RiderTua.com – Di MotoGP Maverick gabung di Yamaha pada tahun 2017, langsung memenangkan GP pertama di Qatar, kemudian yang kedua di Argentina finish 2,9 detik di depan rekan setimnya, Valentino Rossi. Namun butuh 17 seri lagi untuk menjadi yang terdepan di Yamaha. Mungkin Ducati berfikir bahwa Vinales adalah rider yang cocok buat mereka. Dia hanya belum menemukan motor yang bagus.. Itulah mungkin sebabnya Ducati ‘terkiwir-kiwir’ dengan pembalap Spanyol itu dan menawarinya sebagai leader tim gantikan Dovizioso.. Berbicara blak-blakan dengan wartawan Serena Zunino dari media Italia Motosprint.corrieredellosport… Sekarang baru terungkap di media bahwa ternyata Maverick Vinales ditawari Ducati sebagai pimpinan proyek Desmo gantikan Dovi..
Selain itu bos tim Ducati sangat dekat dengan Aprilia (Gigi Dall’Igna). Dimana Pembalap muda Spanyol itu sebelumnya menciptakan kejutan saat di kelas 125cc dengan Aprilia dengan memenangkan seri keempat di awal karirnya sebagai rookie di Le Mans, dan peringkat ke-3 dunia tahun 2011. Kemudian Juara dunia Moto3 2013, dia menghabiskan waktu di kelas ‘Pra-MotoGP’ ( Moto3 dan Moto2) dengan rata-rata peringkat 3 dunia.. Sungguh prestasi yang membuat Ducati tidak berfikir lama untuk segera meminangnya.. Ducati mungkin berfikir itu hanya masalah motornya (Yamaha)..
Mungkin jika Vinales tidak diperhitungkan oleh Yamaha dia dengan mudah akan menyeberang ke Ducati.. Dan menjadi pembalap utama di tim Italia itu…
Namun dia lebih memilih Yamaha. “Pilihan lain selalu menarik. Saya sudah bersama Yamaha selama tiga tahun dan selama periode ini, hasilnya tidak seperti yang saya harapkan, tetapi saya lebih menghargai komitmen tim saya dan Yamaha. Saya sekarang memiliki tiga tahun untuk hidup bersama mereka untuk mencapai tujuan kami. “
Tawaran Ducati sebetulnya tidak main-main. Dan potensi tim merah itu tidak diragukan lagi dibawah komando Gigi Dall’Igna.. Apa yang membuat Ducati layak dibanding Yamaha.. “(Ducati tawari)Peran pemimpin, daya saing motor Ducati juga bagus, dan kemudian saya diyakinkan oleh orang-orang yang bekerja di tim Ducati. Sulit untuk memilih antara Ducati dan Yamaha. “
Bisa jadi melihat Ducati tawari sebagai leader tim, maka Yamaha tak kalah sengit pertahankan Vinales. Rupanya jabatan Vinales di Yamaha juga sebagai pimpinan proyek selama 3 tahun mendatang..
“Ya. Sebagai pebalap, saya tumbuh banyak tahun lalu, terutama untuk peran yang diberikan Yamaha kepada saya (pembalap nomor satu). Saya merasa lebih penting dalam pengembangan motor, dan terutama untuk pabrikan.”
Apakah Vinales bisa mengalahkan Marquez?.. Jejak digital-nya mengatakan demikian…
This post was last modified on 24 Mei 2020 12:50
RiderTua.com - Salah satu skutik Yamaha yang berkolaborasi dengan FILA yakni sebuah brand fashion terkenal, menghasilkan edisi spesial dari Fazzio…
RiderTua.com - Marc Marquez mengukuhkan dirinya sebagai pembalap GP23 tercepat pada 3 seri pertama MotoGP musim 2024. CEO Ducati Claudio…
RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…
RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…
RiderTua.com - Fabio Quartararo memilih tetap bertahan dengan Yamaha meski performa M1 sangat mengecewakannya. Aleix Espargaro ikut mengomentari hal ini, pembalap…
RiderTua.com - Sejauh ini penjualan mobil listrik di seluruh dunia masih cukup bagus, walau dengan adanya penurunan tren di Eropa…
Leave a Comment