RiderTua.com – Andrea Dovizioso meminta Ducati agar meracik motor yang lebih baik saat menikung. Bagaimana perkembangan aerodinamika dan sasis Desmosedici dari 2019 hingga jelang tes Sepang. Namun evolusi motor Ducati dari GP19 ke GP20, versi finalnya hanya akan terlihat di Qatar
Ducati menjaga agar inovasinya tidak bocor ke tim lawan. Beberapa solusi yang terlihat di akhir musim lalu hanya akan dipastikan di Qatar, agar tidak memberikan waktu bagi pabrikan lain untuk menirunya. Pasukan Gigi Dall’Igna, akan menghadapi beberapa kejutan kejutan lainnya, mungkin di area aerodinamis GP20.
Sejak itu, pengembangan Aerodinamika Desmosedici diperkenalkan, mereka tidak pernah berhenti. Kurang dari setahun yang lalu, di paddock Losail, spoiler kecil di belakang dekat roda menjadi kontroversi. Setelah penyelidikan menyeluruh, dinyatakan sah dan tim lain mulai menirunya..
Penutup atau cover roda depan, yang bertujuan mengatur aliran udara di sekitar roda untuk mencapai kecepatan yang lebih tinggi. Elemen ini bertambah besar setelah beberapa minggu dan juga dipindahkan ke roda belakang. Solusi yang sudah dicoba Ducati bertahun-tahun sebelumnya di Superbike. Dari sudut pandang aerodinamis, paket asli 2019 milik Ducati termasuk tiga tonjolan dengan ukuran yang meningkat ke bawah, hingga sayap yang menonjol pada akhir tahun.
Pekerjaan yang paling melelahkan terjadi pada frame atau sasis. Apa yang dicari dalam uji coba tidak banyak berubah untuk geometri sasis dibandingkan dengan frame 2019, tetapi titik pengelasan telah sepenuhnya berubah. Di sini Andrea Dovizioso mengharapkan langkah tegas yang telah dia minta beberapa waktu, untuk meningkatkan kecepatan di tengah tikungan.
Kisi las yang muncul di Jerez bertujuan untuk lebih baik mengkalibrasi parameter kekakuan dan fleksibilitas GP20. Di Sepang kita mungkin akan melihat evolusi lebih lanjut, karena Dovizioso tampaknya tidak 100% puas. Bagian lain yaitu “kotak salad” yang terkenal itu ternyata bertujuan untuk mendapatkan lebih banyak stabilitas dan cengkeraman ban belakang.
Kotak ajaib itu adalah sekelompok elektronik yang bekerja sebagai “peredam inersia” yang berfungsi mengurangi getaran bagian belakang motor. Untuk mengalahkan Marquez, tim merah membutuhkan motor yang sempurna dari setiap area kuda pacu mereka.
This post was last modified on 18 Januari 2020 12:31
RiderTua.com - Suzuki GSX-250R, motor sport touring yang hanya dijual di 2 negara saja yakni Jepang dan China untuk saat…
RiderTua.com - Sebelumnya Daihatsu diketahui melakukan manipulasi tes tabrak terhadap sejumlah mobilnya yang dijual di Jepang. Akibatnya beberapa model seperti…
RiderTua.com - Citroen telah meluncurkan mobil terbaru lainnya di Indonesia, yaitu C3 Aircross. Model SUV ini menjadi model ketiga dalam varian…
RiderTua.com - Tesla masih memimpin penjualan mobil listrik secara global pada kuartal pertama tahun ini. Seharusnya mereka sudah dapat mempertahankan…
RiderTua.com - Honda telah mencatatkan hasil penjualan yang cukup bagus sepanjang Maret lalu. Dengan lebih dari 10 ribu unit mobil…
RiderTua.com - Kemarin Selasa 23/04, MPM Honda Jatim mengadakan acara rolling city bersama skutik premium fashionable mereka yakni New Honda…
Leave a Comment