RiderTua.com – Dalam sebuah wawancara dengan majalah mingguan Italia, Zarco sekarang mengakui bahwa ketika dia ditransfer ke KTM Red Bull dari tim Yamaha MotoGP terlalu tergesa-gesa. Namun dia menambahkan semua itu bukan sepenuhnya keputusannya. Dia terlalu mengandalkan manajernya saat itu Laurent Fellon (yang akhirnya dipecat pada Mei 2018). Akhirnya Zarco mengaku, keputusan tinggalkan Yamaha tergesa-gesa
Zarco akhirnya berpisah dengan Manajernya, Fellon. Dia sekarang mengelola dirinya sendiri, dan didukung oleh bos sirkuit Le Mans, Claude Michy, promotor GP Prancis.
Johann berbicara tentang keputusan tergesa-gesa. Karena dia menandatangani kontrak KTM pada musim dingin 2017/2018 ( saat masih membalap di Yamaha). “Saya tidak menyesali apa pun. Tetapi saya harus menambahkan bahwa tanda tangan kontrak di KTM bukan sepenuhnya pilihan saya. Mantan manajer saya sangat mendukung transfer ini. Saya sangat percaya padanya. Dan mungkin karena terlalu percaya diri ini menyebabkan keputusan tergesa-gesa” kata Zarco.
Zarco tidak pernah merasa nyaman dengan KTM saat fase memasuki tikungan. “Tetapi saya membutuhkan gaya balap saya, yang didasarkan pada kecepatan menikung yang tinggi, untuk menjadi sangat cepat. Sayangnya, itu adalah titik lemah dari motor KTM, ” pembalap Prancis itu berulang kali menjelaskan pada tahun sebelumnya.
KTM berbeda dalam banyak hal dari Yamaha M1: mesin V-4 bukan inline-4, rangka baja bukannya sasis aluminium, suspensi WP bukan suspensi Öhlins. Di KTM Zarco hanya berada di posisi sepuluh besar, dia terus-menerus dibayangi oleh Pol Espargaro dan seringkali oleh rookie Miguel Oliveira. Pembalap Prancis itu sudah memutuskan kontrak KTM untuk 2020 di Spielberg pada bulan Agustus lalu.
Pendekatan Zarco di tim Honda sebagai pengganti Lorenzo gagal. Kemudian dia menandatangani kontrak dengan Avintia-Ducati, di mana ia menggantikan Karel Abraham. Masih harus dilihat apakah Zarco akan mendapatkan materi yang lebih baik daripada di KTM. Tetapi Zarco yakin bahwa dia akan segera dapat kembali ke tim resmi melalui Avintia-Ducati.
This post was last modified on 18 Januari 2020 17:28
RiderTua.com - Marc Marquez mengukuhkan dirinya sebagai pembalap GP23 tercepat pada 3 seri pertama MotoGP musim 2024. CEO Ducati Claudio…
RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…
RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…
RiderTua.com - Fabio Quartararo memilih tetap bertahan dengan Yamaha meski performa M1 sangat mengecewakannya. Aleix Espargaro ikut mengomentari hal ini, pembalap…
RiderTua.com - Sejauh ini penjualan mobil listrik di seluruh dunia masih cukup bagus, walau dengan adanya penurunan tren di Eropa…
RiderTua.com - Citroen kini menghadirkan varian baru lainnya dari C3 di Indonesia, yaitu Aircross. Layaknya C5 Aircross yang sebelumnya dirilis,…
Leave a Comment