RiderTua.com – Duel pamungkas Silverstone 2019 adalah duel yang sangat menarik, karena Honda RC213V yang ditunggangi Marquez dan Suzuki GSX-RR yang digeber Rins adalah motor dengan konsep yang sama sekali berbeda. Honda RC213V dibangun untuk sirkuit abad ke-21. Konsepnya sama dengan Ducati yaitu motor ‘point-and-squirt’ ( menjentik saat keluar tikungan). Dimana memungkinkan Marquez memanfaatkan rem dan akselerasi sempurna untuk sebagian besar sirkuit MotoGP dengan desain abad-21. Disisi lain, Honda dan Ducati sangat sulit melakukan cornering speed yang lebih kuat dibanding Yamaha dan Suzuki. Kenapa Mesin Jadul Suzuki GSX-RR Kalahkan RC213V Mesin Abad ke-21 ?
Desain mesin jadul Suzuki GSX-RR dan Yamaha memungkinkan motor jenis ini mampu melesat dengan mulus bagai terbang di setiap model tikungan… Itulah sebabnya Yamaha dan Suzuki jika menemukan paket sempurna akan sangat cocok dengan trek ‘jadul’ seperti Silverstone. Bukan sebuah kebetulan bahwa di trek ini adalah satu-satunya tempat di mana GSX-RR sudah menang dua kali ( Vinales-2016 dan Rins -2019).
Baru-baru ini kita belajar bahwa salah satu penentu kemenangan adalah ban. Kondisi ban yang bagus mampu mengirim power motor ke trek tanpa mengurangi akselerasi. Karakter sirkuit seperti Assen, Phillip Island atau Silverstone juga membuat kita paham sangat membantu mesin tertentu untuk kuat dan menang.
Mesin V4 RC213V memiliki crankshaft yang lebih pendek, bergerak dengan sangat baik ke tikungan, tetapi tidak bisa mulus mempertahankan racing line saat berada di tikungan. GSX-RR inline-empat memiliki poros engkol yang lebih panjang, sehingga tidak punya akselasi yang baik saat di tikungan. Tapi begitu motor berada di tikungan, inersia crankshaft yang lebih panjang membantu motor mengayun dengan lembut melalui tikungan. Efek ini memungkinkan pembalap menghemat ban, sehingga seperti saat Rins duel dengan Marquez dia memiliki banyak ban tersisa untuk tahap duel pamungkas…
Perdebatan tentang tipe mesin V-4 dan inline sudah disimpulkan kelebihan dan kekurangannya. Dan hanya tim dan pembalap yang bisa memadukan kelebihan dan kekurangan menjadi paket motor yang bagus yang akan menjadi pemenang. Keuntungan mesin V-4 meningkat sejak 2016 saat diberlakukannya elektronik tunggal, elektronik yang berasal dari Ducati. Dan hasilnya Honda, Ducati, KTM dan Aprilia lebih kuat. Suzuki dan Yamaha adalah satu-satunya merek yang terus menderita dengan konsep mesin jadul ( jaman dulu). Konsep yang tetap merugi, akibat aturan baru ECU hingga saat ini.
This post was last modified on 15 Maret 2020 08:04
RiderTua.com - Secara kontrak KTM dapat menukar pembalap antar timnya di tengah musim, tetapi pabrikan asal Austria itu tidak berencana…
RiderTua.com - Wuling masih menjadi pemimpin penjualan mobil listrik di Indonesia pada Maret lalu. Binguo yang mampu menjadi model BEV…
RiderTua.com - Hyundai tidak hanya menghadirkan low MPV Stargazer di Indonesia, tetapi juga MPV mewah Staria. Nyatanya model ini hadir…
RiderTua.com - Marc Marquez kehilangan peluang meraih kemenangan di GP Amerika karena masalah pengereman, sehingga rider Gresini Ducati itu gagal…
RiderTua.com - Dirt Freak Jepang yang menyediakan banyak sparepart modifikasi, kini mereka mengenalkan Honda CB350 RS yang telah dimodifikasi menjadi…
RiderTua.com - Toyota memang cukup sukses dalam menjual mobil di Indonesia, terbukti dengan angka penjualannya yang tinggi selama ini. Bahkan…
Leave a Comment