RiderTua.com – Sebuah media motor Inggris, beberapa saat yang lalu memberikan pertanyaan menarik kepada pemimpin proyek Yamaha MotoGP yang baru Takahiro Sumi. Jika Rossi pensiun pada akhir tahun 2020, bisakah dia menjadi manajer tim pabrikan Yamaha?. Diasumsikan pembalap tim resmi adalah Vinales dan Quartararo… Apakah Rossi akan menjadi Manajer Tim Vinales dan Quartararo,gantikan Meregalli di Yamaha?
Takahiro Sumi menjelaskan bahwa Yamaha ingin Rossi tetap tinggal di Yamaha: “Mungkin saya bukan orang terbaik untuk menjawab pertanyaan semacam ini. Tugas saya adalah bekerja untuk membawa Valentino kembali ke tingkat atas lagi. Dia memiliki ingatan yang sangat baik dan dia mengingat semua yang telah kita lakukan selama bertahun-tahun, jadi pengetahuan dan pengalamannya penting bagi kita. Sangat bagus untuk membuatnya tetap di Yamaha. Kami ingin menjaga koneksi ini.”
Seperti kita ketahui manajer Tim Monster Energy Yamaha saat ini adalah Massimo Meregalli, jika memang benar ada rencana Yamaha seperti disebutkan diatas maka dia yang akan digantikan oleh Rossi. Bisa jadi Yamaha akan menurunkan 6 motor ( seperti Ducati) dengan menurunkan pasukan dari akademi VR46.. Mengingat slot grid masih tersedia untuk tim baru di masa depan.
Ada juga mantan pembalap yang menjadi manajer tim saat ini yaitu di tim Honda, Alberto Puig ( pensiun karena cedera). Sebelum bertugas sebagai Manajer Repsol Honda, Puig aktif dalam pengembangan pembalap muda Honda di Asia Talent Cup.
Memang posisi manajer tim membutuhkan lebih dari seorang mantan pembalap. Jabatan ini menuntut seseorang yang mampu menavigasi lanskap politik di luar trek juga. Seperti yang dilakukan Livio Suppo. Suppo adalah orang dibalik kesuksesan Casey Stoner pada 2007. Dia juga berperan dalam memindahkan Stoner dari Ducati ke Honda, dan memenangkan gelar keduanya di Honda. Livio Suppo selanjutnya bertanggung jawab di tim Repsol Honda ketika Marc Marquez gabung Honda dan selama lima tahun mencetak prestasi yang luar biasa.
Jika membandingkan Puig dan Suppo tentunya ide-ide Rossi tidak akan kalah bagusnya. Rossi juga yang mengusulkan Yamaha mempunyai teknisi Magneti Marelli dari Italia. Dan menurut Takahiro Sumi Yamaha seharusnya sudah melakukan ini dua tahun lalu. Tim lain sudah memakai teknisi elektronik dari Magneti dan telah melakukannya dengan baik. Jika Yamaha juga melakukan ini dua tahun lalu, menurut Sumi mungkin Yamaha akan berada pada level yang lebih baik sekarang.
Mungkin dari sisi pengalaman dan pengetahuan Rossi tentang M1 dan strategi pengembangan motor Yamaha, dia pantas menduduki jabatan itu setelah pensiun. Namun yang menjadi masalah apakah Rossi bersedia, apakah dia tidak akan pindah ke balap mobil?
This post was last modified on 11 Desember 2019 07:57
RiderTua.com - Aleix Espargaro salah satu dari pembalap senior yang memuji setinggi langit penampilan pembalap baru dari negaranya, Spanyol.. Pedro…
RiderTua.com - Pekerjaan pengembangan Honda di MotoGP mengalami kesulitan. Seperti di Qatar, pada balapan akhir pekan Portugal, tidak banyak yang…
RiderTua.com - Penjualan mobil listrik Hyundai masih cukup bagus di Indonesia meski dengan kondisi pasarnya selama bulan lalu. Tapi setidaknya…
RiderTua.com - Hyundai mungkin memiliki divisi mobil mewahnya sendiri, yaitu Genesis. Tapi bukan berarti mereka hanya mengandalkan divisinya saja di…
RiderTua.com - BMW telah meluncurkan i5 di Indonesia sebagai model baru untuk menambah lebih banyak line-up mobil ramah lingkungannya. Mobil…
RiderTua.com - Mercedes-Benz telah meluncurkan dua mobil baru di Indonesia, yaitu GLA Facelift dan GLE model terbaru. Meskipun begitu, mereka…
Leave a Comment