RiderTua.com – Tahun 2019 adalah musim dimana Yamaha MotoGP mulai menerapkan perubahan organisasinya. Wajah-wajah baru tapi lama muncul di garasi Yamaha: Kazuhisa Takano, spesialis sasis yang telah membantu Yamaha selama periode paling sukses, ketika Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo berbagi kemenangan di antara mereka sejak 2008 dan seterusnya. Kazuhisa Takano kembali bekerja pada sasis M1. ‘Comeback’nya Kazuhisa Takano, Spesialis Sasis Yamaha Era Keemasan Rossi dan Lorenzo…
Kazuhisa Takano. Lahir 13 September 1961 dari Prefektur (Provinsi) Fukuoka. Bergabung dengan Yamaha Motor pada tahun 1986. Tahun berikutnya, dia bergabung dengan grup pengembangan motor balap. Sejak itu, dia telah terlibat dalam pengembangan motor balap seperti MotoGP (puncak tertinggi balap motor) dan motor balap Paris-Dakar Rally selama 23 tahun.
Di MotoGP, kendaraan yang dikembangkan telah memenangkan 5 kali juara, bersama dengan Valentino Rossi dan Lorenzo membangun zaman keemasan Yamaha. Pada 2011, Dia terpilih sebagai pemimpin grup Departemen Pengembangan LMW (Leaning Multi Wheel).. Dan sekarang ditarik lagi ke divisi balap MotoGP.
Perubahan itu tampaknya membuahkan hasil. Pada 2018, Yamaha memenangkan hanya satu balapan, dan mencetak total 13 podium. Pada 2019, Maverick Vinales memenangkan 2 balapan, tetapi pembalap Yamaha mengumpulkan total 16 podium. Vinales tersingkir dari pertarungan putaran terakhir untuk meraih kemenangan bersama Marc Marquez di Phillip Island. Sementara Fabio Quartararo mendekati beberapa ‘tikungan’ kemenangan di Misano dan Buriram. Yamaha kompetitif lagi, namun kurang dalam hal top speed.
Kazuhisa Takano, sebelumnya menjabat sebagai Group Project Leader dari LMW Development Division Yamaha Motor. Hasil karyanya adalah mengembangkan Tricity 125 serta yang terakhir Yamaha Niken. Dengan teknologi LMW, kedua roda depan meningkatkan cengkeraman (grip) mekanis dan membantu teknik pengendara di berbagai kondisi jalan yang berbeda. Bagaimana kinerja kedua roda depan pada permukaan yang licin.. Teknologi LMW juga memastikan stabilitas menikung dan stabilitas yang lebih baik pada kecepatan rendah. Untuk lebih jelasnya lihat video berikut:
Ada satu perubahan besar lainnya di Yamaha pada tahun 2019. Pada bulan Januari lalu, Yamaha mengganti pemimpin grup MotoGP, Takahiro Sumi. Latar belakang Takahiro Sumi adalah ahli dalam desain sasis, jadi dia tahu manfaat bagaimana menjaga agar sasis tetap stabil ( salah satu keunggulan Yamaha).
Takahiro Sumi bergabung dengan proyek MotoGP Yamaha pada akhir 2003, tepat sebelum Rossi. Dia kemudian bekerja pada desain motor produksi massal, sebelum kembali ke MotoGP lagi pada 2010. Sepertinya konsep pengembangan Yamaha menarik kembali ahli sasisnya: Kazuhisa Takano dan Takahiro Sumi… Hmm.. kenapa mereka ‘dibuang’ dulunya?
This post was last modified on 13 Desember 2019 20:25
RiderTua.com - Ducati harus memberi Pecco motor terbaik untuk meng-KO Jorge Martin... Kejuaraan dunia MotoGP 2024 dimulai dengan penuh kejutan…
RiderTua.com - Secara kontrak KTM dapat menukar pembalap antar timnya di tengah musim, tetapi pabrikan asal Austria itu tidak berencana…
RiderTua.com - Wuling masih menjadi pemimpin penjualan mobil listrik di Indonesia pada Maret lalu. Binguo yang mampu menjadi model BEV…
RiderTua.com - Hyundai tidak hanya menghadirkan low MPV Stargazer di Indonesia, tetapi juga MPV mewah Staria. Nyatanya model ini hadir…
RiderTua.com - Marc Marquez kehilangan peluang meraih kemenangan di GP Amerika karena masalah pengereman, sehingga rider Gresini Ducati itu gagal…
RiderTua.com - Dirt Freak Jepang yang menyediakan banyak sparepart modifikasi, kini mereka mengenalkan Honda CB350 RS yang telah dimodifikasi menjadi…
Leave a Comment