Categories: MotoGP

Pembalap MotoGP yang Menyiksa dan Merusak Mesin Saat Oper Gigi di Denda 140 juta ?

RiderTua.com – Seorang manajer pembalap terkemuka yang tidak disebutkan namanya mengatakan saat GP Silverstone, bahwa hukuman pembalap MotoGP di kelas Moto2 kini tengah diperkenalkan. Sanksi itu dikenakan untuk para pembalap yang secara teratur menyiksa dan merusak mesin tiga silinder Triumph 765 cc ketika melakukan overshooting ( menaikkan atau menurunkan putaran mesin). Metode baru ini diperkenalkan setelah pertemuan dengan tim di GP Brno. Jumlah denda maksimal sampai 9000 euro ( setara Rp 142 jutaan). Manajer itu menaruh kecurigaan bahwa Triumph (pabrikan penyedia mesin Moto2) akan mendapatkan sedikit uang dengan metode aneh ini. Pembalap MotoGP yang Menyiksa dan Merusak Mesin Saat Oper Gigi di Denda 140 juta ?

Pembalap MotoGP yang Menyiksa dan Merusak Mesin Saat Oper Gigi di Denda 140 juta ?

Pendapat Direktur Teknis MotoGP

Tetapi Direktur Teknis MotoGP Danny Aldridge menentang pandangan ini dan mengungkap kebenaran dalam sebuah wawancara dengan Speedweek.com. “Kami telah menetapkan beberapa parameter di area mana pembalap harus berperilaku ketika menurunkan gigi. Jika parameter ini tidak diikuti dan kami perlu mengeluarkan mesin dari Alokasi, membongkar dan membatasi kerusakan. Kami mungkin harus mengganti bagian yang rusak dan menyediakan mesin tambahan sejak dini. Tepatnya biaya ini diteruskan ke tim. Itu bukan hukuman, itu hanya pembagian biaya kalau-kalau perintah Triumph tidak diikuti. Di masa depan, tidak ada pembalap yang akan diizinkan melebihi batas yang ditentukan ketika down-shifting ( oper gigi kebawah)”. kata Aldridge…

Pembalap yang sering overspeed mesin

Aldrigde membenarkan bahwa Jorge Navarro ( peringkat -4 Dunia dan finis ke-2 di Inggris) adalah salah satu kandidat pembalap yang suka membesar-besarkan putaran mesin ( overspeed engine) saat downshifting. Tapi Aldridge meyakinkan pihaknya dengan murah hati sudah menetapkan batasan. Tim penyelenggara bekerja sama dengan tim Moto2 dalam aspek ini dan telah menemukan solusi bersama dengan mereka.

Pendapat pembalap

Tidak semua pembalap antusias dengan solusi ini. Mereka justru menyindir, “Jika Triumph tidak dapat membangun mesin balap yang kokoh, mereka seharusnya tidak menyuplai mesin Moto2. Kami belum pernah mengalami hal seperti ini di balapan. Seharusnya mungkin bisa dengan bantuan elektronik Magneti Marelli untuk mencegah kecepatan berlebih saat downshifting. Walaupun dikenakan pembagian biaya ke tim, pada kenyataannya itu adalah hukuman.

Denda 9000 Euro yang disebutkan itu bukan harga pasti dan persis jumlah kompensasi Triumph dan penyedia layanan tergantung pada upaya yang diperlukan dan tingkat kerusakan. Bos tim Jochen Kiefer mengatakan pembagian biaya seperti itu juga pernah ada di masa Honda. Mereka pernah  membayar sekali, yaitu tahun 2012 sat itu pembalap mereka adalah Max Neukirchner ( Jerman). Membatasi kecepatan berlebih perlu, jika tidak terlalu banyak mesin yang rusak.

Artikel Terkait :

ridertua

Leave a Comment

Recent Posts

Yamaha Bolt R-Spec : Motor Bobber Baru yang Harganya Rp 140 Jutaan

RiderTua.com - Motor bobber yang punya ciri khas tersendiri, kini Yamaha meluncurkan Bolt R-Spec yang dapat model baru tahun 2024.…

23 April 2024

Honda Catatkan Hasil Penjualan Mobil yang Bagus Bulan Lalu

RiderTua.com - Honda mungkin juga mengalami perlambatan penjualan mobil di Indonesia sepanjang kuartal pertama tahun ini. Tapi setidaknya hasil yang…

23 April 2024

BYD akan Merilis Pikap D-Cab Terbarunya Minggu Ini

RiderTua.com - BYD telah dikenal dengan mobil listriknya di pasar global, dari hatchback, sedan, sampai SUV telah dijualnya. Namun hanya…

23 April 2024

Chery akan Hadirkan MPV Terbaru Melalui Exeed

RiderTua.com - Chery memang dikenal dengan sejumlah model yang dijualnya di pasar. Meski mereka juga memiliki merek mobil lainnya, salah…

23 April 2024

5 Tim MotoGP Ini Bisa Mengalami Perubahan Besar di 2025

RiderTua.com - Dengan hanya 6 pembalap yang dipastikan berada di grid MotoGP 2025 sejauh ini dan 3 tim satelit yang…

23 April 2024

Toyota Avanza Masih Pimpin Segmen LMPV Meski Penjualan Menurun

RiderTua.com - Toyota masih membuktikan sebagai pemimpin penjualan mobil di Indonesia. Tak terkecuali di segmen low MPV, dimana Avanza tetap…

23 April 2024