Telan Pil Pahit! Dicampakkan Ducati, Tampil Buruk di Yamaha Marco Melandri Gantung Helm ?

RiderTua WSBK – Tidak semua pembalap jebolan MotoGP akan bersinar di WSBK. Marco Melandri mengalami salah satu akhir pekan balapan terburuk pada musim SBK mengendarai Yamaha R1 di tim satelit GRT Yamaha . Tahun ini dia hanya mengumpulkan tiga podium, termasuk satu di Phillip Island, trek yang selalu menjadi lintasan favoritnya. Musim balap 2019 jauh dari ekspektasinya. Tampil Buruk di Yamaha Marco Melandri Gantung Helm

Tampil Buruk di Yamaha Marco Melandri Gantung Helm ?

Sebagai mantan rider MotoGP, hasil suram sudah dimulai Marco jauh sebelum 2019. Dimana sejak dia kembali ke SBK pada awal 2017, pembalap Italia itu hanya mengumpulkan beberapa kemenangan dan podium. Namun diperolehnya dengan tidak mudah, dan tidak membuatnya bertahan di tim pabrikan. Setelah 2018 membela tim resmi Ducati dengan mesin Ducati Panigale V2 tahun berikutnya dicampakkan dan kemudian berlabuh di tim satelit Yamaha.

Telan Pil Pahit

Melandri juga mengalami kekecewaan luar biasa akibat dikeluarkan dari proyek baru Ducati untuk menikmati mesin pertama V4 Panigale. Motor monster yang mendominasi bagian pertama musim ini bersama Alvaro Bautista. Pil pahit lain yang harus ditelan adalah bahwa sebuah permulaan yang buruk untuk musim balapnya di Yamaha juga gagal. Sebenarnya ada kisah manis Marco dengan Yamaha WSBK di tahun 2011 menjadi runner-up. Mungkin dia ingin bangkitkan lagi kenangan 8 tahun yang lalu dengan Yamaha YZF-R1 tahun ini namun memori itu telah pergi.

Posisi 5 besar di Ducati 2018 tidak cukup membuat rider alumnus MotoGP mentereng, bahkan Ducati menggantinya dengan Bautista. Marco Melandri dikabarkan ingin berbicara tentang masa depannya dan akan melakukan konferensi pers di Milan, setelah putaran Donington Park.

Bosan…

Marco mungkin merasa bosan menderita dan mendapati kenyataan yang tidak sesuai dengan keberhasilan masa lalunya. Walau belum bisa dipastikan Melandri benar-benar ingin mengumumkan pengunduran dirinya, tetapi jika dihubungkan waktu dan sebuah konferensi ini membuat beberapa media berpikir bahwa inilah waktu yang tepat untuk mengumumkan keputusan tentang masa depan seseorang.