Categories: MotoGP

Motegi ‘Trek Neraka’ bagi Rem Brembo, Diameter Cakram 340 mm Wajib!

RiderTua.com – Kajian mendalam tentang penggunaan sistem pengereman kelas premium MotoGP di Twin Ring Motegi, Japan. Seri MotoGP 2019 akan digulirkan di Jepang untuk putaran ke-16 yang diselenggarakan 18-20 Oktober di Twin Ring Motegi. Sirkuit yang dibangun oleh Honda pada tahun 1997, lintasan ini terletak di perbukitan yang mengelilingi kota Motegi di pulau Honshu, pulau terbesar di Jepang. Motegi ‘Trek Neraka’ bagi Rem Brembo, diameter cakram 340 mm wajib….!

Motegi ‘Trek Neraka’ bagi Rem Brembo, Diameter Cakram 340 mm Wajib!

Nama Twin Ring berasal dari paduan kata dari bahasa Inggris ‘Twin’ dengan bahasa Jerman ‘Ring’, yang merupakan pangejawantahan dari desain dua trek dengan karakter dan layout berbeda dan menyatu yang ditemukan lokasi: satu trek berbentuk oval dan kedua adalah sirkuit jalanan yang membelah di antara dua pasang tikungan (T-5 dan T-6) serta (T-11 dan T-12).

Menantang…

Tentu saja untuk motor MotoGP menggunakan sirkuit jalanan, yang menantang karena memiliki sedikit tikungan cepat dan banyak yang berkarakter lambat, diselingi dengan trek lurus dengan jarak sedang. Ada tujuh tikungan yang harus digeber motor dengan kecepatan kurang dari 100 km / jam.

Melimpahnya jumlah tikungan yang dilibas dengan menggunakan gigi -2 inilah yang membuat trek Motegi menjadi salah satu trek yang paling menyiksa rem, sejak debutnya di Kejuaraan Dunia pada tahun 1999. Sangat sulit untuk mendinginkan suhu cakram antara komponen pengereman dan lainnya.

Diameter Cakram 340 mm Wajib!

Tarmac ( lintasan aspal sirkuit) Motegi yang sempurna menjadikan cengkeraman yang baik dan meningkatkan torsi saat fase pengereman, tetapi sebagai konsekuensinya meningkatkan tekanan yang dibebankan pada rem. Inilah sebabnya mengapa peraturan FIM mengharuskan penggunaan diameter cakram atau disk berdiameter 340 mm.

Mulai musim 2014 berakhir, Peraturan tentang penggunaan rem cakram depan yang terbuat dari karbon di kelas MotoGP diubah. Hingga kini, ada aturan dengan dua format ukuran rem cakram depan:
1. 320mm, digunakan di hampir semua trek
2. 340mm, wajib untuk Motegi
3. 340mm, opsional bebas memilih untuk Barcelona dan Sepang. Modifikasi ini memungkinkan cakram 340mm untuk digunakan di trek (di mana penggunaan 320 masih diperbolehkan), sementara untuk Motegi wajib.. !.

Kelebihan Cakram Karbon

Cakram karbon memungkinkan penurunan yang cukup besar pada berat motor. Secara signifikan mengurangi efek giroskopik meningkatkan pengendalian motor dan memberikan performa yang jauh lebih unggul dari yang ditawarkan oleh cakram baja. Namun, bahan karbon punya kelemahan: Karbon tidak dapat mengerem secara efektif hingga mencapai suhu kerja yang ideal. Itulah sebabnya pembalap menggunakan sesi pemanasan ( warm-up lap) dan memanfaatkan tikungan pertama setelah start untuk membuat cakram berada pada suhu yang tepat.

Tikungan -3

Sampai saat ini, di MotoGP, jika terjadi hujan, kondisi cuaca membuat suhu kerja rem tidak optimal. Cakram rem yang digunakan saat hujan diganti dengan bahan cakram yang terbuat dari baja. Sekalipun dengan suhu rendah, tanpa air hujan, cakram karbon masih menjadi pilihan. Biasanya tim memodifikasi bagian rem dengan segala penggunaan pelindung yang diproduksi oleh tim. Untuk meningkatkan dan mempertahankan suhu kerja, bahkan saat tidak mengerem.

Tikungan 5

Beberapa tahun lalu, meskipun hujan turun saat balapan. 9 pembalap yang finis dan 13 dari 15 grup terdepan menggunakan cakram karbon. Teknisi Brembo membantu pembalap di lintasan, menjelaskan kepada mereka metode untuk penggunaan karbon yang benar dalam kondisi hujan.

Tikungan 11

Menurut teknisi Brembo, yang membantu pembalap MotoGP 2019, Twin Ring Motegi sangat menyiksa rem. Pada skala 1 sampai 5, Motegi memperoleh poin 5 pada indeks tingkat kesulitan. Skor yang sama persis diberikan untuk trek Sepang dan dua sirkuit Eropa lainnya.

Trending Artikel Minggu Ini ( TOP5):

  1. Kebingungan Tim Yamaha MotoGP: Lucu, Ternyata Motornya Tidak Berubah Selama 5 Tahun!
  2. Pisah dengan Rossi MotoGP Gemetar, Dorna Mencari Sosok ‘Pembalap yang Tepat’
  3. Ketakutan Marquez Jika ‘Butter Hammer’ dan Insting Balap Quartararo Muncul di Yamaha M1 !
  4. Rossi Dilepas Yamaha? Ingat Sponsor Yamaha yang Hengkang Saat Ditinggal Valentino!
  5. Melas, Hafizh Syahrin Pembalap Tanpa Gaji, Tanpa Sponsor dan Biaya Sendiri !

This post was last modified on 16 Oktober 2019 13:13

ridertua

Leave a Comment

Recent Posts

Bermesin 2 Silinder Harganya Rp 60 Jutaan, Suzuki Rilis GSX-250R Model Baru

RiderTua.com - Suzuki GSX-250R, motor sport touring yang hanya dijual di 2 negara saja yakni Jepang dan China untuk saat…

24 April 2024

Daihatsu Lanjutkan Produksi Rocky-Raize di Jepang

RiderTua.com - Sebelumnya Daihatsu diketahui melakukan manipulasi tes tabrak terhadap sejumlah mobilnya yang dijual di Jepang. Akibatnya beberapa model seperti…

24 April 2024

Citroen Menjual C3 Aircross Dengan Harga Terjangkau Karena Ini

RiderTua.com - Citroen telah meluncurkan mobil terbaru lainnya di Indonesia, yaitu C3 Aircross. Model SUV ini menjadi model ketiga dalam varian…

24 April 2024

Tesla Turunkan Harga Mobil Listriknya Lagi?

RiderTua.com - Tesla masih memimpin penjualan mobil listrik secara global pada kuartal pertama tahun ini. Seharusnya mereka sudah dapat mempertahankan…

24 April 2024

Honda Mobilio Baru Terjual 194 Unit di Q1 2024

RiderTua.com - Honda telah mencatatkan hasil penjualan yang cukup bagus sepanjang Maret lalu. Dengan lebih dari 10 ribu unit mobil…

24 April 2024

‘Rolling in the City’ dengan New Honda Stylo 160

RiderTua.com - Kemarin Selasa 23/04, MPM Honda Jatim mengadakan acara rolling city bersama skutik premium fashionable mereka yakni New Honda…

24 April 2024