RiderTua MotoGP – Ducati mesin pembunuh karir balap kini memang menjadi mitos ( sebagain besar dulu mungkin fakta). Mungkin hanya Casey Stoner yang mampu memathakan mitos itu. Beberapa pembalap yang “hancur” dengan mesin liar desmo memang sudah berderet rapi. Diluar Lorenzo ( motor era baru racikan Gigi Dall‘Igna), Valentino Rossi adalah salah satu korban yang menentang arus. Mencoba merubah karakter desmo namun tidak cukup waktu. Beranikah Marquez ikuti Rossi dan Lorenzo ?
Modifikasi yang dilakukan Valentino terhadap Ducati memang banyak. Berusaha mendekati cara berkendara Yamaha. Ducati Rossi waktu itudimodifikasi pada sektor klem tripel, swingarm yang sedikit berbeda, dan sasis depan yang sedikit direvisi. Perubahan terbesar adalah di bidang elektronik, Rossi dan krunya meminta mesin yang lebih ramah bagi pembalap. Namun semua sia-sia karena selain kendala teknis cedera Rossi saat kakinya patah di Mugello, dan cedera bahu dalam kecelakaan latihan pada bulan April membuatnya tidak bisa tampil maksimal.
Bahkan beberapa pengamat mengatakan saat Rossi di Ducati bahwa seolah-olah itu bukan Rossi. Tapi seseorang yang menyelinap ke garasi Rossi, mencuri jaket balap dan helmnya. Pada tes pertama di Valencia, Rossi tampak seperti seorang wartawan yang mengendarai motor balap, seseorang yang tidak nyaman di lintasan.
Apakah mitos Ducati mesin pembunuh karir balap hanya Rossi yang alami? Ternyata banyak, Loris Capirossi dari Rizla Suzuki dan ke Pramac Ducati, Randy de Puniet yang bisa masuk 6 besar di LCR Honda, setelah ke Ducati susah bisa masuk ke 10 besar di atas Pramac Desmosedici. Ada pula Marco Melandri…
Kini Desmosedici terbaru bukanlah seperti motor 10 tahun yang lalu. Lebih mudah bagi pembalap dengan karakter tertentu ( beda dengan Yamaha). Jika Rossi dan Lorenzo mungkin karena dari Yamaha mereka kesulitan. Bisa jadi Marc Marquez akan lebih mudah karena karakter dan gaya balap Marc masih bisa menyatu dengan Ducati yang memakai tipe mesin yang sama dengan Honda ( V4)… Beranikah Marquez ikuti Rossi dan Lorenzo
RiderTua.com - Marc Marquez mengukuhkan dirinya sebagai pembalap GP23 tercepat pada 3 seri pertama MotoGP musim 2024. CEO Ducati Claudio…
RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…
RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…
RiderTua.com - Fabio Quartararo memilih tetap bertahan dengan Yamaha meski performa M1 sangat mengecewakannya. Aleix Espargaro ikut mengomentari hal ini, pembalap…
RiderTua.com - Sejauh ini penjualan mobil listrik di seluruh dunia masih cukup bagus, walau dengan adanya penurunan tren di Eropa…
RiderTua.com - Citroen kini menghadirkan varian baru lainnya dari C3 di Indonesia, yaitu Aircross. Layaknya C5 Aircross yang sebelumnya dirilis,…
Leave a Comment