimat singkat “Ambisi-Mu Melebihi Bakat-Mu“.
MotoGP berkembang terus, akibat kemajuan teknologi, saingan Rossi yaitu Casey Stoner mundur (salah satu yang membuatnya kurang suka).. Rival di era modern-pun datang dari rekan setimnya.. Valentino Rossi harus berhadapan dengan Jorge Lorenzo. Dua kepribadian yang sangat kuat, “dua ayam jantan di kandang ayam yang sama tidak mudah dikelola“, ujar Lorenzo.. “Ketika seorang pembalap berbagi garasi dengan Valentino Rossi secara mitologi tidak mungkin untuk mengalahkannya”. Namun Jorge justru melakukan sebaliknya. Dia menantang Rossi secara terbuka, namun kini hal yang terjadi juga sebaliknya. Jorge tampak rukun dengan Rossi sebagai tes rider Yamaha.
Lawan kelima dan terakhir di era balap modern Valentino Rossi adalah Marc Marquez, mungkin yang paling sulit. Bisa juga karena perbedaan usia diantara keduanya yang terpaut jauh.. Awalnya kedua pembalap ini akrab, Marquez datang bermain ke ranch atau Peternakan Rossi di Tavullia. Sampai pada MotoGP Sepang 2015 perseteruan itu dimulai. Valentino tidak akan pernah melupakan apa yang terjadi di Malaysia …
This post was last modified on 4 Juli 2020 04:18
RiderTua.com - Setelah finis ke-2 pada race pertama hari Sabtu, Toprak Razgatlioglu menyelesaikan superpole race pada Minggu pagi di posisi…
RiderTua.com - Mengenai performa kuat Enea Bastianini musim ini, usai GP Amerika Michael Laverty mengatakan, "Senang melihat performa Enea. Dia…
RiderTua.com - Motor bobber yang punya ciri khas tersendiri, kini Yamaha meluncurkan Bolt R-Spec yang dapat model baru tahun 2024.…
RiderTua.com - Honda mungkin juga mengalami perlambatan penjualan mobil di Indonesia sepanjang kuartal pertama tahun ini. Tapi setidaknya hasil yang…
RiderTua.com - BYD telah dikenal dengan mobil listriknya di pasar global, dari hatchback, sedan, sampai SUV telah dijualnya. Namun hanya…
RiderTua.com - Chery memang dikenal dengan sejumlah model yang dijualnya di pasar. Meski mereka juga memiliki merek mobil lainnya, salah…
Leave a Comment