Categories: MotoGP

Kisah Menarik Filosofi HRC : ‘ Insinyur yang Berkuasa Menentukan Motor, Bukan Pembalap’ !

RiderTua MotoGP – Pasca GP Mugello, Jorge Lorenzo yang notabene orang baru di tim Honda menuntut langsung ke jantung HRC di Jepang. Tanpa banyak keraguan dia meminta beberapa detail diubah terutama menyangkut ergonomi. Mungkin jika permintaan Lorenzo lebih dari itu misalnya membuat motor yang mendekati karakternya dan bukan Marquez kemungkinan besar permintaan itu akan kandas. Bahkan jika dia “merengek” atas bantuan bos tim Alberto Puig pun tak akan dihiraukan.. Semua itu berangkat dari Filosofi HRC : Insinyur yang berkuasa menentukan motor … Bukan pembalap !

Insinyur yang Berkuasa Menentukan Motor Bukan Pembalap

Di HRC berlaku pepatah “Para Insinyur yang Menang”. Dimana mereka memberikan motor kepada pembalap dan harus dipacu maksimal..

“Kami memberikan anda motor dan anda mengendarainya dengan maksimal. Kami menghargai apa yang Anda katakan, tetapi singkatnya, kami memilih apa yang Anda kendarai.”

Sebuah kesaksian berasal dari biografi Jonathan Rea, berbicara tentang sebuah wawancara dengan Livio Suppo, pada saat itu dia menjabat sebagai Kepala Tim HRC: Rea mengatakan sesuatu pada Livio Suppo,“ Dengar, saya ingin pergi ke MotoGP dengan motor pabrikan ( tim resmi ) dan saya tidak keberatan gaji saya berkurang banyak, hanya untuk mendapat kesempatan untuk melakukannya ”.

Namun apa yang diterima Rea adalah sebuah tatapan yang seolah-olah dia tak ada artinya dan Suppo balik bertanya “Apa yang membuatmu berpikir kau pantas mendapatkan motor tim resmi?”… Itu artinya motor pabrikan akan diberikan pada Rea jika mereka pikir dia pantas mendapatkannya.

Bagaimana dengan Lorenzo ?

Bagaimana dengan Lorenzo ? Dia tentu layak mendapatkan motor resmi karena memang kontraknya dengan HRC. Perlu diingat bahwa peran Suppo dalam HRC belum diganti saat ini. Tentunya kebijakan menentukan siapa yang pantas memakai motor racikan HRC adalah Honda… Dan pantaskah Lorenzo menuntut motor yang sesuai keinginannya.. Bagaimana jika filosofi HRC itu sedang berlaku bagi Lorenzo ” Insinyur Honda yang menentukan dan membuat motor dan Lorenzo harus memacunya dengan maksimal.. ?”

Lorenzo meminta bantuan Alberto Puig ?

Lorenzo meminta bantuan Alberto Puig agar motornya diubah sesuai gayanya ? Puig adalah orang HRC juga… Buktinya?.. Lorenzo dan Puig pergi untuk meminta maaf kepada para korban  yang ikut tenggelam dalam “Lorenzo Attack”. Tapi mengapa harus Puig?. Demikian pula saat seri Argentina, ketika Marquez menjatuhkan Rossi, Puig juga yang menemani Marquez, walau akhirnya ditolak.. Puig adalah Honda (HRC) Intinya. Jika dia ada di sana dia adalah orang HRC … Dan kembali filosofi diatas berlaku buat Lorenzo…

ridertua

Leave a Comment

Recent Posts

Bermesin 2 Silinder Harganya Rp 60 Jutaan, Suzuki Rilis GSX-250R Model Baru

RiderTua.com - Suzuki GSX-250R, motor sport touring yang hanya dijual di 2 negara saja yakni Jepang dan China untuk saat…

24 April 2024

Daihatsu Lanjutkan Produksi Rocky-Raize di Jepang

RiderTua.com - Sebelumnya Daihatsu diketahui melakukan manipulasi tes tabrak terhadap sejumlah mobilnya yang dijual di Jepang. Akibatnya beberapa model seperti…

24 April 2024

Citroen Menjual C3 Aircross Dengan Harga Terjangkau Karena Ini

RiderTua.com - Citroen telah meluncurkan mobil terbaru lainnya di Indonesia, yaitu C3 Aircross. Model SUV ini menjadi model ketiga dalam varian…

24 April 2024

Tesla Turunkan Harga Mobil Listriknya Lagi?

RiderTua.com - Tesla masih memimpin penjualan mobil listrik secara global pada kuartal pertama tahun ini. Seharusnya mereka sudah dapat mempertahankan…

24 April 2024

Honda Mobilio Baru Terjual 194 Unit di Q1 2024

RiderTua.com - Honda telah mencatatkan hasil penjualan yang cukup bagus sepanjang Maret lalu. Dengan lebih dari 10 ribu unit mobil…

24 April 2024

‘Rolling in the City’ dengan New Honda Stylo 160

RiderTua.com - Kemarin Selasa 23/04, MPM Honda Jatim mengadakan acara rolling city bersama skutik premium fashionable mereka yakni New Honda…

24 April 2024