RiderTua.com – Persaingan pengembangan kuda besi balap MotoGP semakin ketat. Kenapa kombinasi Honda- Marquez menjadi paket tak terkalahkan oleh lawan, bahkan tak terkalahkan oleh rekan setim sendiri?. Pembalap Honda ‘selain Marquez’ terbukti kurang mumpuni geber RC213V di lintasan balap. Fenomena ini akan terjadi di Yamaha kedepan? Marquez-nya Yamaha kah?
Honda dengan segala aspek karakter mesin, frame dan geometri motor balapnya yang agresif, “sengaja” diracik secara alami untuk berpadu dengan gaya balap Marquez. Sengaja disini dalam artian demi persaingan. Motor bukan diciptakan buat Marquez, namun ini tuntutan dalam sebuah kompetisi.. Sekali lagi terjadi secara alami!
Honda seperti Yamaha pastinya mempunyai opsi lebih dari satu paket mesin pada pra musim untuk dipilih pembalapnya. 2019 Marquez jabanin kenaikan power Honda demi imbangi speed desmo. Hasilnya? pembalap lain menjerit.. Motor menjadi tambah liar di tikungan. Hanya gaya balap Marquez yang mampu meredam..
Di Yamaha ada fenomena mirip Honda, sejak Yamaha M1 ( Inline-4) dilahirkan ceprot karakter motor bertolak belakang dengan V-4. Tidak ada yang bisa menentang ‘hukum balap’ ini. Motor lembut dikekang oleh pembalap dengan gaya agresif ( dalam tanda kutip).. Karena agresifnya Yamaha dan Honda berbeda, seperti diungkapkan Quartararo…
Dan orang yang tepat untuk meladeni hegemoni Marquez adalah Quartararo. Motor Yamaha M1 sejatinya tidak butuh top speed terlalu berlebih ( risiko melemahkan cornering speed). Kekurangan top speed yang dimiliki Ducati dan Honda bisa ditutupi di tikungan untuk trek tertentu ( tidak semua trek dimenangkan mutlak oleh mesin V-4 dan sebaliknya mesin Inline-4 kalah di sirkuit dengan trek lurus panjang).. Ingat setiap merk motor atau tim, tidak bisa menang 100% di 19 jenis sirkuit !
Kata kuncinya adalah Yamaha harus menghidupkan kembali konsep “Butter Hammer” nya Lorenzo.. dan Quartararo adalah pembalap yang tepat untuk menerima mandat itu.. Bagi yang sudah lama mengikuti balap MotoGP konsep ‘Palu Mentega’ ini mungkin tidak asing lagi..
Kenapa akan mirip dengan fenomena Marquez di Honda?. Tidak banyak pembalap yang punya karakter mirip. Di Yamaha tercatat pembalap yang mempunyai gaya super lembut adalah Lorenzo, Zarco dan Quartararo ( walau Quartararo memiliki kelebihan dari kedua pendahulunya itu)..
Gaya balap Rossi, Vinales dan Morbidelli tentunya beda dengan Quartararo. Dan jika Yamaha memilih mesin yang lebih cocok dengan Quartararo bisa jadi Quartararo akan menjadi Marquez-nya Yamaha… Motor akan melesat cepat hanya oleh El Diablo..bukan yang lain… mungkin… Namun di sisa musim ini kita akan melihat pembuktiannya. Karena ke-4 rider Yamaha turun dengan spek sama persis…
This post was last modified on 13 Oktober 2019 18:45
RiderTua.com - Honda mungkin juga mengalami perlambatan penjualan mobil di Indonesia sepanjang kuartal pertama tahun ini. Tapi setidaknya hasil yang…
RiderTua.com - BYD telah dikenal dengan mobil listriknya di pasar global, dari hatchback, sedan, sampai SUV telah dijualnya. Namun hanya…
RiderTua.com - Chery memang dikenal dengan sejumlah model yang dijualnya di pasar. Meski mereka juga memiliki merek mobil lainnya, salah…
RiderTua.com - Dengan hanya 6 pembalap yang dipastikan berada di grid MotoGP 2025 sejauh ini dan 3 tim satelit yang…
RiderTua.com - Toyota masih membuktikan sebagai pemimpin penjualan mobil di Indonesia. Tak terkecuali di segmen low MPV, dimana Avanza tetap…
RiderTua.com - Jumlah grid MotoGP akan bertambah menjadi 25 dengan kehadiran 3 pembalap wild card di Jerez akhir pekan ini.…
Leave a Comment