RiderTua MotoGP – Persiapan Yamaha sambut musim ini sudah dilakukan dengan benar selama muism dingin. Kemajuan sudah ditunjukkan oleh Yamaha M1 selama tes pra-musim. Faktanya memang lebih kompetitif daripada prototipe yang mengecewakan tahun lalu. Lebih cepat baik di kondisi balapan trek kering dan di kecepatan balapan ( Race Pace), lebih stabil di tikungan dan di tengah tikungan. Singkat kata secara umum lebih dekat dengan saingan kuat Ducati dan Honda. Tapi itu tidak berarti bahwa tim yang bermarkas di Iwata telah menyelesaikan semua masalah yang menyiksanya. Dan inilah fakta kelemahan motor Yamaha dibanding Honda dan Ducati tahun ini
Titik lemah dan juga kesenjangan yang cukup besar, tetap saja pada sektor mesin. Dua pembalap mereka Maverick Vinales dan Valentino Rossi, telah menjelaskan dengan jujur di akhir tes bahwa Yamaha M1 kurang akselerasi, namun yang jauh lebih penting adalah kurangnya top speed.
Seperti dilansir media Spanyol Motosan.es (27/02/19), dalam tes MotoGP terakhir di Losail, dimana yang terkenal dengan trek lurus panjangnya, Yamaha terbukti menjadi yang paling lambat dari semua motor di lintasan.
Yang tercepat adalah Honda (348,3 km / jam dengan Marc Marquez), diikuti oleh Ducati (347,2 km / jam dengan Jack Miller). Suzuki sedikit lebih cepat (343,9 km / jam dengan Joan Mir), Aprilia (342,8 km / jam dengan Aleix Espargaro) dan KTM (341,7 km / jam dengan Pol Espargaro). Yag menarik adalah jika kita melihat bahwa M1 hanya punya kecepatan puncak di 339,6 km / jam, yang dicatatkan oleh Franco Morbidelli. Vinales dan Rossi hanya melaju dengan 338,5 km / jam.. Bahkan sepuluh kilometer per jam lebih lambat dari yang tercepat…!
Terlihat Yamaha paling rendah dalam kecepatan motornya bahkan sejak 2018 kehilangan kecepatan hampir enam kilometer per jam. Tahun lalu M1 lebih lambat 6,6 km / jam dari Ducati. Di Qatar Yamaha lebih lambat hampir 10 km / jam dari Honda.
Selama balapan akhir pekan MotoGP Qatar diharapkan situasi akan membaik, tetapi Vinales dan Rossi telah mengatakan kebenaran yang luar biasa. Secara menekankan kecepatan maksimum sebagai hal yang paling besar untuk perbaikan. Memang benar bahwa Yamaha mungkin adalah motor dengan sasis terbaik, yang memungkinkannya untuk meliuk di tikungan. Namun kelebihan di tikungan saja belum cukup untuk menang karena setiap setiap trek memiliki karakter berbeda.
This post was last modified on 1 Maret 2019 07:46
RiderTua.com - Marco Bezzecchi sedang berjuang untuk bertarung di barisan depan di musim MotoGP 2024. Pembalap VR46 memiliki masalah dengan…
RiderTua.com - Aleix Espargaro salah satu dari pembalap senior yang memuji setinggi langit penampilan pembalap baru dari negaranya, Spanyol.. Pedro…
RiderTua.com - Pekerjaan pengembangan Honda di MotoGP mengalami kesulitan. Seperti di Qatar, pada balapan akhir pekan Portugal, tidak banyak yang…
RiderTua.com - Penjualan mobil listrik Hyundai masih cukup bagus di Indonesia meski dengan kondisi pasarnya selama bulan lalu. Tapi setidaknya…
RiderTua.com - Hyundai mungkin memiliki divisi mobil mewahnya sendiri, yaitu Genesis. Tapi bukan berarti mereka hanya mengandalkan divisinya saja di…
RiderTua.com - BMW telah meluncurkan i5 di Indonesia sebagai model baru untuk menambah lebih banyak line-up mobil ramah lingkungannya. Mobil…
Leave a Comment