RiderTua MotoGP – GP Prancis usai, kini para pembalap dan tim persiapkan diri untuk sambut seri Italia di Mugello. Sebuah lintasan dengan trek lurus terpanjang kedua setelah Amerika dalam kalender MotoGP. Makanan empuk bagi skuad tim merah dengan senjata monster Desmosedici-nya. Tim Honda juga tidak begitu terbebani karena tahun ini mereka sudah meningkat dalam kecepatan RC213V. Yang menangis kali ini kubu Yamaha dan pembalap Valentino Rossi. Pertama terbebani karena Italia merupakan markas penggemarnya, dia akan putus asa untuk naik podium minggu depan. Walau tahun lalu berhasil naik podium tiga, tahun ini akan sulit. Apakah Rossi lempar handuk ? Karena mesin Yamaha disegel tak bisa utak-atik mesin untuk tingkatkan top speed
Valentino Rossi berujar tentang kekurangan M1 tahun ini. Yamaha-nya dibanding musim lalu justru tertinggal jauh dalam hal top speed. Dimana ini kemungkinan besar akan menyebabkan masalah serius di balapan rumahnya…
“Saya rasa kita tidak bisa banyak berkembang tahun ini. Pabrikan lain telah membuat langkah lain pada trek lurus, terutama Honda, dan sekarang perbedaannya sangat besar. Ini adalah situasinya, jadi kita harus memberikan yang terbaik berjuang untuk podium.”
Di seri GP Prancis Yamaha Rossi keteteran di trek lurus… Hal ini diungkapkan Rossi setelah bertarung dengan Danilo Petrucci dan Jack Miller (Ducati ) di Le Mans. Menurut Rossi top speed Yamaha sangat jauh dibandingkan Ducati, mereka jauh lebih cepat di trek lurus, yang membuatnya sulit untuk overtake. Masalah terbesar bagi Yamaha adalah bahwa para insinyurnya tidak dapat melakukan apa pun untuk utak- atik kecepatan YZR-M1 karena semua mesin disegel pada malam menjelang balapan pertama Qatar.
Fakta sejarah menunjukkan (filosofi) Yamaha tidak pernah membangun sebuah motor MotoGP dengan fokus pada top speed. Secara historis, para pembalapnya di masa lalu memenangkan balapan dengan menggunakan kemampuan motor yang lembut dan ramah dengan pembalap. Andalkan cornering speed atau kecepatan di tikungan. Rossi memenangkan kemenangan terakhirnya di Mugello kendati dia lebih lambat top speed dibanding lawan sebesar 3,2 kpj.
Namun, MotoGP sangat beda saat ini. Perbedaan performa sangat tipis, kelebihan motor di tikungan hampir dipunyai oleh lawan Yamaha. Sehingga bahkan sedikit kekurangan performa di trek lurus harus dibayar mahal. Dan Yamaha M1 2019 Rossi justru jauh lebih lambat saat ini dibanding lawan.
Tahun lalu di Amerika Yamaha Rossi lebih lambat 5,5 kpj dari kecepatan motor tercepat. Tahun ini justru melambat lagi menjadi 7,2 kpj. Kerugian Yamaha untuk imbangi defisit kecepatan adalah : akan mengurangi pemakaian rem dan cenderung mencoba untuk mengkompensasi defisit itu dengan memasuki tikungan dengan lebih agresif, sehingga kondisi keausan ban akan menurun lebih cepat…! Apakah Rossi lempar handuk di Mugello ?
RiderTua.com - Wuling masih menjadi pemimpin penjualan mobil listrik di Indonesia pada Maret lalu. Binguo yang mampu menjadi model BEV…
RiderTua.com - Hyundai tidak hanya menghadirkan low MPV Stargazer di Indonesia, tetapi juga MPV mewah Staria. Nyatanya model ini hadir…
RiderTua.com - Marc Marquez kehilangan peluang meraih kemenangan di GP Amerika karena masalah pengereman, sehingga rider Gresini Ducati itu gagal…
RiderTua.com - Dirt Freak Jepang yang menyediakan banyak sparepart modifikasi, kini mereka mengenalkan Honda CB350 RS yang telah dimodifikasi menjadi…
RiderTua.com - Toyota memang cukup sukses dalam menjual mobil di Indonesia, terbukti dengan angka penjualannya yang tinggi selama ini. Bahkan…
RiderTua.com - Tidak bisa dipungkiri kalau Daihatsu mampu menjadi salah satu merek mobil terlaris di Indonesia. Walau mereka lebih unggul…
Leave a Comment