RiderTua.com – Mantan pembalap berpengalaman dan juara dunia 1984 Christian Sarron berbicara tentang Fabio Quartararo, seorang pembalap muda berbakat yang banyak memberikan kejutan di tahun perdana-nya di MotoGP. Christian Sarron: Bagaimana Jika Quartararo Pindah Honda, Aprilia, KTM, Suzuki dan Ducati?
Sarron mengatakan: “Memang benar Fabio mengejutkan semua orang. Saya sangat terkejut dan saya pikir itu mengejutkan dirinya sendiri”, kata mantan pembalap Yamaha itu dalam sebuah wawancara eksklusif dengan media Prancis Paddock-GP.
Kenapa dia tidak bersinar di Moto3 dan Moto2 adalah ketika Fabio Quartararo tiba di Moto 3, dia baru berusia 16 tahun dan peraturannya harus diubah sehingga dia dapat mengikuti balapan di Qatar. Sarron percaya bahwa tahun-tahun yang dihabiskan Quartararo di Moto 2 dan Moto 3 tidak cocok dengan bakatnya, yang tetap utuh, tetapi gagal menorehkan prestasi yang sama seperti sebelumnya. Dia menekankan bahwa butuh satu tahun baginya untuk beradaptasi dengan Moto 2, tetapi dari sana dia mulai menang.
Sebaliknya, kedatangannya di MotoGP tidak sama dengan kategori sebelumnya. Proses adaptasinya cepat di Yamaha. Di MotoGP dia menunjukkan beberapa keterampilan yang tidak diduga darinya. Kematangan Fabio Quartararo sebagian hasil dari pembelajaran di Moto3 dan Moto2 yang penuh kepahitan.. Bahwa Petronas Yamaha juga mendorongnya secara psikologis.
Fabio Quartararo adalah satu-satunya yang mampu melawan Marc Marquez disaat pembalap Spanyol itu mendominasi di 2019. “Saya terkejut bahwa Quartararo adalah satu-satunya yang mampu bertarung di beberapa sirkuit dengan dominasi Marc Marquez,” kata Sarron
Sarron percaya bahwa Quartararo tidak akan membuat hasil yang baik dengan motor lain. Misalnya saja dengan Honda yang ganas. “Saya mungkin akan mengatakan tidak, karena sepertinya masih sulit dikendarai. Terlepas dari hasil Marc Marquez, pembalap Honda lainnya memiliki masalah. Saya pikir Quartararo akan lebih buruk dengan Honda. “
Namun, dia tidak ragu bahwa dia bisa melakukannya dengan baik di KTM dan Aprilia. Dengan Suzuki, dia menganggapnya sebagai misteri. Melihat musim yang baik dari Joan Mir dan bagaimana Alex Rins meningkat dan berkembang, Sarron percaya bahwa Quartararo dapat melakukannya dengan baik, meskipun masih tanda tanya.
Jika di Ducati bagaimana?.. Mengenai Ducati, Sarron tahu bahwa Quartararo bisa melakukan pekerjaan dengan baik karena mesin yang dimiliki Panigale. Selain itu, dia juga melihat pencapaian Andrea Dovizioso, motor Ducati tidak begitu bermasalah banyak. “Andrea telah menjadi runner-up selama dua tahun terakhir, tanpa mengalami jatuh. Anda tidak perlu memaksakan sampai batas, tidak seperti Marc Marquez, terutama saat latihan, selalu mencari batas.” tutup Christian Sarron.
This post was last modified on 29 Desember 2019 10:14
RiderTua.com - Marc Marquez mengukuhkan dirinya sebagai pembalap GP23 tercepat pada 3 seri pertama MotoGP musim 2024. CEO Ducati Claudio…
RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…
RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…
RiderTua.com - Fabio Quartararo memilih tetap bertahan dengan Yamaha meski performa M1 sangat mengecewakannya. Aleix Espargaro ikut mengomentari hal ini, pembalap…
RiderTua.com - Sejauh ini penjualan mobil listrik di seluruh dunia masih cukup bagus, walau dengan adanya penurunan tren di Eropa…
RiderTua.com - Citroen kini menghadirkan varian baru lainnya dari C3 di Indonesia, yaitu Aircross. Layaknya C5 Aircross yang sebelumnya dirilis,…
Leave a Comment