RiderTua MotoGP – Ada teori yang beredar bahwa pembalap top MotoGP, seperti Marc Marquez, baru dikatakan hebat dan harus membuktikan diri dengan memenangkan gelar dengan merek yang berbeda, motor beda, tim beda. Semua itu sepertinya omong kosong belaka !. Kontrak HRC Marc Marquez akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2020. Itu tinggal 512 hari lagi…! Marquez harus pindah tim dan motor untuk buktikan dia hebat ?
Beberapa media dan jurnalis bertanya-tanya dengan gusar, motor merek apa yang akan dipakai Marquez pada balapan tahun 2021?. Apakah dia akan tinggal di Honda atau akan pergi ke tempat lain? Tentu saja, semua hal bisa terjadi di luar dugaan, karena tidak ada yang tahu apa yang akan dilakukan Marquez bukan ?.
Banyak spekulasi dan ungkapan tentang masa depan sang juara dunia yang menyulut debat, bahwa para pembalap top harus memenangkan balapan dan gelar dengan berbagai merek motor agar bisa disebut ‘Legenda’. Teori lain yang berlawanan mengatakan untuk menjadi legenda bukan tentang motor yang dinaiki, namun tentang bagaimana pembalap mengendarainya. Jika pembalap mengendarai dengan baik dia bisa dikatakan hebat… ya sesederhana itu.
Banyak pembalap terhebat dalam sejarah tetap setia pada satu merek : Mick Doohan, Kenny Roberts, Wayne Rainey, Kevin Schwantz. Apakah fakta bahwa mereka dengan tidak berganti motor mengurangi bakat atau prestasi mereka? Tentu saja tidak bukan. Menang dengan motor yang berbeda adalah suatu prestasi, tetapi itu tidak membuat mereka menjadi pembalap yang lebih baik.
Beradaptasi dari satu motor ke motor lain hanyalah satu bakat dalam beragam keterampilan yang dimiliki oleh pembalap cepat. Lagi pula, semua pembalap top telah membuktikan kemampuan mereka untuk beradaptasi, dengan naik dari satu kategori ke kategori lain. Penting juga dicatat bahwa bisa lebih sulit untuk beralih dari satu merek ban ke merek lain, tetapi tetap tidak ada yang senang dengan siapa yang memenangkan gelar dengan berbagai perusahaan ban.
Khusus Valentino Rossi dan Eddie Lawson adalah pembalap yang sangat istimewa, karena mereka memenangkan gelar back-to-back ( berkelanjutan) saat pindah motor yang berbeda. Tetapi beradaptasi dengan sukses adalah kerjasama insinyur dan pembalap. Lawson tidak akan memenangkan gelar 500cc 1989 di atas Honda NSR500 Honda tanpa tangan dingin Erv Kanemoto. Dan Rossi tidak akan memenangkan gelar (pasti secepat ini) tanpa Masao Furusawa menciptakan mesin big-bang Yamaha dan kepala kru Jeremy Burgess memperbaiki sasis M1 yang mampu tampil mengerikan. !
Jawabnya adalah TIDAK ! Jika melihat sejarah tidak ada pembalap yang menjadi faktor utama dia juara. Kemenangan adalah buah kerja tim. Jika Marquez pindah walau dia memboyong mekanik HRC walau tidak mungkin ( kemungkinan ada yang masih setia di Honda). Adalah sebuah perjudian besar. Jika Marc menang dengan motor lain memang sebuah prestasi tersendiri. Namun jika dia tak terkalahkan dalam waktu lama di Honda dan mampu melesat dengan cepat dia sudah cukup hebat !. Bahkan jika berbicara tentang angka-angka justru tiada pembalap yang kuat dengan paket RC213V saat ini selain ‘baby alien’ bukan..?
RiderTua.com - Salah satu skutik Yamaha yang berkolaborasi dengan FILA yakni sebuah brand fashion terkenal, menghasilkan edisi spesial dari Fazzio…
RiderTua.com - Marc Marquez mengukuhkan dirinya sebagai pembalap GP23 tercepat pada 3 seri pertama MotoGP musim 2024. CEO Ducati Claudio…
RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…
RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…
RiderTua.com - Fabio Quartararo memilih tetap bertahan dengan Yamaha meski performa M1 sangat mengecewakannya. Aleix Espargaro ikut mengomentari hal ini, pembalap…
RiderTua.com - Sejauh ini penjualan mobil listrik di seluruh dunia masih cukup bagus, walau dengan adanya penurunan tren di Eropa…
Leave a Comment