RiderTua MotoGP – Direktur teknis MotoGP Ducati, Davide Barana, mengatakan mengatasi kelemahan Desmosedici di tikungan adalah proses yang panjang yang membutuhkan banyak uji coba. Meskipun Ducati telah membuat langkah maju dalam beberapa tahun terakhir, sebagai penantang Honda namun masalah handling mid-corner ( di tengah tikungan) menjadi momok bagi tim merah itu. Davide Barana mengatakan masalah handling Mid-corner butuh waktu, lebih mudah kembangkan mesin !
Setelah hanya mampu finis di posisi-5 GP Jerman, Andrea Dovizioso meminta Ducati fokus untuk memikirkan cara atasi kelemahan motor saat menikung. Dimana sudah dia rasakan 4 tahun lalu. Dovizioso memang menang di GP Austria, namun itu sudah diperkirakan Dovi karena di Red Bull Ring Austria memiliki tikungan yang lebih panjang daripada kebanyakan sirkuit.
Menyikapi permintaan Dovizioso bahwa tim harus fokus hanya pada masalah menikung. Barana mengingatkan bahwa masih penting untuk fokus pada area lain dari motor. Davide Barana menyatakan bahwa performa motor saat menikung masih bisa ditingkatkan. Namun penting untuk tidak lupa untuk terus meningkatkan area yang menjadi kekuatan motor Ducati. Karena jika berkonsentrasi hanya pada satu area, berisiko kehilangan keuntungan yang dimiliki di area lainnya.
Jadi menurut Davide Barana, untuk memperbaiki kelemahan di tikungan butuh proses yang cukup panjang. Dan saat ini Ducati masih dalam proses coba-coba. Butuh waktu yang cukup lama karena harus menguji untuk membuktikan benar-benar efektif dan melakukan langkah selanjutnya.
Ducati juga terkenal karena mesinnya yang kuat, yang untuk beberapa musim tidak tertandingi dalam hal top speed oleh pabrikan lain. Meskipun Honda telah mampu menyamai tahun ini. Barana mengakui melihat sejarah teknik Ducati akan lebih mudah baginya untuk mengembangkan mesin yang kuat, tetapi ketika ditanya apakah Ducati terlalu fokus pada bidang ini, dia mengatakan tidak.
Ducati mulai 2003 memiliki solusi yang sangat berbeda dari pabrikan lain untuk desain sasis. Sejak saat itu dan seterusnya Ducati terus mengembangkan sasis bersama dengan mesin. Mungkin dengan mesin yang punya banyak pengalaman secara historis, Ducati jauh lebih mudah untuk mengembangkan mesin daripada mengembangkan sasis. Tetapi upaya Ducati untuk pengembangan sasis selalu maksimal dan diharapkan penyakit saat di tikungan bisa terselesaikan. Namun seperti dikatakan direktur teknis MotoGP Ducati, Davide Barana semua butuh proses dan waktu panjang.
RiderTua.com - Jack Miller mengakui bahwa tidak ada peluang melawan Acosta, pembalap Australia itu terkesan dengan rookie GasGas di Portimao..…
RiderTua.com - Dengan Hyundai yang telah meluncurkan Ioniq 5 N di Korea Selatan, model ini akan dihadirkan di negara lainnya.…
RiderTua.com - Produk dari Kia sudah tidak bisa diragukan lagi soal kualitasnya. Terlebih dengan model BEV yang dijualnya sejauh ini,…
RiderTua.com - Hyundai telah meluncurkan Ioniq 5 N sebagai mobil listrik berperforma tinggi pertama dari divisi mobil sport N. Model…
RiderTua.com - Hyundai Kona Electric generasi terbaru telah dihadirkan di Indonesia, hanya saja harga jualnya tidak ikut diumumkan. Meski mereka…
RiderTua.com - Honda baru memiliki dua mobil hybrid yang dijual di Indonesia, yaitu CR-V dan Accord e:HEV. Meskipun dijual dengan…
Leave a Comment